14. Rewrite the Stars

1.8K 135 0
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

"Siapa tuh Shi?" Hao bertanya begitu melihat Hoshi membawa seseorang ke dalam kosannya. Kebetulan ada Wonwoo di sana yang sudah tahu siapa orang itu.

Orang yang dimaksud tersenyum kecil. "Salken, gue Woozi. Pacar Hoshi." Ia memperkenalkan diri dengan ramah.

"Hah? Hoshino? Punya pacar? Pfft-"

Hoshi menjitak kecil kepala Hao. Kenapa tidak ada yang percaya jika dirinya mempunyai pacar? Apalagi pacarnya ini seorang blasteran. Walaupun wajahnya tidak terlihat seperti orang blasteran.

Yang mendapatkan jitakan hanya terkekeh. Ia percaya saja kalau Hoshi mempunyai pacar. Ia hanya geli begitu tahu Hoshi memperkenalkan pacarnya. "Imut, mana yang pihak atas mana yang bawah? Gue liat kalian cocok aja di dua posisi." Hao bertanya sekaligus memberikan pendapat pribadinya.

"Gue bawah. Hoshi atas. Bisa ganti posisi sesuai keadaan."

Begitu mendengar pengakuan Woozi, tawa Hao meledak. Ia tertawa terbahak-bahak membuat Hoshi semakin kesal dengan perilaku Hao.

"Sorry, dikit ngakak denger Hoshi pihak atas. But, i support you, guys. Wonwoo yang berandal aja gue dukung jadi pihak bawah." Hao berhenti tertawa. Ia menyeka air mata yang keluar akibat tertawa tadi.

Woozi mengangguk. Ia kemudian duduk di bawah lantai depan kamar kos. Kebetulan kos masih sepi, semua orang bekerja. Ada juga yang kuliah karena yang masih sekolah hanyalah duo H dan Wonwoo saja.

"Gue masih bingung. Kalian pacaran dari kapan? Kok baru ngenalin gue sekarang?" Sembari menyeruput minuman kotaknya, ia bertanya dengan menatap Woozi lebih detail.

"Sebenernya kita udah dari SD kenalnya. Waktu naik SMP, kita pisah sekolah. Woozi balik ke Australia dan gue sendirian bareng Wonwoo. Selama LDR, kita chat-an terus dan dia nembak gue lewat zoom. Akhirnya kita pacaran virtual selama empat tahun lebih. Waktu SMA ini, gue sama sekali gatau kalo Woozi juga sekolah di sini karena kita jarang chatan lagi. Baru ketemu tadi di mading." Hoshi menjelaskan panjang lebar.

Hao sedikit terkejut. Woozi? Seorang bule? Sangat jauh. Wajahnya justru terlalu Asia untuk seorang bule. "Eh, lo serius bule? Muka lo ga kek orang western. Malah Asia banget." Ia memberanikan bertanya.

Yang ditanya itu menggeleng. "My Mom from Australia. But, my father real from Asian. Especially Indonesia. Im born in Indonesia too. That's why my face looks Indonesian. I also went to Australia for the first time in junior high school." Ia menjelaskan dengan detail mengapa wajahnya tidak terlihat seperti bule.

"Eh, I'm sorry. Lo bisa bahasa Inggris kan?"

Kalau saja itu teman dekatnya, sudah Hao timpuk dengan benda di sekitarnya. "Sialan lo, dikira gue kagak bisa bahasa Inggris? We use English everyday, especially with Mingyu and Wonwoo."

Mereka terkekeh mendengar jawaban dari Hao. Apalagi Hai menggunakan logat China nya. Itu membuat suara Hao semakin lucu.

"Haha, maaf. Lo orang China ya?" Woozi bertanya. Dia tidak mengejek, benar-benar murni bertanya. Dan Hao tahu kalau Woozi tidak berniat mengejek.

"Of course. Dàn bù tài dǒng zhōngwén." Tiba-tiba saja ia menggunakan Bahasa China setelah sekian lama Hoshi tidak mendengar Hao menggunakan bahasanya.

"Artinya paan?" Hoshi tidak bisa bahasa China karena dia bukan orang chindo.

"Tapi ga begitu nguasain bahasa China." Itu terjemahan aslinya. Dan Hao mengartikan sesuai apa yang benar.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang