Happy Reading
5 tahun Kemudian...
Semuanya telah berlalu, kehidupan baru haruto jalani. Masal lalu mulai perlahan dia lupakan, masa depan sudah siap dia jalani bersama Ke-sebelas suaminya.
Tidak ada takdir yang mempermainkan perasaan manusia, selama manusia itu bersyukur dan tetap mengikuti jalan yang seharusnya sesuai takdir.
Wush!
Beberapa saat setelah hembusan angin menerpa wajahnya, haruto mengelus perutnya yang besar itu sembari menatap hamparan pemandangan indah Nya pemakaman.
Tidak ada seorangpun, hanya haruto sendiri yang kini memijakkan kaki ditempat, yang suatu saat nanti menjadi tempat terakhirnya di dunia.
Yoonbin Manoban.
"Kak yoonbin, haru datang."
Haruto mendudukkan dirinya disamping makam yoonbin. Ia meletakkan tiga tangkai bunga tulip diatas makan yoonbin lalu membersihkan sekitaran makan yang mulai ditumbuhi rumput.
"Sudah tiga tahun kak, haru sendirian tanpa kakak." Haruto mengelus nisan yoonbin, dan mengambil foto yoonbin yang sudah ia letakkan didalam bingkai.
Haruto tersenyum. "Sekarang haru masih bertahan sama mereka, ya, mereka mulai sembuh dan semakin meningkat secara signifikan mentalnya."
Tes!
Setetes air mata haruto terjatuh mengenai foto yoonbin. Haruto memeluk bingkai foto milik yoonbin, dan terisak sedetik kemudian.
Awan mendung telah datang, hujan sebentar lagi menyusul. Namun haruto justru memilih datang disaat hujan akan turun, tepat sekali dimana yoonbin pergi meninggalkannya, hujan turun deras.
"H-haru sakit kak, tapi ada dua permata berharga bagi haru yang kini melengkapi hidup haru."
Haruto meletakkan bingkai foto yoonbin yang tersenyum manis, dan mengelusnya.
Tidak ada yang bisa ia lakukan, takdir sudah berjalan sesuai jalannya. Haruto hanya bisa menjalaninya bersama mereka dan dua permata berharganya.
Hanya sekilas saja haruto tersentak saat melihat siluet familiar yang sekejap kemudian menghilang. Haruto mengelap air matanya, dan melihat kepenjuru sudut pemakan yang sepi itu.
"Kaka pernah bilang ke haru, kalo semua orang pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam-"
Haruto menunduk, ia kemudian tersenyum tipis. "Tapi pasti ada kebahagiaan setelah kesedihan itu."
"Dan haru sekarang sudah merasakannya kak. Masalalu memang sakit, tapi masa kini sudah mulai dipenuhi kebahagiaan hidup haru."
Haruto beranjak dari duduknya berniat untuk pergi. Namun semuanya terhenti saat seekor kucing berwarna putih menghampirinya.
Meow.
"Mpus," haruto kembali merunduk dan mengelus kucing tersebut.
"Kak ben, haru pamit." Haruto pamit kepada yoonbin, dan berbalik melangkah meninggalkan area pemakaman.
Meow.
Kucing itu mengeong melihat punggung haruto yang mulai tak terlihat. Tubuhnya tiba-tiba diangkat kedalam gendongan seseorang.
"Haruto,"
"Kakak berharap kebahagiaan selalu mendampingi mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruto Harem [ Psikolog?] End
Teen FictionWatanabe Haruto seorang mahasiswa semester akhir yang harus berurusan dengan anak dari dosennya, hanya karna dia telat mengumpulkan skripsi miliknya. Kesabaran dan juga kepedulian haruto diuji, dengan berbagai macam-macam jenis sifat dan karakter da...