[32]

1.1K 210 23
                                    

lebih dari dua puluh lima mayat di mana-mana genangan darah memenuhi jangkauan matanya, tak ada suara ketika brox dan ia saling menatap satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lebih dari dua puluh lima mayat di mana-mana genangan darah memenuhi jangkauan matanya, tak ada suara ketika brox dan ia saling menatap satu sama lain.

namun begitu melihat salah satu bandit berada di tangan athif dengan keadaan mati brox menepuk pundak athif dan melangkah pergi.

"tunggu, jangan ke sana" athif menahan brox yang berjalan ke arah ia datang tadi, brox tak berucap apa-apa namun ia mengerutkan dahinya.

"ada zifal di sana, tadinya bajingan ini mencoba untuk menyerang kami" brox menatap tajam mayat yang tergeletak di tanah di dekat mayat-mayat lainnya.

dengan kasar brox mencincang tubuh besar itu, beraninya serangga ini mencoba menyakiti adiknya.

setelah itu athif melangkah pergi duluan, ia akan membawa pulang zifal terlebih dahulu lalu biarkan brox pulang tanpa kecurigaan.

brox menatap pergi adik angkatnya itu, tidak buruk pikirnya.

selama anak itu menjaga adiknya maka brox tidak segan untuk menganggap mereka saudara.

brox mengambil keranjangnya yang kosong dan berjalan ke sungai setelah ia yakin adiknya telah pulang.

membersihkan darah yang menutupi tubuhnya, untung saja pakainya hitam, tadinya brox pulang namun begitu melewati jalan ia melihat para bandit itu menjegal kereta kuda milik saudagar kaya, brox tak ada niatan menolong ia menatap pembantaian itu dengan santai dan bersembunyi.

mengikuti orang-orang itu naik gunung dan membantai mereka ketika mendapat waktu yang tepat, brox jelas tau bahwasanya merekalah yang telah membunuh keluarganya, ayah dan ibunya serta bandit-bandit yang mencoba menculik adiknya tempo hari, maka brox memberikan kematian yang menyedihkan pada mereka.

begitu banyak anggota tubuh yang terpisah dari tubuh bandit-bandit itu terlebih jari-jari mereka hampir semuanya putus, sengaja brox potong, tangan-tangan itulah yang mencoba mengambil adiknya, maka rasakanlah balasan darinya.

brox pulang dengan wajah tanpa dosa, pria itu langsung membersihkan diri sebelum zifal melihat dirinya.

......

setelah pulang tadi zifal langsung di suguhkan dengan begitu banyak pertanyaan oleh tyaga dan Sora karena melihat zifal di gendongan aoi.

kedua bocah itu begitu khawatir tapi zifal tak dapat menahan tawa saat melihat tangan keduanya masing-masing penuh dengan ting-ting kacang.

zifal mengatakan tak ada yang terjadi ia hanya malas untuk berjalan dan keduanya langsung saja percaya lagipula zifal memang cenderung mudah lelah dan juga baru sembuh.

sekarang ketiganya sibuk melihat kerang-kerang yang di masukkan ke dalam wadah, sedangkan aoi membersihkan ikan yang akan di masak dan athif menyiapkan api.

keduanya juga bagai tak menyaksikan apapun, athif melihat brox yang memasuki rumah mereka berdua tak berbicara sama sekali, namun athif jelas tau brox tipikal yang tak banyak bicara.

setelah puas melihat kerang yang berjumlah banyak itu zifal memutuskan untuk mengambil lemon di belakang untuk ikan-ikan yang di masak nanti agar tak hamis, ia juga mengambil sereh [ lemon grass ].

begitu melihat brox keluar dari dalam rumah ia langsung berlari memeluk kakaknya itu, brox pun tanpa banyak bicara langsung menggendong adiknya itu mencium pipi bulat kesayangannya dengan gemas, tyaga yang melihat itu menatap iri dengki.

lihat saja nanti malam ia akan tidur di tengah-tengah dan kakaknya zifal akan ia peluk sendiri.

ia tak akan membiarkan brox menyentuh kakaknya itu barang sejengkal malam ini, tyaga menatap sinis brox yang sedang menatap dirinya juga, walau kakaknya itu terlihat biasa saja tyaga jelas tau brox sedang pamer padanya.

"aku juga ingin mencium kakak zifal" ucap Sora sembari mencebik, tak selang berapa detik di berucap tubuhnya sudah basah kuyup.

semuanya melihat kerusuhan yang di lakukan kedua bocah itu, begitu mendengar perkataan Sora tadi tyaga tak dapat menahan dirinya jadi ia mengguyur Sora dengan baskom yang penuh dengan air dan kerang, semuanya berserakan.

Sora syok dan berakhir menangis tyaga tak merasa bersalah malah pergi dari sana dengan wajah kesal, semua orang memang mencoba merebut kakaknya.

Sora syok dan berakhir menangis tyaga tak merasa bersalah malah pergi dari sana dengan wajah kesal, semua orang memang mencoba merebut kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

triple up atau update besok aja ya hm....

UNBELIEVABLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang