28 | r e a l i z e d

1.8K 82 5
                                    

•••

28s a d a r

Mita mengekori Taya yang berjalan didepannya. Seragam basah keduanya tertutupi handuk. Tatapan orang-orang yang terlihat penasaran membuat Mita ingin sekali cepat sampai diparkiran. Dia kira semua murid sudah pulang.

Orang yang membuka pintu tadi ternyata adalah petugas keamanan yang tengah berkeliling. Untungnya beliau membawa kunci pintu tempat penyimpanan, jadi keduanya meminta handuk.

Taya dan Mita sempat ditegur karena keduanya ceroboh tidak membawa baju ganti. Tentu saja Mita menjelaskan jika mereka tidak sengaja tercebur. Ya meskipun memang keduanya yang salah.

Saat sudah diparkiran, Mita segera masuk kedalam diikuti Taya yang duduk dibalik kemudi.

"Ta, joknya jadi basah." Taya mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk.

Mita pun sama melakukannya, "Bodo amat ya, yang penting kita udah selamat dari situasi yang cukup berbahaya tadi."

Taya malah tertawa ketika mendengar perkataan Mita yang menurutnya terlalu berlebihan.

Saat Taya akan menginjak pedal gas, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti didepan mobil Mita. Melihat mobil asing didepannya membuat Taya menekan klakson beberapa kali. Sumpah, mobil itu tidak punya kerjaan sampai-sampai menghalangi jalannya seperti ini.

Taya mengumpat ketika mobil didepannya tidak kunjung menyingkir. Dan bertambahlah umpatan yang Taya keluarkan ketika melihat pelakunya keluar dari mobil.

"Taya ih, itu pasti orang mau ketemu sama kamu." Mita merengut ketika mendapati keberadaan Tama. Pasti laki-laki itu akan memonopoli sahabatnya ini. Tadinya Mita ingin menghabiskan waktu berdua dengannya. Tapi kedatangan Tama membuat harapannya pupus.

Taya berdecak, "Males tau,"

Mita menaikkan sebelah alisnya ketika melihat respon Taya yang tidak seperti biasanya. Oke mungkin dari awal Taya memang bereaksi seperti ini. Hanya saja beberapa minggu belakangan sahabatnya ini terlihat sudah menerima keberadaan Tama. Tapi mengapa kini terlihat seperti awal lagi. Apakah telah terjadi sesuatu? Tapi Mita tidak boleh terlalu ikut campur.

Tama berjalan mendekat membuat Taya mau tidak mau menurunkan kaca disampingnya lalu menatap laki-laki itu dengan malas, "Minggirin mobil lo!"

Tuh kan pasti telah terjadi sesuatu diantara mereka berdua, batin Mita berkata-kata.

"Kenapa basah?" Tangan Tama terulur masuk kedalam mobil membuat Taya memundurkan tubuhnya hingga laki-laki itu hanya menyentuh bahunya.

"Kecebur kolam, makannya awasin mobil lo. Gue mau pulang." Taya berkata dengan tidak bersahabat membuat Tama menaikkan sebelah alisnya atas respon sang pacar yang kembali pada setelan awal. Padahal kemarin-kemarin dia sedikit lebih jinak.

"Oke, sepertinya kamu sedang dalam suasana hati yang kurang baik. I'll visit later, okay?" Kali ini Tama memajukan wajahnya membuat Taya hampir saja bereaksi berlebihan yang untungnya bisa dia tahan dengan raut datarnya. Taya mendorong wajah Tama dengan brutal.

"I don't care." Taya menaikkan lagi kacanya lalu melihat Tama yang memundurkan tubuhnya kemudian masuk lagi kedalam mobilnya yang baru. Lagi.

Terjebak Konglomerat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang