Part 32

2.6K 252 7
                                    

Happy reading

"Haruto bayi kakak yang paling gemoy sedunia. Kabar haru baik-baik aja, kan?"

Junghwan membacakan sebuah surat dengan rupa seperti undangan, dengan haruto yang diam menyimak karna surat itu dikirim seseorang untuknya.

Sementara itu jihoon mengambil foto yang dikirim bersamaan, dengan surat itu. Ia menelisik gambar yang menampilkan haruto, dan sang pengirim surat, yang dia lihat seperti pernah mengenalnya.

"Karna Hwang Hyunjin, Kakakmu yang merupakan boty berkelas ini, akan menikah tanggal 14."

Krak!

Suara patahan pensil terdengar sangat nyaring ditelinga mereka, dan haruto sedikit tersentak karna suara itu berasal dari sampingnya.

Junghwan merenggut menatap kakak ke-tiga yang dengan sangat santainya mengganggu dirinya, yang sedang asik membacakan surat milik haruto. Karna itu perhatian si manis teralihkan pada kakak maung nya.

"Maaf menganggu. Junghwan lanjutkan lagi." Ucap yoshi dengan tangan yang terulur mengambil pensil milik haruto.

"Junghwan lanjutkan." Jihoon meletakkan foto itu, dan menyuruh adiknya untuk melanjutkan kembali kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

Ia melirik kearah haruto. Sedikit merasa gemas dengan ekspresi polosnya, yang sedang melihat yoshi membuat sebuah sketsa.

Jihoon menepuk pundak haruto. Membuat sang empu menolehkan kepala kearahnya dan langsung tersenyum. Hal itu lantas mengundang deheman Junghwan, yang sedikit merasa terabaikan kehadirannya dengan surat penting ditangannya.

"Ehem, mau dilajutkan tidak?" Junghwan mendudukkan dirinya, ia merasa sedikit lelah karna sedari tadi berdiri.

Haruto mengangguk. "Ayo lanjut, itu surat dari kak hyunjin."

Jihoon dan Junghwan reflek tertawa gemas dengan reaksi haruto, disusul oleh yoshi yang menarik pipi berisi itu dengan pelan. Hal itu membuat haruto langsung merenggut kesal, dan memalingkan wajah miliknya menjadi menatap Junghwan.

"Sakit..."

Lirih haruto, sembari memegang pipinya yang baru saja ditarik oleh yoshi.

"Udah nggak papa nanti juga sembuh sendiri. Mendingan dengerin Junghwan baca surat dari Kakakmu." Yoshi terkekeh kecil.

Haruto mengangguk, dan menatap Junghwan dengan tangan yang sudah memegang foto dirinya bersama hyunjin.

Junghwan menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya. Perlahan membuka lembaran berikutnya yang akan dia baca, dan sebelum itu melirik sekilas kearah haruto.

"Jadi kakak minta maaf, karna kakak harus menyusul haechan untuk menikah."

Junghwan menghentikan sejenak acara membacanya. Ia membiarkan suara dentingan jam, yang memenuhi ruang kumpul villa dan melihat kearah haruto yang terdiam.

"Semoga haru bisa datang, ya. Nanti minta izin ke bos haru dulu buat datang ke acara pernikahan kakak."

"Tetap berbahagia haru, kakak menunggu undangan pernikahanmu."

"Tertanda, Hwang Hyunjin."

Junghwan menutup surat milik haruto. Ia meletakkannya didepan haruto, dan juga memberikan elusan sayang pada surai lembut milik si watanabe.

Sementara haruto terdiam seribu bahasa saat mendengar apa yang dibacakan oleh Junghwan.

"Kemarin haechan, dan sekarang kak hyunjin nyusul juga?" Haruto dengan cepat menyambar ponsel milik jihoon, dan mencari artikel berita terbaru.

Haruto Harem [ Psikolog?] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang