Part 47

2K 199 9
                                    

Happy reading

Dor!

"Selamat datang untukmu haruto. Selamat juga atas kesuksesanmu karna telah berhasil melewati semuanya, ya, mungkin itu  sedikit berlebihan."

Haruto terdiam mematung. Revolver yang menempel di pelipisnya, kini sudah terjatuh ketanah bersamaan dengan mark yang meringis memegang pundaknya.

Bercak darah milik jihoon mengenai baju yang haruto kenakan, yoonbin langsung bergegas menuju adiknya disusul oleh saudara kim. Posisi haruto masih sama seperti yang semulanya, dimana dia duduk dan kepala jihoon ia pangku sembari didekap.

Tubuh pemuda park itu sudah penuh luka tembak, dan tusukan. Tapi haruto masih bisa merasakan detak jantung milik jihoon walaupun lemah.

"Terimakasih atas kerja keras mu, dan sekarang sudah saatnya aku menghabisi kalian semua."

"Perkenalkan kembali, lai guanlin, kakak dari jang wonyoung."

Deg!

Netra haruto terpaku pada satu orang paling menonjol diantara puluhan orang bersenjata, yang kini mengelilingi mereka semua. Haruto merasakan sesuatu mengalir dari pelupuk matanya, ia juga merasakan sebuah elusan lembut pada rambutnya oleh sang kakak.

"K-kak yoonbin." Haruto menatap sang kakak dengan tatapan terkejut.

"Tenang saja haru, kau akan baik-baik saja, ada kakak disini." Bisik lembut yoonbin mengambil revolver milik Mark yang sedang terdiam.

Haruto tiba-tiba saja dikejutkan dengan mark yang menarik pisaunya, yang masih menancap diperut jihoon. Pemuda bermarga lee itu langsung berlari menuju guanlin, sembari menodongkan pisau.

"DASAR BAJINGAN SIALAN! JADI INI SEMUA RENCANA MU?!"

Guanlin hanya tersenyum miring, dia berdiri diam ditempat disaat Mark berlari kearahnya dengan sebuah pisau.

"Tentu saja, karna kematian adikku harus aku dibalas dengan nyawa juga."

Mark menggeram, ia mengangkat tangannya dan mengarahkan pisau miliknya tepat ke bagian dada gualin yang menatapnya dingin. Namun belum sampai pisau itu menusuk dada gualin, secepat kilat...

Dor!
Dor!

Srak!

Dua peluru terlebih dahulu menembus kepala Mark, dan dada miliknya. Dalam sekejap tubuh tegap itu ambruk bersama dengan tawa jahat guanlin, yang kini menggema.

"HAHAHAHA! SAMPAI KAPANPUN KAU TIDAK AKAN PERNAH LEBIH UNGGUL DARI KU, MARK!"

Gualin tertawa remeh kemudian ia tanpa perasaan menendang kepala Mark, yang sudah tidak bernafas itu.

Tubuh haruto menegang, penglihatan miliknya terhalang oleh tangan seseorang yang menutupi ke-dua matanya. Sekilas bayang-bayang kejadian kelam di masa lalu yang sudah coba haruto lupakan, kini kembali teringat, dan bahkan seakan kejadian itu terulang lagi.

"Maafkan aku haruto, " bisikan Itu familiar ditelinga haruto.

Yoonbin tersentak saat tiba-tiba saja chenle datang dan menutup mata haruto sembari berbisik. Hingga yoonbin langsung saja menghadap kearah depan dan mengeratkan genggamannya pada pistol miliknya.

Didepan sana, guanlin tersenyum miring menatapnya. Puluhan bawahan pria bermarga lai itu mengelilinginya, dan juga membuat Ke-sebelas saudara kim yang terpisah dari yoonbin kesulitan karna terkepung.

"Chenle, ngapain lo disini?!" Haruto menyentak tangan chenle dan menatap tajam kearahnya.

Ia bahkan membaringkan tubuh kaku jihoon ditanah, dan berdiri disamping chenle yang tersenyum.

Haruto Harem [ Psikolog?] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang