Ayo kasih vote dan follow supaya aku semangat untuk update.
Okey kita masuk ke Cerita......
.......
Jam menunjukkan pukul delapan malam tapi freesya lupa ada satu buket bunga yang tertinggal di tokonya, karena memang freesya sangat profesional pada pekerjaannya dia akan kembali menuju lokasi pesta tersebut.
Mungkin aja pemilik acara tidak akan ingat atau mempermasalahkan bunga ini tapi freesya tetap akan profesional dan memberikan yang terbaik untuk setiap costumernya.
"Aku antar ya". Ucap olive menawarkan diri.
Freesya menganggukkan kepalanya dengan cepat langsung membawa bunga tersebut ke dalam pelukannya, dan masuk ke dalam mobil olive.
"Maaf olive aku merepotkan mu dari semalam". Ucap freesya tidak enak enak olive.
"Kalau gitu beri aku seribu dollar nona Gwyn". Ucap olive tertawa bercanda dengan ucapannya.
Dan tanpa menunggu waktu Lama freesya membuka ponselnya dan langsung mentransfer uang tersebut sebanyak seribu dollar seperti permintaan Olive dan langsung menunjukkan bukti transfernya.
"Sudah nona olive". Freesya tertawa melihat wajah panik olive karena freesya benar benar memberinya uang tersebut.
"What The Fuck!! I'm just kidding miss Gwyn". Olive terkejut melihat tindakan freesya.
"Jangan mengembalikannya Olive aku akan marah". Ucap freesya dia tau setelah ini olive akan mengembalikan uangnya.
"Aku tidak mau menerima uang mu, aku sudah kaya raya". Ucap olive tertawa.
"Yah terserah pada mu Nona". Keduanya langsung tertawa, olive dan freesya memang sangat sering saling meledek dan itu hal yang biasa
Olive adalah sahabat Freesya dari awal dia berkuliah sampai saat ini, olive merupakan seorang anak dari pemilik salah satu brand baju terkenal di negaranya dan sekarang pekerjaan gadis itu menjadi seorang designer, tapi yang satu ini sangat aneh, hampir setiap hari datang menemui freesya, bahan freesya pernah bertanya apa Olive menyukainya dan detik itu juga Olive langsung melempar sepatunya ke arah freesya membuat freesya lega ternyata sahabatnya ini gadis yang normal.
Keduanya sampai di lokasi freesya langsung turun dan menyuruh olive untuk menungggunya di sini.
"Kabarin aku kalau butuh sesuatu". Teriak olive menatap freesya yang mulai masuk ke dalam hotel dan hanya memberikan tanda oke dengan jaringan.
Freesya berjalan ke arah lift masuk dan menekan angka dua puluh, memeluk buket yang lumayan besar itu, bahkan hampir menutup seluruh wajahnya.
Gadis dengan tubuh langsing itu sampai di lantai dua puluh mulai berjalan menuju aula, terlihat sudah banyak tamu yang datang dan semuanya menggunakan topeng.
Ivander Yang sudah sampai di lokasi langsung menggunakan topengnya yang berwarna hitam senada dengan jasnya malam ini, warna favorit ivander.
Arlon setia berjalan di belakang ivander mengikuti setiap langkah sang tuan, saat pandangan ivander ingin menemui sang pemilik acara dia sedikit kaget karena ada seorang gadis yang berjalan membawa buket bunga membuat dirinya dan gadis itu sedikit bertabrakan, ivander tidak memperhatikan gadis itu tapi setelah mendengar suaranya ivander diam di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNING ESDER (END)
RomanceDi pertemuan pertama mereka ivander yang berusia delapan tahun langsung tertarik melihat gadis kecil berusia enam tahun itu bernama freesya si cantik imut dan baik hati "Dad, i want her" tunjuk ivander menatap ke arah gadis kecil yang sedang bermai...