Part 31

2.7K 274 9
                                    

Happy reading

Nggak ada yang tahu, terkadang sesuatu yang sepele bisa berdampak besar bagi diri sendiri. Tidak terkecuali dengan sesuatu yang sudah ditanam, pasti akan berbuah suatu saat nanti.

Ini karna doa haechan kala itu, atau tidak memang takdir haruto yang harus terjebak dengan Ke-sebelas saudara kim, yang kini sedang bermasalah jiwa. Dan selebihnya hanya bayangan-bayangan masalalu yang masih menghantuinya adalah satu dari beberapa alasan haruto, susah untuk bisa menjabarkan perasaannya.

Karna hal itulah saat ini haruto Sekarang membuat haruto memikirkan doa mulia dari sang sahabat yang berbunyi...

"Ya udah deh, semoga lo dapet pawang lebih dari sepuluh."

Haruto bergumam menatap wajah damai asahi dan jeongwoo, yang secara tiba-tiba menghampirinya dan menumpang tidur dipahanya. Ya karna haruto sedang dalam mood baik jadi dia persilahkan saja, tentu jika moodnya buruk maka sudah bisa sekali dipastikan haruto akan langsung kdrt.

"Haruto, kau mengenal salah satu dari tiga anak keluarga jung?"

"Hah?"

Haruto yang sedang asyik bermain dengan pikirannya dibuat terkejut dengan sebuah pertanyaan, yang keluar dari mulut yoshi.
Ia memandang yoshi, Junghwan, dan juga mashiho secara bergantian dengan wajah cengon karna bingung.

"Kau mengenal keluarga jung?" Tanya sekali lagi yoshi.

"Oh keluarga Jung, ya ada salah satunya." Haruto langsung mengingat satu orang yang menurutnya sangat brengsek.

Ia tersenyum saat melihat yoshi yang menganggukkan kepalanya. Sementara yang lainnya hanya diam menyimak karna tidak tau masalahnya apa. Dan dua kutil yang tertidur pulas tanpa gangguan karena elusan haruto, pada surai mereka berdua.

Yoshi menatap haruto dengan tatapan ragu. Sebenarnya dia ingin sekali rasanya menanyakan kejadian waktu dimana haruto pingsan, dan posisinya bersama dengan salah satu anak dari keluarga jung. Memang sudah lama kejadiannya, namun tidak bisa yoshi lupakan karna keinginan untuk mengetahui soal hubungan haruto dengan si jung.

Ya anggap saja seorang kim Yoshinori juga bisa kepo dengan urusan orang, seperti manusyah pada umumnya karna dirinya adalah seorang manusyah.

"Bagaimana kau bisa kenal mereka? Aku kira mereka tidak terekspos pada publik akhir-akhir ini." Mashiho meletakkan dua rubik milik Junghwan, yang tadi sempat dia mainkan.

Haruto menoleh dengan cepat kearah mashiho. Ia sedikit merasa tekanan darah miliknya meningkat, dan jantung yang berdetak lebih cepat.

"Jung sungchan__mantan gua."

Byur!

"YANG BENER RU?!"

Jawaban santai dari haruto langsung membuat yoshi yang sedang minum teh langsung menyemburkannya, bahkan asahi dan Jeongwoo langsung ikut terkejut reflek bangun.

Sekarang semua mata tertuju pada haruto yang menatap polos kearah mereka. Dia tidak menduga reaksi mereka akan sampai seperti ini, haruto kira paling cuma jawab oh atau mengangguk. Ternyata dugaannya salah besar, dan sedikit terlihat berlebih apalagi mashiho yang sampai-sampai ia menjatuhkan rubik milik Junghwan.

Haruto menggaruk tengkuknya canggung dan mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam mereka.

"Haruto, jangan bercanda." Yoshi sedikit menekan nada bicaranya pada haruto.

Haruto Harem [ Psikolog?] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang