17. Letter

1.3K 124 2
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

"Pertanyaan terakhir, jika kalian bisa menjawab, maka kalian boleh langsung istirahat."

Siapa yang tidak tergiur dengan ucapan dari guru biologi itu? Satu kelas menatap penuh harapan kepada Wonwoo yang sepertinya memang sudah siap menjawab.

Di soal-soal sebelumnya, tidak semua Wonwoo yang menjawab. Tetapi, mayoritas ia yang menjawab. Jadilah satu kelas berharap soal terakhir ini bisa dijawab dengan baik oleh Wonwoo.

"Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya rongga dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut..."

"Osteoblas."

Hening sesaat. Jawaban Wonwoo digantung kebenarannya oleh sang guru. Mereka menjadi ketakutan, apakah Wonwoo menjawab dengan benar atau tidak.

Hingga akhirnya, "maaf Wonwoo, jawaban kamu..."

Hampir saja mereka berputus asa karena Wonwoo tidak bisa menyelamatkan mereka. Tetapi, guru itu langsung tersenyum sembari merapikan mejanya.

"...benar! Selamat ya, kalian 10 menit lebih cepat istirahatnya. Selamat siang."

Kelas mereka berubah menjadi riuh begitu tahu bahwa Wonwoo berhasil membuat mereka istirahat lebih cepat. Lagi-lagi pujian ditujukan kepada Wonwoo.

Sama seperti Hoshi, Wonwoo juga berpikir. Giliran seperti ini mereka menyanjung Wonwoo dengan gembira. Kalau dulu, boro-boro menyanjung, menyapa saja mereka risih.

Beruntungnya, mereka langsung meminta maaf. Kini tidak ada lagi yang mampu menghina Wonwoo di kelasnya.

Hoshi menepuk pelan pindah Wonwoo yang hendak berdiri dari duduknya. "Makasih. Omong-omong, siapa ya yang bentar lagi ulang tahun? Kok aku lupa." Ia berpura-pura lupa. Karena, sebenarnya ia tahu bahwa beberapa hari lagi Wonwoo ulang tahun.

"Bacot."

Satu kata diucapkan oleh Wonwoo. Seketika itu pula ia sadar bahwa janji Mingyu setelah ia ulang tahun. Akankah ia diterima atau tidak? Wonwoo ragu nan takut.

Apa kata orang-orang kalo tiba-tiba gue ga diterima sama Mingyu?

"Yakin aja sih Mingyu bakal nerima. Kalian juga udah ngelewatin hari-hari bareng-bareng. Kalo sampe dia ga nerima lo, berarti dia goblok." Seolah bisa membaca pikiran, Hoshi mencoba meyakinkan apa yang Wonwoo takutkan.

"I dunno. Liat nanti. Anterin gue ke kamar mandi." Tanpa persetujuan apapun, ia menarik lengan Hoshi untuk mengantarnya ke kamar mandi.

"Ngapain njir? Jangan aneh-aneh lo." Pikirannya memang melanglang buana tak kenal batas.

Wonwoo membiarkan Hoshi berceloteh sendiri. Lagipula ia ke kamar mandi karena ingin membenarkan seragamnya yang terlihat berantakan.

Kini seorang berandal sekolah mulai berubah. Berantakan sedikit pun tidak ia sukai. Homework yang diberikan guru pun selalu dikerjakan dengan baik. Penampilannya yang rapi walau rambutnya memang cukup berantakan. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan penampilan baru Wonwoo?

Begitu melewati taman belakang sekolah –kebetulan kamar mandi ada di dekat taman itu, bola mata mereka berdua melihat jelas pemandangan Mingyu yang terlihat dekat sekali dengan Seulgi.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang