24. Peaceful

1.3K 95 6
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

"Maaf."

Sudah berapa kali Hoshi mengucapkan kata maaf kepada keluarga Mingyu. Dan sudah berapa kali juga mereka menghentikan Hoshi. Sayangnya, ia batu.

"Stop, don't say that again." Mingyu angkat bicara. Ia juga muak mendengar ucapan maaf dari Hoshi.

"Kamu tidak bersalah Hoshi. Semua ini karena ayahmu, bukan karena kamu." Papa Mingyu juga ikut bicara.

Masalah ini sudah selesai. Mereka tahu akar permasalahan ini. Tak ada yang perlu mereka selesaikan dengan kepala panas. Hanya satu, mengapa ingatan Mingyu bisa kembali? Bukankah ia didiagnosa mengalami amnesia permanen?

Adakah yang rumah sakit sembunyikan dari kasus ini?

"Aku gamau ada masalah apapun diantara kita. Aku emang benci ayahmu, tapi bukan berarti aku benci kamu. We're all friends, buat apa benci teman sendiri yang bahkan ga buat kesalahan apapun?" ujar Mingyu menenangkan.

Hoshi bingung dengan hari ini. "I'm so confused today. Kepalaku pusing." Ia tak menggubris ujaran Mingyu karena kini ia masih bingung dan tenaganya habis untuk menangis.

"Istirahat aja di kamar sebelah. I won't go to school tomorrow. So, kamu bisa di sini. Gausah sekolah dulu, perasaanmu masih labil. Tenangin diri sendiri dulu. Kita bakal ngurus kamu. Kalau kamu di kos, ga ada yang ngurus kamu." Ia mempersilahkan Hoshi yang kemudian disanggupi. Karena ia memang sudah selelah itu.

"Kenapa ga sekolah?" Hao bertanya. Sebagai teman sebangku, ia akan merasakan kesepian jika teman sebangkunya tidak masuk.

"Mingyu mau ke rumah sakit yang dulu pernah ngerawat Mingyu. Kalian ga penasaran kenapa Mingyu ingatannya balik? Padahal kan Mingyu amnesia permanen." Bukan Mingyu yang menjawab, tetapi Mamanya.

Tentu saja mereka penasaran. Ini benar-benar membingungkan. Kalau memang kenyataannya seperti ini, apa yang membuatnya bangkit kembali dari kehampaan ini?

Bukan hanya Hao yang akan merasa kesepian, tetapi Wonwoo juga. Tentu, Wonwoo kan pacarnya. Lagipula Hoshi juga tidak akan masuk karena kondisinya yang sama berantakannya seperti Mingyu.

"Baiklah, Wonwoo izin kerja ya. Udah jadwal Wonwoo." Ia berpamitan kepada kedua orang tua 'calon mertuanya'.

"Kerja yang baik ya nak."

"Hao juga. Udah sore. Makasih ya tante, om, maaf ngerusuh." Ucapan Hao dibalas rawa dari kedua orang tua Mingyu.

"Enggalah, kami malah seneng Mingyu bawa banyak temennya. Kapan-kapan main lagi ya?" Tak lupa Hao menyalami kedua orang tua Mingyu sembari tersenyum membalas ucapan kedua orang tuanya.

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

Benar saja. Keeseokan harinya, mereka sangat pagi datang ke rumah sakit jiwa tempat dulu Mingyu dirawat setelah mengalami amnesia. Mereka akan menanyakan hal ini.

Hoshi? Dia istirahat dengan baik di rumah Mingyu. Semalam keluarga Mingyu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dan pagi ini, Wonwoo dan Hao memilih tidak masuk sekolah dengan alasan masalah keluarga –bohong karena ini masalah Hoshi dan Mingyu saja.

Rumah sakit itu penuh sekali dengan teriakan dari pasien. Mingyu yang tak suka apapun tentang teriakan, merasa trauma dan ketakutan. Ia benci teriakan.

Tak lupa, mereka membawa sebuah kertas berisi penyakit Mingyu saat itu. Beberapa tahun yang lalu, masih tersimpan dengan baik. Itu sebagai bukti.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Seorang perawat yang menjaga di bagian depan, menyapa ramah mereka.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang