Haloww bestiieee 🌷
FOLLOW SEKARANG!! KASIH BINTANG, BIAR AKU SEMANGAT LOH MAU UPDATE!! hehe makasih 🫂🌷
Happy reading 🌷
.....
Pagi ini freesya sudah di rumahnya, tadi dia di antara ivander setelahnya cowok itu langsung pergi ke kantornya, sekarang kakinya benar benar sudah tidak pakai perban lagi, beberapa menit lalu dokter yang biasa datang ke rumahnya mengatakan luka di kaki freesya sembuh lebih awal, padahal perkiraan sekitar satu hari lagi, tapi itu pun dia harus hati hati tidak bisa melompat dulu atau lari, untuk mencegah sakit kakinya akan kembali nyeri.
Padahal karena kejadian semalam freesya tanpa sadar berlari menaiki tangga tanpa merasa sakit di kakinya, ini semua ulah dari Ivander.
"Sayang, bener kamu ga merasa sakit sama sekali kan?" Tanya Faira kembali.
"Iya ma, kaki aca udah ga sakit, lihat baik baik aja kan". Freesya tersenyum dengan Manis, dia ga sabar besok kembali bersekolah dan bertemu dengan kedua sahabatnya.
"Kalau rasanya ada sedikit nyeri, beritahu mama ya". Ucap faira mengelus rambut freesya.
"Siap nyonya Gwyn". Jawab freesya menghormat ke arah Faira membuat mereka berdua tertawa.
"Hubungan kamu sama Ivander gimana? Udah ga ada masalah?". Tanya Faira.
"Udah ma, semalam aca ngobrol sama ian tentang kita, sekolah aca, kerjaan ian, masih banyak lagi, kita udah ga ada masalah, aca juga udah maafin Ian". Jelas freesya.
(Tante semalam anaknya di bikin trauma sama ivander, tolong blacklist dia dari daftar menantu Tante)
Karena faira tau soal permasalahan Ivander dan freesya, gadis itu bercerita sebelum dia nginap di rumah Ella.
"Syukur deh, mama kadang pusing lihat kelakuan kalian berdua, bentar manja bentar lagi ribut gitu terus". Ucap faira sambil tersenyum manis.
"Kalau ga gitu berasa ada yang kurang ma, pokoknya harus ribut sama Ian". Jawab freesya tertawa dengan kuat.
Kedua wanita cantik itu lanjut ngobrol selama satu jam lebih, sudah lama juga faira tidak menghabiskan waktunya bersama putrinya, apa lagi dia yang ikut membantu pekerjaan Ducan dan harus selalu mendampingi suaminya di setiap acara atau pekerjaan ke luar kota dan negri, membuat dia kekurangan waktu untuk freesya.
Setelah selesai menghabiskan waktu bersama faira, saat ini freesya sedang di dalam kamarnya sambil memegang perutnya yang sakit, ini hari pertama dia datang bulan, freesya lupa melihat tanggalnya.
"Sayang, minum dulu". Ucap faira membawakan air hangat dan obat pereda nyeri Haid juga menstrual heating pad.
"Aca, gapapakan mama tinggal dulu? Malam nanti papa sama mama udah pulang, Teman papa ada yang kecelakaan sekarang mama sama papa harus ke rumah sakit, gapapakan sayang?" Tanya Faira mengelus kepala freesya dan mengecup dengan sayang.
"Iya ma, aca gapapa, kan ada mbak Lastri sama pak Adit di rumah". Jawab freesya.
"Kalau ada apa apa langsung hubungi mama aca, mengerti sayang?".
"Iya mama aca yang cantik, aca paham".
"Kalau gitu mama pergi ya, papa udah nunggu di lantai bawah". Ucap faira mencium pipi freesya.
"Hati hati ma". Ucap gadis itu melihat faira sudah keluar dari kamarnya.
"Perut aca sakit banget". Keluh freesya sambil meletakkan menstrual heating pad di atas perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNING ESDER (END)
RomansaDi pertemuan pertama mereka ivander yang berusia delapan tahun langsung tertarik melihat gadis kecil berusia enam tahun itu bernama freesya si cantik imut dan baik hati "Dad, i want her" tunjuk ivander menatap ke arah gadis kecil yang sedang bermai...