"Zan, mau ikut kita cari makan di luar? Bosen nih sama makanan di hotel" ujar Cassy, ketiga teman sekamarnya sedang bersiap-siap.
"Gue ikut" jawab Zanna langsung menyambar jaketnya yang tadi ia letakkan di atas sofa guna menutupi croptop yang meperlihatkan perutnya.
"Sekalian kita beli cemilan buat nonton netflix nanti" usul bella.
"Terserah,gue ngikut aja" timpal Ailyn.Keempat gadis itu hendak keluar, sedetik setelah Cassy membuka pintu ponsel Zanna berdering.
"Eh bentar ya, gue angkat telfon dulu" ucap Zanna, tanpa menunggu jawaban ketiga temannya ia langsung ngacir ke kamar mandi karena melihat di layar ponselnya nama Arkan tertera di sana. Kenapa ia harus bersembunyi padahal hanya Arkan yang menelfon? Ia sendiri pun tak tau alasannya. Dirinya tanpa sadar menjauh kala tau sang kakak yang menelefonnya.
"Kak Arkan kenapa nelfon?" tanya Zanna begitu kamar mandi ia tutup dan mengangkat ponsel ke telinga.
"Kamu kayak gak suka kakak telfon" nada suara Arkan terdengar tidak senang karena nada ketus Zanna yang menyapanya."Kak ngapain nelfon?" Zanna melembutkan suaranya.
"Kakak kangen sama kamu sayang" Arkan tanpa malu malu mengungkapkan isi hatinya.
Mendengar Arkan yang memelas membuat Zanna terenyuh, kakaknya bisa banget bermulut manis.
"Tapi bentar lagi aku mau keluar bareng temen" ucap Zanna, dan kini ia merasa khawatir kalau teman-temannya terlalu lama menunggu.
"Kamu mau pergi keluyuran?"
Zanna memutar mata jengah kala nada suara protektif Arkan kambuh.
"Pergi sama siapa aja? Kemana? Ada cowok?" di seberang Arkan mencoba mengintrogasi Zanna.
"Sama Cassy kak. Gak ada cowok" jelas Zanna sabar. "Cuman makan di luar kok abis itu balik lagi ke hotel"
"Tapi kakak masih kangen sama kamu. Katanya kakak boleh nelfon pas malam doang. Lah ini aku mau ditinggal?"
Bimbang, Zanna pun akhinya memutuskan untuk tetap di kamar hotel, biarlah teman-temannya pergi tanpanya.
Zanna keluar dari kamar mandi dan melihat bahwa ketiga temannya menunggu di depan pintu yang sudah terbuka setengah.
"Zan, udah?" tanya Cassy.
Zanna menggeleng dan ia tersenyum canggung, "maaf, gue gak jadi ikut. Tiba-tiba perut gue mules" ujar Zanna beralasan. Ia merasa tak enak kalau mengatakan bahwa Arkan lah yang menjadi alasan kenapa ia memilih tetap di kamar.
"Lo diare? Mau dibeliin obat dulu ke apotek? Bentar gue cari dulu apotek terdekat" Aylin menyalakan ponselnya dan membuka google maps guna mencari apotek yang tidak jauh dari hotel.
"Gak usah" tolak Zanna. "Kalian bertiga pergi aja, gue gak papa, abis pup juga perut gue bakalan enakan"
"Kita bisa nunggu sampe lo selesai berak" sahut Cassy.
"Gak gak gak, kalian pergi aja sekarang gue mau ke kamar mandi" ucap Zanna berakting kesakitan sambil menekan perut bagian bawah.
"Yaudah kita pergi dulu, nanti kita kita bakalan beliin lo makanan kok, belum makan malem kan?" timpal Ailyn.
"Makasih ya" Zanna merasa tak enak telah berbohong dan merepotkan temannya.
Melihat ketiga temannya yang sudah pergi dan berrjalan melewati lorong menuju lift, Zanna langsung menutup pintu kamar hotel.
"Udah pinter boong ya kamu" terdengar suara usil Arkan karena sedari tadi ia tidak mematikan telfon.
Zanna hanya berdecak sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE MAN (Complete)
RomansaPria yang sudah Zanna anggap sebagai pelindungnya, kakaknya, memiliki sisi tegas tapi juga lembut, perlahan mulai gila sejak ciuman pertama mereka. Seharusnya ciuman itu tidak pernah ada karena mengakibatkan hubungan keduanya menjadi rumit. Arkan t...