Bab 27
KENYATAANNYAArifin menyeret paksa tubuh Rania, dia bawa wanita itu menuju makam basah yang baru-baru ini menjadi tempat tersering di antara banyaknya agenda tempat yang Arifin kunjungi.
Hari sudah begitu gelap, untungnya makam baru itu berada tepat di belakang rumah mewah dengan nuansa zaman dahulu. Beruntung, makam itu tak berada di antara banyaknya tempat pemakaman umum, sehingga Rania tidak merasakan ketakutan yang lebih dari saat ini.
"Ini makam Nenek Saya. Kamu pernah ke sini, 'kan?" tutur Arifin melirih. Dia hempaskan tubuh Rania tepat di sebelah gundukan yang masih baru itu. "Dia meninggal, lagi-lagi karena ulah keluarga kamu, Rania. Apa kamu tahu itu?"
Rania yang awalnya ingin melayangkan protes pun jadi terdiam kala Arifin berlalu pergi dan kembali dengan membawa dua dokumen berbalut kertas amplop. Dibukanya lalu Arifin hempaskan apa yang berada di dalam saja tepat di wajah Rania.
"Bisa baca, 'kan?"
Arifin niat awalnya akan membuka ini secara perlahan, Arifin akan membalas dendamnya pada Rania dengan mulai dari hal terkecil. Tetapi ternyata, hal itu tidak mempan dalam mengurangi rasa sakit di dalam hatinya.
Arifin menengadah, menatap langit malam. "Nenek saya serangan jantung tiba-tiba, lalu meninggal dunia. Itu yang saya katakan. Benar?"
Rania tak mampu menjawab, dia mati kutu melihat tumpukan foto dan rekap medis serta beberapa bukti lainnya yang terjatuh tepat di depan tubuh ringkihnya.
"Bohong." Arifin menggeleng pelan. "Pada kenyataannya, Syahira membunuh Nenek saya. Nenek kamu, Rania."
Terkadang Arifin penasaran. Apakah wanita tua yang sudah berbau tanah seperti Syahira akan begitu keji? Sudah berapa nyawa yang hilang di tangan wanita tua itu di usia senjanya ini?
"Saya juga tahu. Kamu memang keguguran, tetapi itu anakmu dengan Gery, bukan dengan saya, dan itu terjadi sekian waktu lalu. Bukan di hari penculikan palsu itu terjadi."
Arifin mengacak rambutnya frustasi. Lelaki itu terdiam lama, lalu tiba-tiba tersenyum asimetris. "Saya menjanjikan pernikahan sesaat setelah kamu bilang kamu keguguran, 'kan?"
Rania, ah, dia sudah tak bisa lagi diungkapkan dengan kata. Bagaimana reaksinya saat ini, itu benar-benar diluar dari apa yang dia perlihatkan sebelumnya. Wanita itu tremor seluruh badan, peluh tipis mulau muncul di jidatnya.
Mendadak, firasatnya tak enak. Rania menatap Arifin yang terlihat begitu mengerikan saat ini, dengan tawa miring yang sebelumnya tak pernah Rania lihat di wajah lelaki itu.
"Tetapi Rania. Apa kamu tau juga, Gery lah yang menyuruh saya menyiapkan acara itu. Gery bilang, dia akan menghancurkan hidupmu. Seperti bagaimana Syahira menghancurkan hidup saudara perempuannya."
Ah, iya. Gery.
Lelaki itu tampak abu-abu, bukan?
Nyatanya. Gery adalah sahabat terbaik Raymond.
Raymond terbunuh, dan Gery tahu pelakunya siapa. Saat tahu dirinya tak bisa mengalahkan induk besar sepertu Syahira dan akan menyerah melawan. Tiba-tiba, adik kandungnya sendiri dilecehkan hingga meninggal dunia oleh salah seorang sepupu jauh Rania.
Meski caranya salah, Gery mencoba balaskan dendamnya pada Syahira melalui Rania, cucu wanita tua itu.
Tentang alasan Gery melukai Arifin dan tanpa sengaja terbawa Alifia. Itu semua karena perjanjian yang Gery buat dengan Rania. Wanita itu akan memberitahu kelemahan Syahira, asal Gery mau membantunya untuk mendapatkan Arifin.
Lagipula, menurut Gery. Arifin terlalu tak pantas untuk mendapatkan pasangan sebaik Alifia. Bagus-bagus saja jika lelaki itu ia pisahkan dari adik sahabatnya yang polos dan baik hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIFIN || BAD HUSBAND [Terbit]
Romance❝Kamu layaknya fatamorgana. Semakin dekat aku mencari, semakin semu pula yang aku dapatkan.❞ - 𝕬𝖗𝖎𝖋𝖎𝖓 : 𝕭𝖆𝖉 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉. Bagaimana jadinya, jika perjuanganmu untuk menempuh pendidikan terhalang akibat perjodohan yang begitu tiba-tiba? Al...