Morning Esder

2.6K 82 2
                                    


PROLOG

Hai semua, ini cerita dari Ivander Gerald dan Freesya Park

Awal mula cerita ini berjudul kaca piring tapi aku revisi menjadi yang sekarang ini.

Oh ya cerita ini Murni dari aku sendiri ya tidak ada plagiat yang terjadi di sini,karna cerita ini juga udah ada dari tahun lalu dan baru sekarang aku kembali fokus buat lanjut cerita ini

kalian jangan lupa follow aku ya kasih bintang juga biar aku makin semangat buat update kisah ian dan aca

Selamat menikmati guys 🌷



....

Saat ini keduanya sudah duduk di sofa dengan ivander yang hanya diam dan freesya yang berusaha buat membujuk cowok itu untuk di obatin.

"aca minta maaf ian, aca ga bilang kita putus, aku cuma minta kita break sebentar aja, aca tau.."

Belum selesai freesya ngomong ivander langsung menggores kembali lengannya di depan gadis itu, ternyata sedari tadi tanpa freesya sadari ivander menggenggam kaca bekas vas bunga yang sudah pecah.

"IAN STOP!!" Teriak freesya sambil menarik tangan ivander.

"Lo mau lihat gua mati kan?"

"Engga ian, aca ga pernah mau ian kayak gitu, aca mohon Ian, jangan lukain lagi tangannya" ucap freesya sambil menangis melihat keadaan kekasihnya.

"Biar Lo bisa cari cowok lain yang lebih hebat dari gua, Lo muak kan sama gua, Lo kesal sama gua, Lo ga sayang sama gua, Lo udah ga mau ketergantungan sama gua, Pasti Lo mau cowok yang lebih lebih dari gua"

"ENGGA ACA GA MAU, ACA GA PERNAH MAU CARI COWOK LAIN IAN!!" teriak gadis itu sambil menangis.

"Udah cukup, sekarang kita obatin luka kamu ya"

"Gua sayang banget sama Lo, tapi Lo segampang itu minta putus ke gua"

"Aca ga minta putus Ian"

"ITU SAMA AJA BUAT GUA ACA!! GUA SESAYANG ITU KE LO, BAHKAN GUA RELA KORBAN KAN NYAWA GUA BUAT LO SAAT INI"

melihat ivander yang kembali akan marah, freesya cepat cepat memeluk cowok itu tidak perduli bahwa bajunya jadi ikut kotor karena darah cowok itu, agar ivander tidak kembali melukai dirinya sendiri.

"Aca sayang banget sama ian, aca cinta banget sama ian, bahkan rasanya aca ga sanggup kalau jauh dari Ian"

"Kalau Lo sayang sama gua kenapa Lo minta putus?"

"Aca ga minta putus Ian, aca cuma minta kita break sebentar"

"Ga ada kata break di hidup gua, bahkan kata putus sekali pun, Lo ga punya pintu buat keluar dari dunia gua aca, Lo udah mutlak dari dulu milik gua".

"Iya Ian iya aca milik kamu, sekarang kita obatin luka kamu ya" bujuk freesya dengan lembut.

"Gua ga mau break Dari Lo, gua sayang banget sama Lo aca, Lo mau lihat gua gila?"

"Maaf iya maaf, aca ga bakal break atau apa pun sama Ian, aca di sini sama Ian, aku ga ke mana mana"

Freesya mengucapkan kata kata itu sambil mengelus pipi ivander dan merapikan rambut cowok itu dengan sayang.

"Gua sayang banget sama Lo, gua cinta banget Sama Lo aca" pecah sudah tangisan cowok itu, bahkan bertahun tahun freesya mengenal ivander ini merupakan kali pertamanya gadis itu melihat ivander menangis.

Freesya sangat kaget, melihat kekasihnya yang menangis seperti anak kecil, padahal masih kata break yang gadis itu ucapkan respon ivander sudah seperti ini.

"Jangan cari cowok lain, gua sanggup jadi yang Lo mau, gua bakal turutin apa pun yang Lo mau selain putus, gua-..."

Freesya langsung mengecup kedua pipi pria itu dengan sayang, tidak hanya pipi freesya bahkan bahkan mencium kening, hidung, rahang ,kedua mata cowok itu, dan terakhir mengecup sebentar bibir ivander.

"Aca juga sayang sama Ian, sayang banget"  ucap gadis itu setelah mencium seluruh wajah ivander.

Ivander yang melihat perlakuan gadis itu langsung membuat wajahnya merah padam, karena ini merupakan kali pertama freesya yang menciumnya di Luan.

"Sekarang kita obatin ya luka Ian, mau kan?" Tanya gadis itu dengan sayang, sambil mengelus rahang cowok itu.

"Hm"







Terimakasih sudah membaca morning Esder


Jangan lupa vote dan follow ya biar aku makin semangat buat nulis🖤


Oh ya kalian tau cerita ini dari mana guys? Komen ya >.<

See u guysss🌷🌷


MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang