•••
11• m u l a i t e r a s a
Taya menghentikan ketikan jarinya di atas keyboard ketika bel rumahnya berbunyi ditengah keheningan yang ada. Taya mengerutkan keningnya, perasaan Mita tidak menghubunginya untuk ke sini. Mungkin.Taya berniat untuk tidak memeriksanya. Siapa tahu itu hanya orang iseng saja yang tidak punya kerjaan dan memencet bel rumah orang sembarangan.
Melirik jam di dinding ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tidak terasa juga waktu berlalu. Taya duduk di depan laptop dari jam empat sore hingga saat ini. Dia tidak meninggalkan meja belajarnya sebentar pun.
Melepaskan kacamatanya, Taya meregangkan badannya kemudian beranjak untuk mengambil ponselnya yang sengaja dia matikan dengan tujuan tidak ada yang menganggu konsentrasinya.
Saat ponselnya menyala dengan sempurna, banyak notifikasi bermunculan. Taya mengerutkan keningnya begitu mendapati nomor asing melakukan spam padanya.
Sedangkan pesan dari Mita, Taya abaikan terlebih dahulu, karena biasanya gadis itu hanya spam hal yang kurang berfaedah.
Dan ketika membuka isi pesan itu Taya menganggukkan kepalanya. Rupanya Tama pelakunya.
Tapi tunggu, dari mana laki-laki itu mendapatkan nomornya? Ah Taya teringat. Dia tidak perlu heran bagaimana laki-laki itu mendapatkannya. Tidak ada hal yang sulit untuknya. Tapi untuk saat ini Taya belum berniat untuk menyimpan nomornya.
Lagi, bel rumahnya berbunyi membuat Taya dengan malas berniat untuk memeriksanya.Siapa tahu ada orang yang memiliki keperluan dengannya atau bisa jadi petugas keamanan yang selalu patroli di kompleks perumahannya.
Sebelum keluar Taya menghidupkan lampu-lampu yang lupa dia nyalakan. Dan ketika membuka pintu rumahnya Taya bisa melihat di depan pagar rumahnya ada mobil asing membuatnya bertanya-tanya dalam hatinya.
Mobil siapa itu?
Lalu ketika seseorang muncul dari belakang mobil itu membuat Taya berdecak. Untuk apa laki-laki itu kesini. Tak ayal Taya membukakan pagar rumahnya lalu menatap Tama dengan penuh tanda tanya.
Tidak sadar jika Tama sudah memberi pesan jika dia akan kesini.
Tama dengan cepat memegang kedua bahu Taya lalu meneliti tubuhnya dengan seksama. Dari atas hingga bawah tanpa terlewat sedikitpun. Sumpah, Taya tidak nyaman dibuatnya.
Taya menurunkan kedua tangan Tama dari bahunya, "Kenapa sih," Taya mendongak untuk melihat Tama yang menatapnya khawatir? Itu yang Taya tangkap dari netra Tama. Untuk apa laki-laki itu khawatir padanya.
"Aku menghubungimu dan tidak aktif, kau kemana saja aku khawatir." Tanya Tama dengan memberondong membuat Taya speechless. Laki-laki itu datang hanya untuk menanyakan hal seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Konglomerat ✓
Novela JuvenilSemakin kau berlari maka akan semakin ku mengejarmu_ Gautama .... Nattaya Gema Pratista hanya seorang gadis biasa yang memiliki dan fokus dengan dunianya sendiri. Hidupnya tenang-tenang saja sebelum kedatangan orang-orang yang ingin menjalin hubunga...