Morning Esder | 21

1.1K 48 6
                                    

Haloww bestiieee 🌷

FOLLOW SEKARANG!! KASIH BINTANG, BIAR AKU SEMANGAT LOH MAU UPDATE!! hehe makasih 🫂🌷

Happy reading 🌷

.....


Keduanya sedang di perjalanan pulang setelah selesai dengan drama makan pagi ini.

"Ini bukan jalan ke rumah aca, kita mau ke mana ian?" Tanya freesya memperhatikan jalan yang mereka lalui bukan ke arah rumahnya.

"Ke rumah kita". Jawab ivander tersenyum tipis tapi tidak di perhatikan freesya.

"Rumah kita? Sejak kapan kita punya rumah bareng?" Tanya freesya heran.

"Apartement". Jawab ivander masih fokus menyetir.

"Kenapa ke sana? Aca kan bilang mau pulang ke rumah aca, bukan ke apartmen". Ucap freesya padahal dia pengen cepat cepat pulang ke rumahnya.

"Semalam Lo janji satu harian waktu Lo buat gua". Jawab ivander.

Freesya baru ingat semalam memang dia bilang bakal punya waktu satu harian buat ivander.

"Tapi maksud aca bukan di apartemen ian, ya di rumah aca atau di rumah ian sambil ketemu sama mommy, aca rindu mommy udah beberapa hari ga ketemu". Jelas gadis itu menatap ke arah ivander.

"Gua ga mau di ganggu siapa pun, waktu Lo satu hari ini milik gua". Jelas ivander menggeram karena freesya seperti menolak untuk mereka berduaan.

"Tapi kan aca ga mau ke sana, aca mau pulang ian". Tolak freesya mulai kesal.

(Memang kedua pasangan ini ga afdol kalau ga ribut gess, harap maklum ya buat kedua bucin ini).

"Lo ga suka berduaan sama gua!?" Ivander mulai tersulut emosi.

"Bukan gitu ian, kan aca maunya di rumah, mama papa juga pulang hari ini kan, aca belum permisi". Alasan freesya padahal sebenarnya kalau berduaan dengan ivander orang tuanya ga pernah keberatan memang sepercaya itu Ducan dan faira pada ivander.

" jangan banyak alasan, gua ga suka penolakan". Jawab ivander dia tau gadis ini ingin menolaknya.

"Kenapa? Lo takut?" Tanya ivander dengan senyum menyeringai menatap freesya.

"e-engga, ngapain aca takut, ga ada tuh aca takut". Jawab freesya menatap keluar jendela.

Padahal memang dia takut, apa lagi melihat raut wajah ivander membuat freesya merinding, padahal bertahun tahun dia kenal ivander ntah kenapa kali ini dia merasa aneh dengan kekasihnya.

"Gua ga gigit aca". Jawab ivander tiba tiba.

"Aca ga bilang ian tukang gigit".

"Cuma nerkam" lanjut ivander tersenyum manis menatap kekasihnya.

"IAN!!" Teriak freesya menatap ke arah ivander dengan wajah kesal, ivander tertawa kecil melihat wajah menggemaskan freesya.

"Berhenti, aca ga mau, aca ga mau ke sana, aca mau pulang ian". Teriak freesya menarik tangan kiri ivander menyuruh cowok itu untuk memutar jalan ke arah rumahnya.

"Diam aca, gua ga bisa nyetir kalau Lo Narik narik tangan gua". Kesal Ivander.

"Berhenti, aca mau turun, aca ga mau ke sana!!" Teriak freesya dengan wajah marah.

Dengan cepat Ivander meminggirkan mobil dan berhenti, tapi tetap mengunci seluruh pintu mobilnya, dia tau gadis kecil itu ingin keluar.

"Buka, aca mau pulang naik Taksi". Coba freesya membuka pintunya tapi ga bisa.

MORNING ESDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang