Morning Esder | 16

1.1K 50 1
                                    

Haloww bestiieee 🌷

Jangan lupa follow ya terus kasih bintang juga

Happy reading 🌷

.....

Freesya dan pak Adit sudah sampai di rumah gadis itu, freesya turun di tolong sama Lastri karena pak Adit ga berani memegang freesya dia takut ivander akan marah, walau saat ini cowo itu sedang tidak ada.

"Non kok bisa sampe luka gini?" Tanya Lastri dengan khawatir melihat nona mudanya itu pulang pulang malah terluka.

"Tadi aca jatuh di tangga mbak, untung ada kak fajar sama kak Bastian yang tolongin aca". Jelas freesya sambil duduk di ruang tamu.

"Mama sama papa belum pulang?" Tanya freesya melihat rumahnya sepi, walau pun biasanya juga gitu sih.

"Bentar lagi non, tadi Nyonya bilang pulang agak cepat karna hanya menghadiri acara makan makan aja". Jelas Lastri sambil merapihkan sepatu dan tas freesya.

"Mbak aca boleh minta tolong ga?".

"Boleh non boleh, nona butuh apa?" Tanya Lastri dengan cepat.

"Boleh bantuin aca ke kamar mandi ga? Aca mau ganti baju sama mandi, tapi tadi kata dokter jangan kena air dulu selama dua hari ini, mbak Lastri boleh lapin punggung aca ga?" Tanya gadis itu sebenarnya dia ga enak minta tolong ke Lastri dia tau pasti Lastri cape seharian ini, tapi kalau ga ke Lastri mau ke mana dia minta tolong.

"Boleh dong non, masa nona saya lagi luka gini ga saya bantuin, ayo kita ke kamar nona". Ajak Lastri dengan tulus, tanpa freesya minta tolong juga Lastri pasti bergerak dengan cepat membantunya udah tugasnya.

Kedua wanita itu pergi menuju lantai kamar freesya dengan freesya dia bantu mbak Lastri Pelan pelan menaiki tangga, mungkin dua hari ke depan dia tidak akan masuk sekolah dulu.

Lastri membantu freesya mulai dari membersihkan badan gadis itu, memakaikan baju padahal tangan freesya baik baik aja tapi Lastri tetap memaksa ingin membantunya, hanya menggunakan celana yang sedikit susah.

"Makasih ya mbak Lastri, aca jadi ngerepotin".

"Astaga nona, saya ga merasa di repotin sama sekali".

"Kalau gitu saya permisi ke dapur ya non mau lanjut masak bentar lagi Tuan sama Nyonya bakal pulang".

"Iya mbak makasih ya

"Sama sama nona". Lastri keluar dari kamar freesya, dan freesya mengambil novelnya untuk melanjutkan membacanya, karena novel ini dia jadi seperti ini tapi memang salah dia yang kurang hati hati.

"Aca diamin aja kali ya sama ian, kalau dia tau pasti aca habis di marahin sama dia". Monolog freesya setelah ingat dia belum ada memberi kabar ke cowok itu, freesya telfonan dengan ivander sebelum gadis itu mulai piket kelas dan setelahnya dia ga ada memberitahu cowok itu.

"Udah lah biarin aja, lagian kasihan pasti nanti Ian khawatir terus kepikiran malah ganggu kerjaannya". Freesya melanjutkan kegiatan membacanya.

.....

"Gue kirim aja ya bas foto kaki freesya yang di UKS tadi ke vander?" Tanya fajar ke Bastian kedua cowok itu sedang di basecamp mereka, yang di beli oleh Alldari untuk tempat mereka kumpul kumpul dari jaman Sekolah dulu sampai saat ini.

Ini adalah rumah kosong tiga lantai cukup mewah untuk sekedar tempat mereka duduk atau kumpul bareng, dulu Alldari yang membelinya padahal mereka semua pengen ikut membayar juga tapi cowok itu menolak dengan keras, dan ya akhirnya menerima dengan lapang dada.

"Kirim aja jar ga enak juga sama vander kita ga ada kabarin ceweknya jatuh padahal kita yang tolongin". Saut Bastian sambil makan.

"Cepat banget Lo berdua datang" ucap Eric yang baru sampai habis dari perusahaan milik Papanya.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang