Haruto Harem [ Psikolog?] End

Part 33

Happy reading

Seoul, Korea Selatan...
The wedding, Chris and Hyunjin.

Tepukan meriah menghiasi sebuah acara pernikahan mewah, dari seorang pewaris tunggal keluarga hwang, yang menikah dengan pembisnis muda Christoper Bang.
Dengan demikian para tamu undangan tentu saja, bukan para orang sembarangan dan merupakan orang-orang yang sangat terpandang, di negeri ginseng.

Suasana bahagia menyelimuti kedua mempelai, yang tersenyum lebar saat seorang fotografer memotret mereka.

Hyunjin tersenyum bahagia, dan juga merasa lega karna usapan lembut di jari-jemarinya. Ia menoleh menatap kearah Chris, yang tersenyum manis kearahnya. Orang yang kini sudah sah menjadi suaminya itu, mencoba untuk membuatnya nyaman saat tadi sempat sedikit merasa panik.

"Kak Hyunjin! Akhirnya lo nikah!" Suara melengking dari pemuda, yang kini sudah menyandang marga lee mengalihkan atensi hyunjin.

Grep!

Haechan memeluk hyunjin dengan erat sambil mengelus punggung yang lebih tua. Ia mengabaikan sang suami, dan suami hyunjin yang hanya bisa menghela nafas melihat dua orang, yang berpelukan.

"Echan, kamu sempet dateng? Katanya Mark lagi sibuk." Hyunjin melepaskan pelukan mereka berdua.

Haechan tersenyum. "Gua seret, jadi nggak kerja mulu."

"Ya ampun chan, kasian tau si mark."

Tak habis pikir dengan kelakuan haechan yang bar-bar, hyunjin menggeleng dengan maklum sahabatnya ini. Untung saja mark sayang, jika tidak mungkin si beruang itu sudah diceraikan.

Haechan tertawa kecil, ia menepuk pelan pundak sang sahabat yang sedang menjadi pengantin baru. Dia juga sudah merasakan rasanya menjadi seorang pengantin, jadi melihat hyunjin seketika, ia kembali lagi teringat saat dia menikah.

"Biarin aja, sekalian liburan. Ya kan sayang?!" Haechan menatap kearah Mark senyum andalannya, yang mau tidak mau membuat Mark mengangguk pasrah.

"Tuh ngangguk."

"Hadeh, terserah kamu aja deh chan." Hyunjin mengangguk saja, dari pada dia nanti berakhir memberikan pukulan dikepala haechan.

Sementara itu dua dominan hanya melihat saja interaksi istri mereka. Sudah harus menjadi kebiasaan jika mereka berdua bertemu, pasti selalu saja di kacangin. Dan apalagi jika ditambah satu lagi, yang bisa membuat heboh dunia.

"Sabar bro, kita harus bisa terbiasa." Mark secara terang-terangan mengatakan itu.

"Apalagi kalo ditambah satu lagi, pasti kita cuma jadi nyamuk. Dan btw selamat atas pernikahan lo."

Chris tersenyum lalu mengangguk samar pada teman senasibnya. "Tenang aja gua mulai terbiasa. Ya, makasih juga ucapan tulusnya."

Rangkulan Chris rasakan, ia menatap mark yang dengan santainya merangkul dan menunjuk kearah dimana hyunjin dan haechan berada. Sepertinya mereka terlalu larut dalam pembicaraan hingga mengabaikan, suami mereka.

Mereka berjalan mendekat, dan tiba-tiba memeluk pasangan mereka berdua yang sempat tersentak, tapi seketika langsung tertawa bersamaan.

"Tapi sayang, si haru nggak bisa dateng kayaknya." Hyunjin menunduk lesu saat mengingat satu sahabatnya lagi, yang mungkin tidak bisa datang.

"Udahlah kak, tunggu aja undangan dari haruto. Palingan lagi ngurusin rencana resepsi pernikahannya, kan tinggal dia doang yang belum nikah." Haechan yang teringat sahabatnya, tiba-tiba mendengar sebuah suara yang tidak asing.