[16]

4K 545 32
                                    

Kakak dan adiknya ada di dalam membantu paman pengrajin membuat senjata dan pesanannya, tadinya zifal tak di perbolehkan keluar halaman tanpa ada yang menemani tapi dengan bujukan anak itu akhirnya ia di perbolehkan dengan perjanjian hanya di seki...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakak dan adiknya ada di dalam membantu paman pengrajin membuat senjata dan pesanannya, tadinya zifal tak di perbolehkan keluar halaman tanpa ada yang menemani tapi dengan bujukan anak itu akhirnya ia di perbolehkan dengan perjanjian hanya di sekitar halaman saja.

Zifal memperhatikan bunga-bunga cantik yang ada di halaman, beberapa kali ia di perhatikan orang-orang tapi zifal tak perduli, anak itu memperlihatkan genangan kecil seperti mata air yang terdapat beberapa ikan kecil lucu di sana, ia mengikuti genangan hingga ke belakang rumah.

Banyak bunga yang tak terlalu tinggi dan kupu-kupu di sana, zifal melihat saja ia tak berani mendekati semak-semak yang terdapat banyak kupu-kupu tersebut, zifal tanpa sadar melepaskan tudungnya untuk memperluas pandangannya.

Kupu-kupu kecil hinggap di batang hidungnya, zifal terdiam beku takut membuat makhluk kecil itu pergi, kupu-kupu cantik dengan warna putih dan hijau yang menyatu menjadi tosca yang cantik.

Sampai di mana kupu-kupu itu pergi, suara langkah kecil membuat zifal tersentak, kontak mata tak terelakkan gadis kecil berparas manis yang selalu ia ingat postur wajahnya itu berdiam diri di hadapannya dengan beberapa tangkai bunga di tangan itu.

Zifal tak dapat menahan diri untuk tak bergetar takut, ia mencoba menyadarkan dirinya bahwasanya ia tidak lagi berada di zaman yang sama dengan keluarganya yang dulu tapi trauma tetap melekat.

Gadis itu mendekatinya yang jatuh terduduk, rambut tergurai panjang dengan gaun putih khas pedesaan.

"Peri" kata gadis itu, tangan kecil gadis itu hendak menyentuh pipi bulat zifal sebelum tepisan kuat mengenai tangan kecil itu, mata berkaca-kaca dan siap untuk melepaskan tangisannya membuat zifal terkesiap.

Tyaga berdiri dengan tampang marah yang terlihat jelas, tangan anak itu hendak meremukkan tangan gadis kecil tadi, untung saja zifal langsung memeluk tyaga dengan erat, tyaga dengan cepat menutupi wajah kakaknya yang terlihat.

Gadis kecil itu tampak terlalu takut untuk menangis, aura yang tyaga keluarkan membuat gadis kecil itu bahkan takut untuk bersuara terlebih lagi gadis itu melihat dengan jelas wajah di balik jubah itu putih pucat dengan rambut yang juga putih, zifal merengkuh tubuh tyaga dan bergumam beberapa kali, suhu tubuh zifal bahkan meningkat.

Entah bagaimana brox sudah berada di belakang tyaga, pria itu mengangkat zifal ke dalam gendongannya, ia dan tyaga meninggalkan gadis kecil yang sudah mengompol ketakutan itu.

Brox masuk ke dalam sembari mengusap dahi adiknya yang sudah berkeringat dingin.

Zifal begitu takut hal yang dulu terjadi, terjadi lagi di kehidupannya kali ini ia tak ingin kakak dan adiknya di rebut kembali zifal tak rela tak akan pernah rela hal itu terjadi, zifal memeluk erat tubuh brox sembari menangis kencang.

Tyaga mengusap punggung rapuh kakaknya dengan hati-hati dari sudut pandang ia dan kakaknya tyaga sudah tau siapa gadis tadi di mana zifal, mereka berdua sudah mendengar dan mengingat dengan jelas semua pengalaman hidup zifal terdahulu.

Paman pengrajin tak berani mendekat, siapa yang berani mendekati dua monster yang terlihat siap membunuh jika di dekati di tambah lagi anak tupai kecil yang meringkuk itu membuat keduanya sangat sensitif, jadi paman itu hanya memberikan air hangat dan kipas agar suasana tak runyam, bahaya jika kedua orang ini mengamuk.

"kakak tenanglah, tak akan ada yang mengganggumu ada kami di sini" tyaga menangkup pipi bulat kakaknya yang sudah berbekas linangan air itu, mengecup beberapa kali sembari mengusap air mata kakaknya yang terus mengalir itu.

Cup

Brox tak bersuara pria ia mengecup pipi adiknya memberikan ketenangan, sampai di mana tangisan zifal mereda hanya tersisa sesegukan saja yang tak berhenti.

"hic jangan pergi" Zifal berucap sembari memeluk ceruk leher kakaknya, brox mengangguk sembari mengusap surai adiknya yang sudah penuh dengan keringat.

Jujur saja zifal tau jika gadis itu berbeda dengan yang ia temui di kehidupan terdahulu tapi ia tetap takut, sifat manusia tak ada yang tau bagaimana jika gadis itu ingin merebut kakak dan adiknya, zifal kan tetap takut walau gadis itu terlihat masih terlalu kecil untuk berfikir seperti itu, gadis itu terlihat seusia adiknya mungkin di bawah tyaga setahun.

Zifal tertidur setelah menangis hampir dua jam, anak itu masih berada di dalam gendongan brox sepanjang waktu, pria itu tak merasakan keberatan.

Senjata yang mereka pesan mungkin akan jadi dalam dua hari, begitu pula dengan pesanan zifal.

Mereka akan membeli beberapa barang dan akan pulang, tyaga meminta maaf karena membuat paman pengrajin sibuk dan terganggu karena kakaknya menangis tadi.

hari sudah gelap untung saja mereka sudah hampir sampai, mereka mengambil beberapa barang dan buah yang di simpan saat mereka pergi tadi di beberapa titik jalan, masih dengan zifal yang tertidur dan tak terganggu sama sekali, anak itu di gendong seperti bayi dengan kain yang di pasangkan oleh istri pengrajin tadi yang terlampau gemas saat tak sengaja melihat wajah manis zifal, untunglah suami istri itu memang orang yang baik dan ramah.

Setibanya mereka di rumah, brox segera membaringkan adiknya itu dengan perlahan dan tyaga yang segera mengambil kain bersih untuk mengompres dahi kakaknya yang sedikit hangat.

Hampir sepanjang malam anak itu mengigau dan ingin selalu di peluk berakhir dengan menggunakan Shin to skin agar demam zifal tak meningkat.

tyaga tak dapat menahan diri untuk tak mengecupi pipi bulat yang memerah itu begitu pula dengan brox, entahlah apa yang akan mereka lakukan pada gadis kecil itu tadi kedepannya.

tyaga tak dapat menahan diri untuk tak mengecupi pipi bulat yang memerah itu begitu pula dengan brox, entahlah apa yang akan mereka lakukan pada gadis kecil itu tadi kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

memang paling bnr zifal diam di rumah aj

siapa yang kangen lihat zifal masakk??

UNBELIEVABLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang