Haloww bestiieee 🌷
FOLLOW SEKARANG!! KASIH BINTANG, BIAR
AKU SEMANGAT LOH MAU UPDATE!!makasih 🫂🌷Happy reading 🌷
Maaf kalau banyak Typo...
.....
"Ga bisa ian". Freesya menatap tangan cowok itu yang di Balut rantai.
"Maaf aca aku lupa". Ucap ivander dengan suara sedikit pelan.
"Sakit?". Tanya freesya lagi, memegang pergelangan tangan ivander yang lecet.
Ivander hanya menggelengkan kepalanya menatap wajah cantik freesya.
"ini apa sayang?". Tanya ivander menunjuk kotak pink yang ada di pangkuan freesya.
"Ini buat kamu juga, tapi jangan di buka sekarang ya, nanti aja kalau aca udah pulang". Freesya mengelus pipi ivander.
"Kamu mau pulang? Ga nginap di sini? Ini baru sebentar aca, jangan pulang dulu". Ivander panik langsung menggenggam tangan freesya cukup erat tapi tidak sampai melukai gadis itu.
"Aca memang harus pulang ian tapi bentar lagi". Jawab freesya sedikit tersenyum.
"Kenapa harus pulang aca, kamu ga rindu aku? Temani aku di sini aca, jangan pulang". Ivander berusaha melarang freesya untuk pulang.
"Aca masih di sini ian, nanti aca pulang".
"Ga nginap di sini aja?".
"Ga bisa ian".
"Kenapa?".
Freesya diam sebentar menggenggam tangan ivander menatap tangan mereka yang saling menggenggam sekarang waktunya freesya harus membicarakan ini, freesya kembali menatap wajah ivander yang terus memperhatikan dirinya sedari tadi.
"ian".
"Iya sayang?".
"Kedatangan aca ke sini mau ngomongin sesuatu".
"Ngomong aca aku dengarkan". Freesya semakin mengeratkan genggamannya dia juga tidak sanggup mengatakan hal ini dan harus menerima resiko dari respon ivander, setelah mendengar ucapannya.
"Aca mau Kita putus ian".
"Aku salah dengar ya?". Tanya Ivander berharap apa yang dia dengar itu ga benar.
"Engga ian, kamu ga salah dengar aca memang minta kita putus". Jawab freesya dengan suara lembutnya.
"Tapi kenapa aca!? Aku ga mau, aku udah bilang ga ada kata putus di hubungan kita!!". Emosi ivander mulai memuncak keluar.
"Dengar dulu".
"Ga bisa aca!! Aku ga mau putus!!". Ivander mulai berteriak tidak terima dengan keputusan freesya.
"Kamu sayang aca kan?".
"aku ga perlu jawab itu aca kamu pun tau!!". Nada bicara ivander mulai meninggi.
"Aca mau kita putus baik baik ian, aca juga sayang kamu, tapi ini keputusan yang tepat buat hubungan kita". Freesya tetap menjawab dengan nada lembut masih menggenggam tangan ivander.
"Engga, aku ga bisa aca tetap ga bisa". Ivander menggelengkan kepalanya dengan cepat tidak mau putus dengan freesya.
"Besok aca berangkat ke Luksemburg ian". Ucap freesya dengan pelan, menatap wajah ivander yang terkejut kedua kalinya dengan ucapan freesya.
"WHAT THE HELL!!". Ivander berteriak kuat membuat suaranya kedengaran keluar kamar, di depan kamar ivander sudah ada Jasmine dan kenth yang berdiri serta enam bodyguard yang berjaga, mereka langsung bergerak setelah mendengar suara bentakan ivander tapi tidak masuk ke dalam membiarkan keduanya menyelesaikan masalah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNING ESDER (END)
Любовные романыDi pertemuan pertama mereka ivander yang berusia delapan tahun langsung tertarik melihat gadis kecil berusia enam tahun itu bernama freesya si cantik imut dan baik hati "Dad, i want her" tunjuk ivander menatap ke arah gadis kecil yang sedang bermai...