Siang ini terasa panjang, Quennie benar-benar merasa bosan dengan tidak melakukan apapun, biasanya dihari libur seperti ini dia, Kiyoko dan Bellona selalu punya waktu panjang untuk berkumpul walaupun mereka hanya memainkan ponsel mereka masing-masing tapi itu hal yang Quennie rindukan sekarang, sejak kejadian besar itu jangankan Bellona bahkan Quennie dan Kiyoko juga jarang berkumpul, Kiyoko sekarang lebih memilih mengembangkan hobi barunya yang entah kapan itu terjadi, sekarang semua orang seperti memilih takdir masing-masing untuk dijalankan, entah mungkin mereka melakukan itu agar bisa menyembuhkan luka.
“Tumben lu berkunjung ke toko gue!? Dari awal toko ini buka dua sahabat gue bahkan belum pernah berkunjung” Tanya Kiyoko kepada Quennie yang tiba-tiba berkunjung ke took yang baru dia buka.
Toko khusus roti dan kue ini yang di beri nama The Made Love, entah dari mana Kiyoko mendapatkan nama seperti itu tapi memang dari dulu Kiyoko ingin seklai memiliki took sendiri, jiwa bisnisnya mungkin sudah dia dapatkan dari keluarga nya yang semua nya bergelud dengan bisnis bahkan kakak nya juga seorang bisnis yang sangat sukses. Toko roti ini memang belum besar Kiyoko baru membukanya minggu kemaren tapi karna permasalahan yangs sedang mereka hadapi Quennie dan Bellona belum dapat hadir sampai sekarang.
“Maaf gue baru bisa datang sekarang, gue tau lu bakal marah, tapi Kiyo kadang setelah kejadian itu gue merasa dunia menyerang tanpa bisa gue hentikan” jelas Quennie.
“Quenn, udahlah semua akan berakhir gue percaya itu, dan kepercayaan Bellona akan kembali, oh iya elu mau coba salah satu menu buatan gue kan” kata Kiyoko mengalihkan kesedihan sahabatnya.
“Tentu saja, karna itu gue datang,hmm pasti bukan gue kan yang pertama nyobain, pasti udah keduluan nih” balas Quennie.
“Lu sih ga datang, ya terpaksa Emilio yang nyobain duluan” jelas Kiyoko sambil membawa Quennie masuk ke Toko nya.
“Yah lu udah gue tebak sih, wauu ternyata elu hebat juga, ide semua elu yang buat!?” Kata Quennie yang kagum dengan konsep toko milik Kiyoko.
“Emil juga membantu kok, ini belum seberapa, elu harus cobain nih, ini gue sendiri yang bikin pasti elu suka” kata Kiyoko sambil memberikan sepiring sajian roti coklat dengan isian coklat lumer.
“Tau aja mood gue lagi ga bagus, apa Emil disini!?” Tanya Quennie.
“Hmm beberapa hari sejak toko ini gue buka cuma Emilio yang bisa gue ajak bicara untuk semua hal, gimana rasanya!?” Kata Kiyoko.
“Enak, apapun yang elu buat memang tidak pernah diragukan lagi, gue benar-benar minta maaf seharusnya gue ada saat elu bisa meraih ini semua” jelas Quennie.
“Hussst sudah lah, gue mengerti keadaan kita semua sekarang, mungkin apa yang elu rasakan juga kita semua rasakan, kita hanya perlu waktu kemaren, tapi lihat sekarang, elu ga akan bisa ga ketemu gue, walau sekarang itu tidak berlaku untuk Bellona” jelas Kiyoko yang tidak dapat menahan air mata nya lagi.
“Kiyo, kok nangis sih, ga Kiyo, elu sendiri yang bilang Everything will be ok, so what are you crying for!? Udah jangan nagis lagi” kata Quennie menguatkan Kiyoko dengan memberikan pelukan nya.
“Thanks setidaknya elu ga pergi Quenn” balas Kiyoko.
“Ga akan, justru gue akan perbaiki segalah nya” balas Quennie.
Kadang hanya mendung yang hadir tapi tidak disusul oleh hujan, walau terik tapi bisa saja air langit jatuh dengan tiba-tiba tanpa tanda serius, semua yang sedih belum tentu akan berakhir dengan kesedihan dan apapun yang membahagiakan juga tidak akan berakhir dengan bahagia, semua nya tergantung dari apa yang manusia itu lakukan sendiri, jika mereka ingin berubah maka pasti akan ada perubahan yang lebih baik.
“Maaf gue telat” kata Chatra.
“Ga apa-apa kok, gue juga baru sampai” balas Bellona.
Sejak masalah itu hadir Bellona kini lebih dekat dengan laki-laki yang selalu dia benci, tapi sekarang Chatra seolah penyembuh baginya, setiap pertemuannya dengan Chatra pasti akan selalu membuat Bellona merasa nyaman.“Pake apa lu kesini!?” Tanya Chatra.
“Taksi, gue sengaja ga bawa mobil, malas nyetir” balas Bellona.
“Ya udah elu pulang bareng gue aja, gimana!?” Kata Chatra.
“Boleh kok, jadi gue bisa hemat, eh tunggu deh, elu habis kerja!?” Kata Bellona melihat seragam yang dipakai oleh Chatra.
“Iya, makanya gue telat” balas Chatra.
“But wait, why!? Bukannya bokap lu pengusaha sukses juga!?” Balas Bellona.
“Hmm kita pesan makan dulu kali ya, soalnya gue lapar banget” kata Chatra memanggil pelayan dan memesan makanan.
“So!?” Tanya Bellona yang penasaran.
“Iya, gue memang bekerja, bahkan di perusahaan bokab gue sendiri, lo ga usah Tanya kenapa, gue lakuin ini, hanya ingin belajar mandir, lagian gue sekalian bantuin Kenaan” balas Chatra.
“Oky, ternyata cowok yang sok pintar juga bekerja keras yang sebenarnya” balas Bellona.
“Hahahaha ya apapun itu yang elo lakukan, btw habis ini elo mau kemana!?” Kata Chatra.“Ga ada sih, kenapa!?” Tanya Bellona.
“Gimana kalo gue ajak elo ke suatu tempat, elu pasti suka” balas Chatra.
Bellona mengiyakan ajakan Chatra, Bellona memang butuh hiburan saat ini, apalagi dia sangat bosan dirumah dimana ayahnya baru saja kembali dari luar kota karna urusan pekerjaan, dan itu membuat Bellona merasa malas dirumah karna smeua aturan yang dibuat oleh ayahnya.“Memangnya kita mau kemana sih!?” Kata Bellona.
“Udah ikuti aja, elu pasti suka, gue yakin banget” balas Chatra.Chatra menggapai tangan Bellona, membimbing Bellona agar bisa mmengikuti langkah yang Chatra buat, genggaman Chatra entah kenapa membuat Bellona sedikit berani dari biasanya, Bellona merasa Chatra memberikan dia kekutan melalui genggaman ini.
”Nahhh, lihat matahari nya bakal turun istirahat” kata Chatra.
“Wauuu, ini indah banget, tapi ini kantor boka elo kan!?” Balas Bellona.
“Ya iya lah, kalo ga mana mungkin kita bisa begini, ya elo ga usah Tanya, tempat ini memang gue buat khusus untuk gue yang kadang juga suka suntuk dengan keadaan” jelas Chatra.
“Hebat juga lu, nyari tempat begini, gue pengen deh jadi seberuntung elu, elu punya Kenaan yang ga akan bisa menghianati elu, punya orang tua dengan segala restu, lah gue entah lah” balas Bellona.
“Ga mudah jadi gue, keberuntungan itu ada karna keadaan gue sendiri ga seberuntung itu, eh lihat deh bentar lagi gelap tapi tetap indah” balas Chatra.
“Thanks ya Chat, elu udah mau nunjukin tempat indah ditengah kota yang hamper tenggelam dengan asap penyebab pencemaran udara ini” balas Bellona.
“Ya Gue Cuma pengen elu ngelupain masalah elu, kalo elu pengen elu bisa kesini setiap saat, gue bakal kasih izin kok” kata Chatra.
“Beneran!? Terima kasih banget ya” kata Bellona senang.“Ya udah nanti bokab elu marah lagi kalo udah larut, gue antar elu pulang sekarang” kata Chatra.
“Iya deh, sekali lagi terima kasih ya” kata Bellona.

KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomanceManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...