2 | w h y i s t h i s?

5K 204 0
                                    


•••

2• k e n a p a ?

"TAYA." Teriakan Mita dari dalam kamarnya membuat gerakan Taya yang sedang memasak berhenti. Apa yang terjadi dengan temannya itu. Dengan cepat dia mematikan kompornya lalu berlari menuju kamarnya.

Saat membuka pintu, hal yang pertama kali Taya lihat adalah Mita yang rebahan di atas kasurnya dengan santai. Terus apa maksud teriakan tadi.

Taya mendekati Mita lalu menabok bokongnya membuat gadis itu memekik dan membalikkan badannya lalu menatapnya dengan protes.

Taya melipat tangannya di depan dada, "Kenapa teriak?" Dia kira telah terjadi sesuatu, tapi melihat Mita yang tenang-tenang saja membuatnya kesal. Acara memasaknya jadi terganggu.

Mita menyodorkan ponselnya, "Nih liat sendiri." Taya menerimanya kemudian matanya membulat ketika melihat isinya. Apa-apaan ini. Kenapa bisa dirinya menjadi trending topik di akun sekolahnya.

Tidak bisa, ini tidak bisa di biarkan.

Apalagi ketika melihat komentarnya kebanyakan negatif membuat Taya tidak nyaman melihatnya. Kenapa dirinya harus masuk base. Kenapa tidak orang lain. Pasti setelah ini kehidupannya tidak akan tenang lagi.

Tanpa sadar Taya menghela nafasnya dengan berat.

Mita yang melihat respon Taya segera mengambil ponselnya kembali, "Aku marah sama kamu, kenapa punya pacar gak bilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mita yang melihat respon Taya segera mengambil ponselnya kembali, "Aku marah sama kamu, kenapa punya pacar gak bilang." Mita memalingkan wajahnya tidak mau menatap Taya yang masih mencerna apa yang telah di lihatnya.

Taya menatap wajah Mita yang tertutup clay mask berwarna hitam dengan seksama, "Mita, ini kabar yang buruk." Kenapa semuanya malah jadi begini. Taya kira kejadian seminggu yang lalu sudah terlupakan. Tapi kenapa tiba-tiba ada orang aneh itu muncul lagi.

Mita mengorek hidungnya ketika merasa maskernya masuk ke dalamnya, "Kenapa kabar buruk, dia cukup terkenal loh Taya."

Taya mendengarkan penuturan Mita dengan malas. Terus kalau terkenal memangnya kenapa, yang ada hidupnya akan lebih banyak masalah kedepannya.

Taya menyandarkan tubuhnya ke lemari kemudian menatap Mita dengan serius membuat yang di tatap menaikkan sebelah alisnya, "Taya kenapa natap kaya begitu." Mita turun dari kasur lalu mengambil handuk kecil, dia akan membilas maskernya karena sudah lebih dari waktunya.

Taya menaikkan sebelah bahunya, "Bodo ah, nanti juga hilang sendiri beritanya."

Ya, Taya memilih untuk tidak ambil pusing dengan berita itu. Toh dia juga tidak serius ketika menjawab laki-laki itu. Dia hanya asal saja.

Semoga saja.

Sebelum membuka pintu kamar mandi Mita membalikkan tubuhnya lalu menatap Taya dengan mata yang memicing, "Awas ya jangan kabur, Mita belum selesai interograsi Taya."

Terjebak Konglomerat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang