════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════
Sabtu yang tenang bagi seorang pasangan tidak jelas hubungannya ini. Mingyu mengajak Wonwoo untuk night date malam ini. Beruntungnya, luka yang Wonwoo dapatkan sudah diurus dengan baik. Sehingga luka itu cepat mengering. Walau kepalanya masih pusing.
Sore ini, Wonwoo datang berkunjung ke rumah Mingyu dengan awal. Ia hanya ingin meminta izin tidak bekerja shift malam hari ini hanya untuk berkencan dengan Mingyu.
Mama dan Papa Mingyu yang kebetulan tidak bekerja, menyambut antusias Wonwoo yang sudah berpakaian rapi walau hanya sekedar memakai hoodie hitam dengan dalaman berwarna putih. Tak lupa kacamata kotak hitam besarnya dan headset.
Ia menunggu dengan sabar Mingyu yang sedang mandi di kamar mandi dalam kamarnya. Dirinya duduk di kasur milik Mingyu yang sangat empuk itu. Rasanya ia sedang tiduran di awan –lupakan, Wonwoo memang dramatis.
"Ini nak Wonwoo. Tante bawain biskuit. Buatan tante sama Mingyu tadi. Dimakan ya." Mama Mingyu masuk ke dalam kamar membawa sepiring biskuit renyah dan secangkir kopi –tahu saja jika Wonwoo suka kopi.
"Terima kasih, maaf tante, jadi ngerepotin." Ia meminta maaf karena merasa merepotkan keluarga Mingyu.
Mama Mingyu hanya terkekeh. "Tentu tidak, Wonwoo. Ya sudah, tante ke bawah dulu."
Wonwoo menatap kepergian mama Mingyu ke lantai bawah. Ia merasakan kehangatan keluarga Mingyu.
Lo beruntung dapet keluarga kayak mereka, walaupun bukan kandung, at least mereka saling menyayangi
Iri? Tidak. Wonwoo tidak pernah iri akan apapun itu. Ia terima kehidupannya apa adanya, yang penting ia hidup dan bisa bertahan, itu sudah cukup baginya.
Sementara Mingyu mandi, ia sesekali meneguk kopi. Dan memperhatikan kamar sangat luas milik Mingyu. Ada piano, televisi, bahkan komputer besar. Juga AC di sudut kamar Mingyu. Sangat mewah.
Tak tahan melihat piano menganggur milik Mingyu, Wonwoo nekat mencoba memainkan piano milik Mingyu itu. Itu adalah musik kesukaan bundanya.
Setelah memastikan piano itu hidup, ia pun mulai konsentrasi untuk menekan setiap tuts piano dengan lincah. Apa yang ia mainkan? Lagu kesukaan sang bunda, yakni Lieder ohne Worte, Op. 30: 6. Allegretto tranquilo "venetian gondola song" atau dikenal dengan Song without Word op 30 no 6. Lagunya dapat membuat bulu kuduk Wonwoo berdiri. Bahkan ia hampir meneteskan air mata, merindukan bundanya.
Begitu ia menyelesaikan satu lagu, ia terkejut mendengar suara tepuk tangan yang meriah dari belakangnya. Berdirilah Mingyu sembari tersenyum bangga ke arahnya.
"Great. I don't know you can play piano. Song without Word op 30 no 6, right?" Pertanyaan Mingyu hanya dibalas anggukan oleh Wonwoo.
"I'm so sorry, Mingyu. Aku cuma suka main piano dulu. Plus, I miss my mom." Wonwoo meminta maaf dan mengatakan alasannya dengan jujur.
Mingyu tidak masalah. Lagipula selama ini Mingyu juga jarang memainkan piano. Ia hanya memainkannya jika sempat saja.
"It's okay. Kalo udah siap boleh cerita ke aku. Sekarang ayo berangkat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIAN | Minwon
FanfictionELYSIAN (adj.) tenang, sempurna, cantik Definisi seorang Jeon Wonwoo di mata Kim Mingyu. Dia adalah elysian, sebuah kata bermakna indah yang cocok untuk si berandal Wonwoo. Tenang, sempurna, dan cantik. Sayangnya, orang-orang berasumsi bahwa Wonwoo...