13. Change

1.8K 129 0
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

"Good job bro. We can do it without them." Hao mengapresiasi hasil kerja kelompok kemarin yang gagal.

Sesuai perkataan Mingyu, mereka akan membuat kelompok sendiri tampa Sohye dan Hana. Walaupun anggota hanya berdua sementara tugasnya sangat berat, mereka berhasil meraih hasil paling baik di kelas.

Sementara hasil paling buruk ada di dua perempuan matre itu. Dan mereka mendecak kesal begitu mendengar apresiasi dan olokan Hao.

"Yeah I know." Walaupun Hao tidak apresiasi, ia yakin jika tugas mereka terbaik. Karena ada campur tangan dengan sang pacar -soon.

"Cause your ehm ehm, right?" Hao menekankan lagi. Tentunya itu benar. Yang ia maksud ialah Wonwoo.

Sohye mendengar percakapan mereka berdua. Ia menggeram kesal. Untungnya, ia tidak tahu siapa pacar Mingyu. Yang ia tahu hanyalah pacarnya pasti perempuan.

Itu salah besar.

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

"Tumben kau mau mempresentasikan hasilnya?" Seorang guru menatap keheranan salah satu murid di kelas yang ia ajar.

Orang yang dimaksud guru itu ialah Wonwoo. Ia hanya mengedikkan bahu kesal. Presentasi salah, tidak presentasi dihukum. Apa mau gurunya tersebut?

Walaupun begitu, tetap saja teman satu kelompoknya -kecuali Hoshi, kebingungan dengan tingkah Wonwoo yang mau menjelaskan presentasinya. Bahkan kebanyakan Wonwoo yang menjelaskan, hingga pertanyaan pun ia yang menjawab.

Antara senang ataupun takut. Mereka takut yang ada di sini bukan Wonwoo, melainkan orang lain seperti kembarannya mungkin -terlalu dramatis.

"Kalau kau setiap hari seperti ini, kau akan menjadi Mingyu kedua. Nilaimu bagus, sayangnya kelakuanmu nutupin fakta kamu itu pinter." Guru tersebut terus berceloteh.

"Saya bakal buktiin."

Ucapan Wonwoo ini berhasil mengejutkan satu kelas, kecuali dirinya dan Hoshi. Siapa yang tidak terkejut jika seorang anak nakal seperti Wonwoo bertekat untuk membuktikan bahwa dia itu pintar?

Beberapa orang berbisik meremehkan Wonwoo tanpa mengetahui latar belakangnya. Tetapi, ada juga yang justru berharap bahwa Wonwoo bisa berubah. Secercah harapan baginya.

"Janjimu saya pegang. Sekelas saksinya. Kalau sampai tidak berubah, saya tidak akan mentoleransi sikapmu lagi." Peringatan kecil bagi Wonwoo yang tak membuatnya gugur maupun semangat.

"Terserah."

Ucapannya tersebut tidak terdengar oleh siapapun kecuali Hoshi di sampingnya. Ia hanya menatap mata indah Wonwoo membuat yang ditatapnya menendang kaki Hoshi. Ia tidak suka ditatap dengan mata berbinar seperti itu.

"Lo serius mau berubah?" Seolah cukup tak percaya, Hoshi kembali memastikan. Ia senang saja Wonwoo berubah.

"Gue catet nama lo di death note." Wonwoo berujar kejam.

"Huuu, psikopat."

Lagi, tendangan kali ini cukup membuat Hoshi kesakitan daripada yang sebelumnya. Ia hampir berteriak jika saja tidak ada guru di kelasnya.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang