════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════
Sepulang sekolah, sesuai dengan apa yang tadi di sekolah tanyakan ke Hoshi, ia menuju ke kosan Wonwoo untuk mengetahui keadaan Wonwoo yang menghilang selama tiga hari atau lima harian itu.
Kosannya terbilang cukup layak dihuni bahkan terlihat mewah. Baru sampai di halamannya saja ua sudah merasakan ada yang tidak beres dengan Wonwoo. Bahkan ibu kos yang biasa di depan pun tak ada.
Loh, bukannya dulu waktu ke rumah Hao ibu kos selalu jaga di rumah ini ya? Kok sekarang engga?
Dengan banyak ditandai rasa penasaran dan bingung, Mingyu tetap mencoba masuk. Mungkin ibu kos sedang tidak ada di sini.
Kosan terlihat cukup sepi karena penghuninya kebanyakan masih sekolah atau kuliah. Sayangnya, ia gagal fokus dengan kerusuhan di lantai dua.
Begitu sadar bahwa Wonwoo menempati lantai dua, larilah ia dari bawah menuju atas. Berdoa agar tidak ada apa-apa di atas sana.
Sayangnya, mau se positif thinking apapun pikirannya, tetaplah apa yang ia lihat sekarang bukan lagi hal positif.
"Saya bayar tapi ga sekarang. Tolong jangan usir saya." Wonwoo nampak berlutut di depan ibu kos dan tidak sadar akan kedatangan Mingyu.
"Gaada. Kamu udah dua bulan nunggak bayar uang kos. Sekarang mau alasan apalagi? Angkat kakimu dari sini. Kerjaanmu tawuran aja terus. Bawa masalah!" Bentakan dari ibu kos tak lagi bisa membuat Mingyu terus berdiam diri menyaksikannya.
Ia berjalan mendekati mereka berdua sembari menyerahkan sebuah kartu ATM. "Berapa totalnya? Biar saya bayar selama setahun. Jangan usir dia." Ia menatap datar ibu kos. Wonwoo bahkan terkejut dengan tindakan Mingyu.
"M-mingyu..."
"Siapa kamu ini? Temen satu geng tawurannya dia? Punya berapa banyak uang? Palingan rekeningnya cuma 2 jutaan." Ibu kos tersebut sangat kejam. Sebegitu kejamnya kah beliau?
"Berapa totalnya?"
Ibu itu mendecih seolah meremehkan isi saldo rekening miliknya. "Sebelas juta setengah. Mampu bayarin emangnya?"
Mingyu tersenyum remeh. Sama seperti yang ibu kos tadi lakukan. "Ambil. Saya lunasin setahun. Berapa no rekeningnya?" ujarnya remeh.
Beliau tersenyum getir begitu tahu Mingyu mampu membayar uang sebanyak itu. Tanpa banyak basa-basi, ibu kos dan Mingyu kembali ke rumah depan milik ibu kos untuk membayar biaya kos Wonwoo.
════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════
Mingyu mengobati luka sobek pada perut Wonwoo begitu selesai mendengar cerita mengapa Wonwoo tidak sekolah selama lima hari ini.
"Bilang ke gue, gue harus ngapain buat bayar uang sebelas jutanya?" Wonwoo mendesak sedaritadi karena merasa tidak nyaman dengan Mingyu. Ia merasa merepoti Mingyu.
"Udah gapapa. Anggap aja itu rejekimu hari ini." Ia menjawab demikian juga daritadi. Seolah uang sebelas juta itu sangat sepele baginya.
"Lo tau ga sih uang sebelas juta itu besar banget? Gausah sok baik gitu, Mingyu. Gue ngerasa gaenak ngerepotin lo terus." Wonwoo mendesak. Ia menggoyangkan tangan kekar Mingyu karena kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIAN | Minwon
FanfictionELYSIAN (adj.) tenang, sempurna, cantik Definisi seorang Jeon Wonwoo di mata Kim Mingyu. Dia adalah elysian, sebuah kata bermakna indah yang cocok untuk si berandal Wonwoo. Tenang, sempurna, dan cantik. Sayangnya, orang-orang berasumsi bahwa Wonwoo...