Morning Esder | 39

1.3K 92 40
                                    

Haloww bestiieee 🌷

FOLLOW SEKARANG!! KASIH BINTANG, BIAR
AKU SEMANGAT LOH MAU UPDATE!!makasih 🫂🌷

Happy reading 🌷

Maaf kalau banyak Typo...

.....


Freesya berjalan terus ke depan, dia juga meras ga yakin akan ada taksi yang lewat melihat keadaan jalan yang dia lalui saat ini sangat sepi , beruntung sekarang masih siang hari kalau malam bisa pipis celana freesya saat ini.

"Ponsel aca malah ketinggalan di dalam mobil bajingan itu". Monolog freesya terus berjalan dengan pelan. Mencengkram dengan erat tali tasnya, syukur juga dompetnya ada saat ini.

Saat freesya berjalan terus di pinggir jalan dari arah belakang ada motor yang Berhenti perlahan di sampingnya, freesya menoleh sebentar dan langsung berlari cepat berpikir pria itu seorang perampok atau penjahat lainnya.

"Hey bocil, ini gue Fajar". Teriak fajar mengejar fressya, cowok itu sudah turun dari atas motornya langsung menarik tangan freesya.

"Ini gue Fajar, kenapa Lo lari?". Freesya yang melihat ternyata itu fajar langsung menangis dengan kencang, entah kenapa dia tiba tiba pengen menangis antara senang karena ternyata cowok ini adalah fajar dan juga sedih  mengingat kelakuan ivander hari ini.

"Eh eh bocil kenapa nangis, gue ga jahatin Lo ya, eh udah dong jangan nangis". Fajar panik melihat freesya yang masih menangis.

"K-kak fajar, makasih b-banget ya". Freesya masih menangis dengan kuat sampai berbicara pun terbata-bata.

"Makasih kenapa, Lo juga ngapain di sini jalan sendirian? Ntar ivander tau bisa marah loh". Ucap fajar memberikan sapu tangan miliknya pada Freesya.

"Ian yang turunin aca di sini kak". Jawab freesya mulai meredakan tangisannya dan menerima sapu tangan fajar.

"Haa? Ivander? Yang benar aja Lo cil? Masa tuh cowok bucin tega ninggalin Lo sendirian di sini". Fajar terkejut mendengar jawaban freesya, melihat dari Ivander yang sangat protektif pada Freesya membuat dia kaget ini semua ulah dari Ivander sendiri.

"iya kak, tadi aca sama ian berantem jadi di turunin di sini". Jawab freesya dengan suara Pelan.

"BAJINGAN!!". Kesal fajar dengan emosi hampir membanting helmnya.

"Tuh cowok gila apa ya, ninggalin ceweknya di pinggir jalan sepi gini, Ivander anjing!!". Fajar berkata dengan marah ga menyangka ivander bisa seperti ini.

" udah kak, kakak jangan marah marah biarin aja, aca boleh minta tolong ga kak anterin aca ke rumah, nanti aca bayar ongkosnya kak". Ucap freesya menatap fajar yang hampir setinggi dengan ivander.

"Tanpa Lo minta dan bayar pasti gue anterin pulang, ya kali udah lihat gini malah gue telantarkan". Jawab fajar.

"Pake". Cowok itu memberikan jaketnya pada Freesya untuk menutupi rok pendek gadis itu.

"Kak fajar makasih ya, kalau ga ada kakak aca ga tau mau gimana lagi, ponsel aca juga ketinggalan, maaf ya kak kalau aca repotin Kak fajar". Ucap freesya mengikat jaket fajar di pinggangnya.

"Kayak sama siapa aja Lo bocil, udah buruan naik". Fajar naik ke atas motornya dan freesya juga naik, cowok itu melajukan motornya menuju rumah freesya.

"Kalau Lo takut peluk aja, gue ga ada niat aneh aneh ke Lo ya bocil". Ucap fajar di balik helmnya.

"Iya kak". Freesya yang juga takut terjatuh dan emang ga terlalu biasa menaiki motor memeluk fajar dengan pelan, di sepanjang jalan freesya hanya memikirkan hari ujian cepat berlalu dia sudah sangat lelah dengan semuanya, ingin cepat cepat menemui kedua orangtuanya.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang