27 | u n e x p e c t e d

1.8K 87 5
                                    

•••

27• t i d a k  t e r d u g a

Taya membuka matanya perlahan lalu meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Melihat jam didinding menunjukkan pukul tujuh malam sukses membuat matanya membulat.

Dia tertidur lebih dari lima jam. Astaga, padahal sebelumnya dia tidak berniat tidur selama itu. Belum lagi dia berniat untuk belanja.

Beranjak dari kasurnya, Taya meraba bibirnya. Mimpi aneh yang dialaminya tadi serasa nyata. Tapi tidak mungkin kan Tama melakukan hal itu padanya. Ayolah Taya berhenti berpikiran kotor hanya karena imajinasi konyolmu itu.

Lagian Taya tidak akan segan untuk memukul wajahnya jika saja hal itu terjadi. Taya menyambar handuknya lalu berjalan menuju kamar mandi. Badannya gerah, ingin segera dibersihkan.

Menghabiskan waktu setengah jam, Taya keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi. Seperti rencana awalnya yang meskipun terlambat beberapa jam, Taya akan pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhannya.

Saat akan melewati dapur, langkahnya otomatis terhenti ketika dia mendapati sajian makanan di atas kitchen island mininya.

Taya berjalan dengan cepat untuk memastikan apakah penglihatannya tidak salah. Benar saja, ada beberapa menu makanan yang tersaji membuat Taya bertanya-tanya. Mita atau Tama yang melakukannya.

Tapi Mita tidak akan berani datang kerumahnya tanpa pemberitahuan dulu padanya. Apakah Tama yang melakukannya? Tapi masa sih.

Taya beralih menuju kulkas lalu membukanya. Benar saja, didalamnya sudah terisi penuh berbagai jenis makanan. Mulai dari yang siap makan sampai sayuran dan juga buah-buah. Bahkan susu kotak bervarian rasa pun ada.

Oke, dari sini Taya sudah bisa menebak siapa yang melakukannya.

Taya menyimpan tasnya di dekat kompor lalu duduk di kursi depan kitchen island.

"Kalau tadi itu laki-laki datang kesini, bisa jadi itu bukan mimpi kan? Ah tapi ngga mungkin deh. Oke Nattaya, itu hanya mimpi. Jangan dipikirkan lagi." Taya berbicara sendiri, tidak lama dia menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Ah tau ah, pusing deh."

Taya mencomot udang goreng lalu memasukannya kedalam mulutnya. Meskipun mulutnya terus mengunyah tapi pikirannya penuh dengan berbagai praduga.

Mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada Tama.

Taya tidak berniat untuk membaca balasan dari Tama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taya tidak berniat untuk membaca balasan dari Tama. Dia mematikan ponselnya lalu melanjutkan lagi makannya. Setelahnya dia berencana untuk membaca lagi materi untuk ujian besok.

Terjebak Konglomerat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang