Morning Esder | 33

1.1K 72 19
                                    

Haloww bestiieee 🌷

FOLLOW SEKARANG!! KASIH BINTANG, BIAR
AKU SEMANGAT LOH MAU UPDATE!!makasih 🫂🌷

Happy reading 🌷

Maaf kalau banyak Typo...



......



Keesokan harinya tepat di hari Minggu Jam tujuh malam Ivander sudah rapih dengan stelan formal untuk menghadiri undangan makan malam Dari Tuan Peter.

Saat ini ivander sedang menunggu sang gadis yang masih Sibuk dengan rambutnya, ivander duduk di sofa dengan kaki yang menyilang menatap ke arah freesya yang ada di meja rias.

"Udah aca jangan berdandan terlalu berlebihan aku ga suka". Ucap ivander, dia ga suka freesya menjadi pusat perhatian orang akan semakin banyak yang melirik gadisnya.

"Hanya pakai jepitan Ian, kamu aja yang berlebihan". Jawab freesya setelah selesai dengan rambutnya, awalnya dia ingin mengikat rambutnya jadi satu tapi ivander protes tidak suka leher gadis itu kelihatan.

"Aku ga suka kamu jadi pusat perhatian orang lain". Jawab ivander, mulai berdiri dan jalan ke arah sang gadis.

"Iya iya, ini udah selesai ayo". Ajak Freesya dari pada ivander semakin banyak ngomong dan bikin moodnya semakin buruk.

"Pake cardigannya, sesuai perjanjian kita tadi". Ivander langsung memasangkan cardigan warna hitam itu ke bahu freesya, padahal baju gadis itu tergolong sopan tapi yang namanya ivander semua hal nampak berlebih jika tentang Freesya.

 Ivander langsung memasangkan cardigan warna hitam itu ke bahu freesya, padahal baju gadis itu tergolong sopan tapi yang namanya ivander semua hal nampak berlebih jika tentang Freesya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi baju freesya)

"Bawel banget". Jawab freesya setelah selesai dengan cardigannya, saat gadis itu ingin mengambil tasnya dengan cepat Ivander mengambil ahli.

"Biar aku yang bawa". Jawab ivander memegang tas sang gadis dan tangan satunya menggenggam dengan erat tangan kecil itu.

Freesya hanya diam dan mengikuti kemauan cowok ini, dari pada urusannya semakin panjang.

Keduanya keluar dari kamar langsung berjalan menuju pintu mansion yang di mana langsung di sambut para pelayan dengan sopan ke arah Ivander dan freesya, freesya yang tidak biasa dengan hal seperti ini ikut menundukkan kepalanya dengan pelan sambil tersenyum manis, dia tidak enak terlebih kebanyakan pelayanan di mansion ivander sudah berumur tiga puluh tahun ke atas.

"Jangan menunduk aca". Tegur ivander dia tidak suka sang gadis berkelakuan seperti itu pada para pelayannya.

"Mereka lebih tua Ian, aca harus sopan". Jawab freesya, keduanya sudah masuk ke dalam mobil duduk di bangku belakang, hari ini keduanya di antar supir ivander.

"Kamu Nyonyanya aca, udah kewajiban mereka berkelakuan sopan"jawab ivander menggenggam tangan kecil itu.

"iya iya" hanya itu jawaban freesya dia malas berdebat tenaganya sudah habis.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang