zifal duduk di pangkuan brox di halaman depan rumah, ada tyaga di sana duduk di sebelah brox yang sedang memangku kakaknya itu.
Kaki anak itu di perban ada Sora juga di sana namun anak itu sedang di gendong athif sembari berjalan menikmati udara pagi [ maaf bgt di chapter sebelumnya suka ke balik" aoi sama soranya ]
Tyaga sibuk mengunyah cookies yang sejak tadi ia makan, toples kaca itu ada di pelukan tyaga, cookies buatan kakaknya sengaja di buat banyak untuknya dan sebagian untuk Sora.
zifal tak ingin melepaskan brox sejak bangun, pipi bulat itu di sandarkan di dada bidang kakaknya, para pekerja di berikan waktu luang, boleh berburu atau mengerjakan pekerjaan atau melakukan hal lain, karena tak ada yang memasak kedua bocil sedang sakit terlebih lagi chef utama sedang sakit.
Brox menghela nafas, kembali mengusap surai halus adiknya itu ketika mendengar isakkan kecil terdengar dari belahan bibir adiknya.
Sudah sejak malam tadi zifal tertidur lalu menangis terus menerus begitu tanpa mau berbicara padanya dan pada yang lain, brox tentunya khawatir ia mengompres dahi hangat adiknya itu.
Zifal masih sakit dan juga rewel, tyaga juga sakit namun anak itu tak rewel ia hanya perlu sesajen stoples cookies dan juga satu gelas lemon madu sudah cukup membuat anak itu tenang.
brox mengusap pelan surai tyaga lalu beranjak dari sana, tyaga tak bertanya mau kemana kakaknya itu, ia sedih kakaknya tak mau bicara dan hanya menangis semoga kakak tertuanya itu berhasil membuat kakak tersayangnya kembali bersuara dan tak menangis, tyaga berfikir begitu sembari memasukkan cookies yang kesekian ke mulutnya.
zifal menduselkan kepalanya pada leher brox mencari posisi nyaman, angin sepoi-sepoi membuatnya mengantuk namun zifal tak mau tidur, brox masih terus mengusap punggung adiknya itu pelan agar zifal tertidur, brox khawatir demam adiknya itu akan tinggi lagi jika zifal kekurangan tidur dan makan namun ia tak dapat memaksa anak itu untuk tidur maupun makan, nyatanya brox seseorang yang lembut untuk kedua adiknya itu.
mata zifal cukup sayu, anak itu sibuk dengan pikirannya, zifal mencerna kejadian kemarin perbedaan waktu dari ia pergi dan kembali itu cukup membingungkan, bunga yang ia petik kemarin pun tampak selalu segar dari yang ia lihat tadi di vas, tampak seperti baru di petik.
Walau nyatanya bunga yang di letakkan di vas di berikan air hanya saja tetap aneh, setelah lelah berfikir panjang zifal memutuskan untuk tak ambil pusing ia tak akan ke sana lagi daripada membuat kakak dan adiknya khawatir.
"kakak" ucap zifal pelan sembari mendongak membuat brox menatap adiknya itu.
Zifal mengkode untuk kakaknya menunduk lalu mengecup pipi kakaknya itu.
"zifal sayang kakak" ucapnya dengan cengiran, brox tak dapat menahan gemas pria itu mengecup pipi bulat adiknya berkali-kali hingga zifal kesal dan mencubit lengan kekar kakaknya itu.
"kakak juga menyayangimu, dan tyaga juga" ucapan brox membuatkan hati zifal menghangat ia sangat berterimakasih kepada tuhan yang telah memberikannya kehidupan kedua dengan kakak dan adiknya yang berharga dan menyayanginya.
.....
Hari sudah sore, para pekerja hanya bekerja sampai hari menjelang sore tadi sesuai perintah brox yang sebenarnya perintah zifal.
Karena ia tak masak hari ini, jadi zifal tak tega membiarkan para orang-orang tua itu bekerja full dengan konsumsi yang seadanya tadi, walau sebenarnya yang lainnya tak keberatan karena mereka juga tau jika tuan mereka itu juga sedang sakit lagi pula mereka bisa mengonsumsi buah-buahan ketika perut mereka lapar kembali.
Buah-buahan yang di berikan aoi tadi dari perkebunan sesuai perintah brox, lagipula mereka sedang tak memiliki waktu untuk membuat selai ataupun acar dan manisan, mungkin nanti ketika zifal sudah sehat, dan juga untuk persediaan musim dingin nanti.
untuk rumah mereka sudah 80% jadi tinggal seminggu atau dua Minggu lagi jika tak ada hambatan pembangunannya akan selesai.
Untuk bisnis penjualan mereka di kota, zifal meminta kakaknya untuk mencari tempat yang memang bisa di pakai untuk berjualan nanti, namun itu untuk urusan nanti karena mereka kecil kemungkinan untuk berjualan di musim dingin.
Yang sudah sangat jadi ialah pembuatan kolam, sudah lengkap di sana kerang air tawar serta ikan dan udang dan lain-lain, paman-paman itu juga membantu tyaga dan Sora ketika mereka selesai mengerjakan pekerjaan mereka, cukup menyenangkan juga bergabung dengan kedua bocah itu menurut mereka.
Karena menurut mereka kedua bocah itu lebih ekspresif dan juga sopan di bandingkan kebanyakan anak-anak yang bermulut tajam di kota, sebagai paman-paman yang memiliki anak pun mencoba mengurangi rasa rindu mereka pada anak-anak mereka dengan cara bermain dengan kedua bocah itu.
Kolam yang di buat tak dalam dan cenderung sebatas dengkul untuk bagian dalamnya itupun ukuran tyaga, kemungkinan untuk ikan dan hewan yang lainnya untuk lepas kembali tak besar karena di tutupi batu secara zig zag jadi hanya air yang mengalir namun tetap saja bisa kabur, tapi tampaknya malah ikan dan hewan-hewan itu akan senang berada di sana, di lengkapi dengan tanaman air yang gunakan sebagai hiasan oleh sora, kedua anak itu sangat excited mengisi dan menghiasi kolam.
terimakasih rakyat-rakyat ku yang bijaksana, nanti kalo aku mood aku double up ૮ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ა
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE
Historical Fictionalderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] [ bromance ] zifal seorang pemuda yang memutuskan untuk tak lagi memiliki hubungan kekeluargaannya tiba-tiba saja di kejutkan dengan sesuatu yang mustahil terjadi di...