25. Thrush

1.3K 99 18
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

Beberapa hari setelah kejadian itu, hubungan Mingyu dan Hoshi kini sangat dekat. Kedekatannya ini sering beberapa kali membuat Wonwoo cemburu. Mingyu tahu, lagipula ia tak mungkin menyukai Hoshi yang sudah punya pacar. Dirinya pun sudah punya pacar.

Keluarga Hoshi terbilang hancur karena kedua orang tuanya yang tak pernah akur. Uang memang selalu ada untuk Hoshi, tetapi untuk keluarga ia tak akan pernah mau menengoknya. Ia sudah sebenci itu dengan keluarga sendiri.

Bahkan, marganya yakni Cakra kadang ia hilangkan dari namanya. Ia malas satu marga dengan keluarga bodohnya itu.

Hari ini, tepat hari pertama mereka ujian akhir tahun. Tak ada satupun nomor yang sulit bagi Wonwoo maupun Mingyu. Ini semua mudah di tangan mereka.

Mau dulu ia telat bisa membaca, kini Mingyu malah menjadi murid paling berprestasi. Tak hanya membaca alfabet, ia bahkan bisa membaca lancar huruf Jepang dan Korea. Dia memang dilahirkan untuk pintar.

Sementara Wonwoo, ia dulu bukan bodoh. Hanya malas mengerjakan dan jarang mau menjawab ujian. Dia memang naik kelas, tetapi nilainya selalu paling rendah. Dan kali ini ia melonjak tinggi. Nilainya selalu A, tidak ada yang remidial.

"Udah deh, lo tuh ngeyel banget. Gausah kerja, mending belajar aja." Hoshi menjitak kepala Wonwoo dengan kesal karena ujian akhir tahun pun masih bekerja.

"Gue males. Mending kerja." Wonwoo menjawab dengan tangan yang sibuk membersihkan setiap meja di toko Mingyu.

Duo H hanya bisa menggelengkan kepalanya tak percaya. Ternyata temannya ini sangat workaholic. Mereka terlihat seperti beban karena hanya bisa mengandalkan uang dari orang tua.

Pikiran Hao pun demikian. "Lo beban. Liat tuh, Wonwoo aja kerja. Masa lo ga?" Semua tahu kalau ucapan Hao ini hanyalah candaan. Mingyu yang berperasaan saja tahu jika itu candaan.

Tetapi, Hoshi nampak sedikit kesal. "Bacot lo, China. Biarin gue ngabisin duit mereka, mereka aja ga pernah ngurusin gue. Cuma duit doang yang diurus. Dan gue ga peduli." Ia berucap sesuai apa yang ia rasakan.

"Pisang."

"KONTEKS?" bentak Hao kesal karena tiba-tiba Mingyu berkata pisang. Suaranya menggelegar, untung mereka di lantai dua yang kosong hanya ada mereka termasuk Wonwoo.

Mingyu terkekeh mendengar bentakan Hao. "Haha, engga. I just read the answer of this question." Mingyu menjawab sembari menunjukkan kata pisang.

"Ya minimal lo jangan tiba-tiba bilang 'pisang'. Baca semuanya kek." Hao berdecak kesal dengan kelakuan teman sebangkunya itu.

Hanya kekehan kecil yang membalas ucapan Hao. Lucu juga mengerjai teman sendiri yang mudah emosi seperti Hao dan Hoshi.

"Sayang, bantu aku soal sejarah dong." Mingyu sengaja menyebut Wonwoo sebagai sayang untuk memancing emosi mereka lagi.

Kebetulan mereka tidak membawa pacar. Kali ini ia akan membalas dendam karena selama ini ia adalah nyamuk dari Hao.

"Bentar ya sayang."

Terlihat respon mereka negatif semua. Mulai dari pura-pura muntah karena tak kuat melihat mereka berdua romantis, hingga menutupi telinga mereka.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang