════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════
Hari kedua ujian.
"Halo Mingyu, Wonwoo. Nyari siapa?" Seorang anggota PMR yang kebetulan sedang di ruang BK, bertanya kepada mereka yang datang.
"Nyari guru kesiswaan. Ada?" Mingyu bertanya balik.
Murid itu mengangguk. "Ada kok. Mau daftar buat kenaikan kelas besok ya?" Pertanyaan lagi untuk mereka. Kali ini hanya anggukan yang menjawab pertanyaan murid perempuan itu.
"Oh ya. Wonwoo, ini buat lo. Duluan ya."
Wonwoo menerima sebuah paper bag yang entah berisi apa. Ia tak ingin membukanya. Sampai lupa mengucapkan terima kasih kepada murid itu.
Seperti pada umumnya, Mingyu menatap tak suka pemberian dari perempuan itu untuk Wonwoo. Wajahnya menyiratkan kecemburuan. Bahkan rasanya ingin ia injak saja hadiah itu.
"Don't worry, aku ga bakal suka sama dia. I just appreciate her gift. Don't jealous, I'm yours, sayang."
Kalimat itu menenangkan Mingyu. Bahkan membuat hatinya berdetak jauh lebih kencang dari biasanya. Ia sering kali menyangka bahwa ini bukanlah Wonwoo.
"Im sorry babe. Yaudah, ayo daftar."
════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════
Pintu kosnya ia buka. Persis bersamaan dengan dua temannya itu. Dan terkejutnya dia begitu melihat sosok wanita sedang berdiri di sana.
"Fuck, who are you?" Ia mengumpat karena benar-benar terkejut dengan pemandangan di depannya itu.
Suaranya ia cukup menggelegar, sehingga kedua temannya sontak menghampirinya. Mereka tak jadi membuka kosannya karena teriakan Wonwoo yang tak biasa ini lebih mengundang atensi mereka.
"Bajingan, kamar lo angker juga ya?"
Wonwoo menatap sengit Hao. Wanita itu bukanlah sosok setan. Malah yang ia takutkan, wanita itu merampas harta miliknya yang terbilang sedikit itu.
Setelah keributan sebentar ini, wanita berambut panjang itu berbalik badan hingga menampakkan rupa asli wanita tersebut.
Dia ialah Seulgi. Dan raut wajahnya menandakan sebuah kebahagiaan.
"Wonwoo, gue ada berita bahagia. Siapin jantung lo."
Alay, batin Hao dan Hoshi bersamaan. Rupanya Seulgi bisa alay juga. Mereka kira tidak.
"Apa? Cepet, gue mau kerja."
Seulgi tersenyum sumringah. Bahkan nampak ada air mata yang membekas di pipinya. Sepertinya kabar ini memang sangat baik. Jarang sekali Seulgi menangis karena sesuatu.
"Ayah meninggal."
Seketika mata Wonwoo terbelalak kaget mendengar pernyataan dari Seulgi. Ia merasakan ini hanyalah sebuah mimpi, padahal nyatanya tidak.
Karena Duo H tidak tahu apa-apa mengenai latar belakang Wonwoo satu ini, mereka justru murung. Seolah berbela sungkawa dengan kabar 'buruk' ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIAN | Minwon
FanfictionELYSIAN (adj.) tenang, sempurna, cantik Definisi seorang Jeon Wonwoo di mata Kim Mingyu. Dia adalah elysian, sebuah kata bermakna indah yang cocok untuk si berandal Wonwoo. Tenang, sempurna, dan cantik. Sayangnya, orang-orang berasumsi bahwa Wonwoo...