p r o l o g

11.8K 301 2
                                    

..

..

..

Taya tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Selama delapan belas tahun dia hidup dengan damai, nyaman, dan tentram meskipun tidak sepenuhnya sejak kedatangan seorang gadis penyuka warna biru bernama Paramita. Di mana ada Taya di situ ada Mita. Keduanya seperti magnet yang tidak bisa di lepaskan. Setidaknya itulah yang orang-orang lihat tentang keduanya.

Tapi kenapa Mita menghilang saat Taya membutuhkan bantuannya.

Taya bingung dengan situasi yang sedang dia alami. Dari sekian banyaknya manusia penghuni sekolah ini, kenapa harus dirinya.

Di depannya ada seorang laki-laki dengan pakaian sekolah yang terlihat urakan tengah bersimpuh dengan setangkai mawar yang Taya yakini dia memetiknya dari taman yang ada di samping sekolah. Laki-laki itu sedang menunggu jawaban atas pertanyaan yang beberapa waktu lalu dia lontarkan.

Taya menatap laki-laki itu dengan datar. Apa coba maksudnya. Orang-orang yang ada di sekelilingnya mengerubungi keduanya membuat Taya risih. Tolong seseorang panggilkan Mita agar membawanya dari situasi ini.

Mau hidup bersamaku?

Pertanyaan yang sinting bukan, demi Tuhan Taya tidak mengenal siapa laki-laki yang ada di depannya. Tapi melihat reaksi orang-orang yang ada di sekitarnya rata-rata histeris membuatnya tahu jika yang ada di depannya bukan orang biasa.

Tapi masalahnya Taya tidak mengenalnya.

Gautama

Tama

Siapa sebenarnya laki-laki gila dan tidak punya otak ini.

Karena Taya merasa semakin risih dan tidak nyaman dengan situasinya, Mita juga tidak kunjung muncul membuatnya berancang-ancang siap untuk kabur. Terlambat, muncul satu lagi, bukan, tapi dua laki-laki di belakangnya seraya menahan kerah seragam yang Taya kenakan.

Jiwa introvertnya meronta-ronta agar segera pergi dari kerumunan lalat ini. Ayolah Taya, gunakan akalmu untuk kabur.

Buntu, pikirannya buntu. Kemana perginya otak lancarnya. Taya gelisah, bingung dan juga sedikit takut.

Tapi jika dilihat-lihat sepertinya orang aneh yang ada di depannya ini hanya bermain-main saja. Mana mungkin gadis sepertinya di sukai oleh seseorang. Sangat mustahil.

Taya tidak sebagus hingga membuat seseorang menyukainya.

Taya mengucapkan kata oke lalu setelahnya gadis itu berlari ketika dua orang di belakangnya lengah. Taya tidak berani untuk menoleh ke belakang. Dia terus berlari dengan kencang kemanapun asal menjauh dari kerumunan dibelakangnya.

Samar-samar telinga Taya mendengar suara ribut di belakangnya. Taya tidak peduli, dia menganggap kejadian tadi hanya angin lalu. Jangan sampai dia terpengaruh. Bersikap biasa saja seperti biasanya.

Taya tidak menyadari jika ucapannya menjadi masalah yang besar untuk ke depannya.

Taya tidak menyadari jika ucapannya menjadi masalah yang besar untuk ke depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

v i g o o°

..

..

..

Cerita ini ada di 18+ karena mengandung adegan dewasa yang tidak terlalu vulgar.

Menyukai cerita ini?

Setidaknya tinggalkan jejak meski itu kecil sedikit pun.

Hal itu tidak merugikan.

Silent readers? Not a big one for them.

Terjebak Konglomerat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang