Happy reading
Di ruang kerja miliknya, Soohyun hanya menghela nafasnya lelah saat mengetahui jika rencana awalnya memperkejakan haruto, sebagai psikolog si kembar harus dirubah dengan menjadi psikolog semua anak-anaknya.
"Jelaskan semuanya!" Pinta Soohyun pada hyunsuk, selaku anak tertua.
"Bagaimana bisa kalian terbuka pada haruto, bukankah sebelumnya tidak seperti ini?"
Hyunsuk menatap datar ayahnya, begitu juga dengan saudara-saudaranya yang lain. Termasuk jeongwo dan Junghwan yang sudah kembali seperti semula, sejak haruto pergi pulang tadi.
"Kami hanya ingin, haruto menjadi psikolog untuk kami semua."
"Hanya untuk kami!" Tekan hyunsuk sejelas-jelasnya.
Sejak awal saat melihat haruto, dia sudah merasakan jika ada yang berbeda dari haruto, dengan para psikolog-psikolog yang sebelumnya.
"Dia berbeda." Singkat Asahi, yang mampu membuat Soohyun sedikit menyengrit heran.
Berbeda dari mananya, mahasiswanya itu bahkan masih dia ragukan kemampuan yang dia miliki, tapi kenapa baru beberapa kali bertemu dan mengenal mereka sudah seperti menyukai haruto.
"Apa jangan-jangan, anak itu sepertinya menggunakan jampi-jampi?" Batin curiga Soohyun.
"Hanya itu saja? Tidak ada yang lain, yang lebih jelas?"
Doyoung mengangkat tangannya, dengan tatapan sama datarnya dengan kakaknya yang pertama itu.
Ya memang pada dasarnya, Sifat seluruh keturunan kim adalah arogan, angkuh dan juga dingin terhadap orang lain kecuali keluarnya. Tapi sepertinya Soohyun sedikit merasa jika anak-anaknya, justru malah menyimpan dari yang seharusnya sebagai keturunan kim.
"Boleh kami memberikan pendapat, yang mungkin bisa memperjelas?" Doyoung bertanya, tanpa ekspresi sama sekali.
Soohyun sedikit berpikir sebentar tentang apa, yang diusulkan anak ke-sembilan nya.
Mungkin mendengar sedikit bisa membuat dia tau, mengapa anak-anaknya sangat menginginkan haruto menjadi psikolog mereka."Baiklah silahkan." Ucap Soohyun pada mereka, mempersilahkan.
"Mulai dari siapa?"
Mereka serentak langsung menunjuk kearah jihoon, yang sedang memikirkan sesuatu sampai-sampai tidak sadar jika dia, ditunjuk oleh seluruh saudaranya.
"Jihoon." Panggil Soohyun, menyadarkan anaknya itu.
Atensi jihoon langsung saja menatap kearah ayahnya, mengangkat satu alisnya tanda bertanya.
"Ingin memberikan pendapat mengenai sosok haruto?"
Seketika wajah yang awalnya hanya menampilkan ekspresi datar, kini telah berhias dengan senyum tipis nyerempet sesad.
"Terlalu teliti, peka, cantik, cocok menjadi calon istri, sedikit sulit ditebak, dan juga sedikit susah ditaklukkan." Pendapat dari jihoon, yang mendapat tatapan Pasrah dari Soohyun.
Berbeda dengan Soohyun, sedangkan yang lainnya menatap sinis jihoon yang sempat menyebut haruto cocok menjadi calon istri untuknya, walaupun sebenarnya memang nyatanya cocok. Tapi bukan hanya untuk jihoon sendiri, tapi yang lainnya juga.
"Tidak mudah ditebak, cantik, mudah memahami kondisi." Singkat Asahi.
"Suka kekerasan, sedikit anti romantic mungkin, dan pastinya cantik." Pendapat doyoung, korban tendangan manis milik haruto.
"Pintar mengatur ekspresi, sabar, manis seperti gula, cantik juga tentunya." Ucap mashiho dengan eskpresi seperti telah menemukan mangsa baru.
"Red flag." Batin yedam, melirik kakak ke-lima nya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/346433725-288-k897913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruto Harem [ Psikolog?] End
TeenfikceWatanabe Haruto seorang mahasiswa semester akhir yang harus berurusan dengan anak dari dosennya, hanya karna dia telat mengumpulkan skripsi miliknya. Kesabaran dan juga kepedulian haruto diuji, dengan berbagai macam-macam jenis sifat dan karakter da...