Morning Esder | 19

1.1K 56 6
                                    

Haloww bestiieee 🌷

Jangan lupa follow ya terus kasih bintang juga

Happy reading 🌷

.....

Flashback on

Hari Senin pagi ini tepat di hari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk freesya, dia berangkat di antar Oleh Ducan, Papanya.

"Sayang nanti pulang sekolah bareng sama Ivander ya, jangan nakal, kalau sakit bilang ke gurunya, mengerti?" Ucap Ducan sudah ke tiga kalinya semenjak mereka berangkat

"Iya pa, aca udah dengar itu tiga kali, aca paham". Ucap freesya mengambil tas sekolahnya yang ada di bangku belakang.

"Kalau gitu aca pergi dulu ya papa sayang" ucap aca sambil mencium pipi dan menyalim tangan Ducan.

"Hati hati sayang". Ucap Ducan melihat freesya yang sudah keluar dari dalam mobil dan masuk ke sekolahnya.

Sedangkan ivander yang baru saja sampai di sekolahnya langsung sibuk mencari freesya, tadi pagi dia ingin berangkat bersama gadis itu tapi dia ada urusan dengan papanya jadi tidak bisa berangkat bersama.

Ivander Gerald si most wanted sekolahnya saat ini dia sudah kelas dua belas, terkenal dengan sifat yang pendiam, pintar, tampan dan tidak suka berdekatan dengan wanita manapun, bahkan pernah sekali cowok itu terkena rumor bahwa dia seorang Gay.

Melihat dari sifat dia yang tidak suka berbicara dengan gadis mana pun dan karena satu kejadian saat si primadona Willard menyatakan perasaannya di tengah lapangan saat ivander selesai bermain basket.

Gadis itu tiba tiba datang dengan percaya diri memberikan satu surat dan sekotak coklat kepada ivander, dengan suara yang kuat dan kepercayaan diri yang besar gadis itu menyatakan perasaannya.

Gadis itu percaya diri berpikir ivander tidak akan mungkin menolak pesonanya karena begitu banyak pria yang ingin mendapatkan dirinya, dan juga dukungan dari teman temannya yang memberikan kata kata semangat untuk langsung menyatakan perasaannya di tengah lapangan.

"Ivander aku suka sama kamu, aku mau kamu jadi pacar aku". Ucap gadis itu dengan suara lantangnya dan senyum yang manis. Tanpa berbicara apa pun ivander hanya jalan dengan santai melewati si primadona dengan tampang datarnya.

Membuat semua yang menyaksikan kejadian itu melongo tidak percaya dengan tindakan ivander, begitu banyak cowok yang ingin dekat dengan gadis itu tapi dengan santainya ivander hanya melewatinya.

Sejak kejadian itu tidak ada satu pun gadis di sekolahnya yang berani mendekatinya, mereka berpikir si cantik willard aja di tolak apa lagi mereka yang seperti Upik abu.

Saat ivander sibuk mencari si gadis kecilnya dia melihat ke arah lapangan ternyata freesya sudah berbaris dengan Siswa baru lainnya.

Melihat ivander yang berdiri menatap dirinya gadis itu melambaikan tangan dengan pelan sambil tersenyum manis menatap ke arah ivander, cowok itu hanya tersenyum tipis melihat kelakuan freesya.

Selama masa MPLS ini seluruh siswa belum melaksanakan pembelajaran dengan aktif begitu juga dengan kelas sebelas dan duabelas.

Ivander duduk di bangku dekat lapangan memperhatikan gadis itu dari bawah sampai ke atas, biasanya dia melihat freesya yang menggunakan seragam SMP nya sekarang gadis itu sudah menggunakan Seragam SMA, sangat lucu melihat tubuh mungilnya di antara temannya yang lain yang lebih tinggi dari gadis itu.

Banyak murid heran tumben sekali ivander mau duduk dan memperhatikan murid murid yang sedang berbaris, biasanya cowok itu paling cuek dengan sekitarnya.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang