BAB 20
TERSADAR"Gue ngerti," balas Jo singkat. Lelaki itu memperbaiki letak dasinya agar lebih rapih. "Dia udah bahagia. Coba lihat senyuman si bajingan satu itu," perintahnya dengan menunjuk seorang lelaki bertuksedo putih di atas panggung pelaminan. "Senyumnya kelihatan lebih lebar, lebih tulus juga."
Sontak Fia tersenyum semakin lebar. Ah, ternyata benar kata orang.
Lelaki akan menampakkan sisi lembutnya, tetapi pada orang yang tepat.
"Jo, baru kali ini gue lihat dia senyum setulus itu."
"... Gimana perasaan lo, Kerdil?"
Fia mengangkat kepala, tinggi mereka yang beda cukup jauh membuat Fia terpaksa mendongak. Dua pasang netra itu saling bertemu di udara. Fia kian tersenyum, benar-benar senyum dari hati. "Anehnya, gue seneng dan lega ngelihat pemandangan kaya gini."
"Lo ikhlas?"
"Ehm. Gue gapapa." Fia mengangguk santai.
Jo tersenyum geli. "Ga dendam, 'kan?"
Alifia melirik sekitar yang cukup ramai, keluarga Leon yang kaya membuat berbagai pebisnis rela datang ke pesta pernikahan salah satu keturunannya itu. Fia semakin melebarkan senyumnya kala mendapati yang dia cari, di situ Fia menjawab pertanyaan Jo dengan samar.
"Ternyata ikhlas ga seburuk itu, Jo. Malah, dendam lah yang bikin semuanya semakin runyam. Bukan karena gue baik, tapi karena gue mau mencoba untuk jadi lebih baik."
Sebelum melangkah pergi menuju ke arah tatapannya kini, Alifia melirik Jovandra sekali lagi. "Gue bakal coba memaafkan segala kesalahan orang lain. Kali ini, dengan sungguh-sungguh dan tanpa membiarkan bibit dendam tumbuh di hati gue yang bersih ini, haha."
Setelahnya, Fia melangkah menuju seorang wanita cantik yang masih tak menyadari kedatangannya. Fia tersenyum manis, lalu menggandeng tangan sahabatnya itu erat.
"Dina, i miss you so much!"
Dina, yap benar sekali. Sahabat Alifia itu yang awalnya terkejut bukan main, kini mulai santai dalam postur tubuhnya. Dia menggeleng tak berdaya. "Kaget gue! Apa ai mis yu ai mis yu. Sejak punya suami, gue pikir lo mulai lupa punya sahabat. Pas sakit atau disiksa sama dia, baru telp gue. Pas seneng malah lupa lo!"
Alifia meringis, malu sendiri jadinya. "Apa, sih? Kan ini inget!"
"Ih, dasar." Sontak Dina mendelik malas. "... Lo gapapa, 'kan?" tanyanya tiba-tiba serius.
Fia yang paham pun mengangguk cepat. "Aman."
Dina melirik sekitar, lalu menyeret tubuh Fia ke sudut ruang pesta. Di sana, ditatapnya Alifia lamat-lamat. Mencoba melihat apakah ada kebohongan di netra cantik itu.
Setelah pasti hanya menemukan gelak tawa, Dina lalu berbisik dan mulai membuka sesi gosip.
"Gue denger-denger, nih, ya. Istri Leon itu hamil, makanya nikahan mereka dipercepat. Harusnya masih dua bulan lagi, tau!"
Fia melotot. Bisa-bisanya ini orang, di acara pernikahan malah menggosipi sang pemilih acara. Emang rada-rada. "Hush! Ga boleh gitu, dosa."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIFIN || BAD HUSBAND [Terbit]
Romance❝Kamu layaknya fatamorgana. Semakin dekat aku mencari, semakin semu pula yang aku dapatkan.❞ - 𝕬𝖗𝖎𝖋𝖎𝖓 : 𝕭𝖆𝖉 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉. Bagaimana jadinya, jika perjuanganmu untuk menempuh pendidikan terhalang akibat perjodohan yang begitu tiba-tiba? Al...