Part 41

2.3K 217 8
                                    

Happy reading

Haruto tersenyum manis kearah kamera milik asahi, yang dipegang oleh calon ayah mertuanya kim Soohyun. Ia berada tepat ditengah-tengah, Ke-sebelas saudara kim dan juga Yoonbin Manoban, yang tidak lain merupakan kakak Haruto.

Haruto berdiri dengan pakaian wisuda yang melekat apik ditubuhnya. Aura-aura psikiaternya sudah menguar bersamaan dengan, perpaduan antara kecantikan dan keindahan pemuda Watanabe itu, yang mampu membuat banyak orang jatuh kedalam pesonanya.

Tak dapat dipungkiri senyum manis terus terpatri diwajah manis haruto, di saat yang dia tunggu-tunggu. Akhirnya setelah beberapa tahun, haruto lulus juga dengan nilai tertinggi di angkatannya. Tentunya saja dengan bantuan dosen baiknya, yang akhirnya meluluskan haruto.

Setelah sesi foto bersama selesai, haruto kini sudah berhadapan dengan kakaknya yang tersenyum tengil menatapnya.

"Senyum mulu, kering nanti itu gigi, ru." Yoonbin menyerahkan sekuntum bunga mawar, yang diberi pita kepada haruto.

"Btw, Congratulations on your graduation, beloved brother."

Haruto menerima bunga pemberian dari sang kakak, ia kemudian berlari untuk memeluk yoonbin yang dengan sigap menahan tubuhnya, agar tidak limbung saat haruto memeluknya.

Sudah sekitar tiga tahun, kakak beradik itu tidak bertemu karna yoonbin yang harus mengurus kantor milik Lisa di Thailand. Hingga akhirnya yoonbin nekat datang ke Korea, demi menghadiri kelulusan adik kesayangannya walaupun nantinya harus siap menerima ceramah dari kakeknya.

"Bodoh banget sih punya kakak, nanti kakek marah gimana?!" Haruto dengan kesalnya melepaskan pelukannya pada yoonbin, dan bersedakep dada.

Yoonbin terkekeh. "Apapun demi kamu haru, pasti kakak lakuin."

Haruto memutar bola matanya, ia merasa sedikit tersentuh dengan kehadiran kakak nya itu, tepat dihari kelulusannya.

Namun disisi lain haruto juga merasa sedih, karna sahabatnya, dan juga ke-dua orangtuanya tidak bisa hadir. Sementara itu haruto, beralih menatap lurus kearah segerombolan orang yang sedang menatap kearah dimana yoonbin, dan haruto berdiri.

Mereka adalah pak Soohyun, dan juga Ke-sebelas anaknya.

"Calon mu, yang mana ru?"

"Semuanya."

"Oh-Hah? Mereka semua gitu?" Yoonbin speechless dengan jawaban haruto yang kelewat santai.

Haruto melirik kearah yoonbin sebelum melangkah mendekat kearah mereka semua. Ia kemudian tersenyum, dan juga membungkukkan badannya sembari mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih, untuk semuanya."

Soohyun memasukan tangannya kedalam saku celananya, kemudian menatap Ke-sebelas anaknya yang terdiam melihat haruto membungkukkan badannya didepan mereka. Ia melangkah maju beberapa langkah mendekat kearah haruto, dan menegakkan tubuh ringkih haruto untuk menatapnya.

"Selamat Watanabe. Ya anggap saja untuk penundaan waktu itu, sudah terbayar sekarang." Soohyun melepaskan topi yang dipake oleh haruto, kemudian mengelus surai mahasiswa sekaligus calon mantu.

"Saya masih punya dendam loh sama bapak, gara-gara waktu itu."

Haruto menjauhkan diri dari jangkauan Soohyun, dan memakai kembali topinya.
Ia merenggut karna rambutnya yang sudah ditata serapi mungkin, kini harus kembali berantakan karena dosennya itu.

Sementara itu, yoonbin mendekat kearah Ke-sebelas saudara yang katanya akan menjadi calon adiknya. Hal itu langsung saja mengundang senyum miring milik asahi, dan hyunsuk.

Haruto Harem [ Psikolog?] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang