Morning Esder | 15

1.1K 47 0
                                    

Haloww bestiieee 🌷

Jangan lupa follow ya terus kasih bintang juga

Happy reading 🌷

.....

Selesai dari sekolah freesya dan sedikit menghabiskan waktu bersama teman teman ivander dan juga freesya akhirnya mereka semua pulang, begitu juga dengan kedua pasangan ini, yang sedang duduk santai di rumah freesya.

"Aca"

"Iya?" Gadis itu sibuk dengan ponselnya tapi masih mendengarkan ivander.

Melihat freesya menjawab tapi tidak melihat ke arahnya, ivander mengambil dengan cepat ponsel gadis itu.

"Kalau gua ngomong lihat, jangan fokus ke hal lain" ucap ivander dengan tegas.

Keduanya sedang di dalam kamar freesya, jangan kaget kenapa ivander bebas masuk ke rumah gadis ini, karena memang kedua orang tua freesya sangat percaya pada ivander, bahkan keduanya berada di satu kamar yang sama orang tua freesya tidak masalah karena mereka memang tau ivander bukan laki laki bajingan yang akan merusak putri mereka.

"iya iya maaf ian, kenapa". tanya gadis itu memfokuskan pandangannya ke ivander.

"Besok gua keluar kota selama tiga hari, yang antar jemput lo pak Adit". Ucap cowok itu menatap wajah polos freesya.

"Kenapa lama? Biasanya cuma satu hari".

"iya kali ini ada masalah yang besar di cabang perusahaan Daddy". dari nada ivander, freesya tau cowok itu sangat lelah, belum lagi tugas kuliahnya yang masih menumpuk dan kerjaan kantornya.

"sini aca peluk" freesya merentangkan tanganya, dia tau kekasihnya ini membutuhkan pelukannya.

ivander langsung menghambur kedalam pelukan hangat gadis kecil itu, obat lelahnya hanya ada di freesya, dia ga butuh rokok atau alkohol candunya hanya gadis manis ini.

freesya dengan sayang mengelus rambut sehat ivander, sesekali menjawab omongan ivander walau sebenarnya dia ga terlalu paham tentang pekerjaan yang ivander bilang.

"selama gua di sana jangan dekat sama cowok lain aca, pulang tepat waktu, jangan makan sembarangan, jangan ngobrol sama cowok lain, jangan bersentuhan sama cowok lain, jangan keluar rumah, selesai pulang sekolah telfon gua, paham aca?".

"iya iya, aca paham, ingat kok semuanya". dia tau kekahwatiran ivander sangat besar padahal ke mana mana juga dia ga bisa, pasti ada aja yang tau dan melaporkan ke ivander.

"jangan bikin gua khawatir aca, jangan sakit".

"ian juga jangan sampai sakit ya, ingat makan tepat waktu, jangan selingkuh". ucap freesya tersenyum.

"lo aja udah cukup sama gua, udah semuanya di situ"

"utututu ian gemesin banget sih".

"aca"

"iya?"

"mau gua bawaain oleh oleh apa?".

"ian pulang sehat sehat, aca minta itu doang".

"lo kasih gua makan apa aca?".

"haa?maksudnya?"

"gua makin sayang sama lo, gua sampe ga bisa ungkapin make cara apa lagi". ucap ivander membenamkan wajahnya di ceruk leher freesya. gadis itu tertawa melihat ivander yang malu sendiri.

"elusin kepala gua". freesya menurutin kemauan ivander.

"besok berangkat jam berapa?"

"jam empat pagi". jawab cowok itu semakin mengendus leher freesya.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang