“Lo kenapa!? Dari tadi gue perhatiin lo melamun mulu!? Ada apa!? Apa ada yang bentak lo dikantor bokab gue!? Atau lo ngelakuin yang salah lalu bokab gue marah!?” Tanya Chatra yang bingung melihat Keenan seperti sedang memikirkan hal berat sejak mereka pergi kesekolah tadi.
Semenjak mereka sudah mulai berteman dengan Darel dan lainnya, dan Chatra semakin menunjukan bentuk bucin nya kepada Bellona, entah kenapa ini membuat Keenan khawatir akan banyak hal, memang tidak seharusnya Keenan berpikir buruk tentang keadaan yang sudah membaik sekarang, tapi karena mengetahui kondisi Chatra yang sebenarnya tidak ada salahnya Keenan yang sudah seperti kakak bagi Chatra mengkhawatirkan Chatra.
“Gue ga apa-apa kok” Balas Keenan mencoba untuk tetap kelihatan santai walau Chatra bisa menebak.
“Bohong, lo pikir pertemanan kita baru seumur jagung apa!? Sampai lo ngira gue ga bisa baca kebingungan yang sedang lo pikirkan” Jelas Chatra.
“Gue ga apa-apa Chat, apa lo ga malu, lihat gara-gara lo teriak semua mata sekarang berbalik pada kita” Balas Keenan yang sekarang menjadi pusat perhatian bersama Chatra.
“Ya lo bener juga, cabut dah gue” Balas Chatra merasa malu.
Chatra dan Keenan akhirnya tidak melanjutkan percakapan dramatis mereka karena Chatra mengeluarkan sedikit suara kerasnya membuat setiap orang yang melewti mereka justru membuat mereka menjadi pusat perhatian yang cukup lama sehingga Keenan dan Chatra menjadi malu dan harus segera pergi sebelum semua orang mengira mereka sedang berdebat hebat.
“Kalian berdua kenapa!?” Suara Bellona tiba-tiba datang dari arah depan Chatra dan Keenan.
“Si Chatra, dia teriak tidak jelas, jadi semua orang memandang kami” Balas Keenan.
“Hahahaha ya ampun jadi kalian sedang merasa malu, ya sudah mau lanjut perjalanan kekantin!?” Balas Bellona sembari menawarkan sebuah ajakan.
Tanpa berbasa-basi lagi Keenan dan Chatra akhirnya memilih ikut dengan Bellona, meskipun niat mereka bukan kekantin, tapi apa boleh buat, Keenan tidak ingin Chatra memperpanjang pertanyaannya jika mereka hanya berdua saja, sudah sangat benar mengikuti Bellona dengan ini Chatra pasti melupakan apa yang harusnya dia tanya, dan Keenan tidak perlu memusingkan sebuah jawaban yang sebenarnya sangat mudah namun Keenan belum bisa mengatakannya karena ini mungkin akan sangat mengganggu dalam hubungan Bellona dan Chatra itu sendiri, terlebih lagi Keenan sangat tidak ingin membuat mereka berdua saling khawatir satu sama lain.
Dari kejauhan sudah bisa dilihat sesepuh yang sudah lama menghuni kantin, siapa lagi jika bukan Darel dan teman-temannya serta teman-teman Bellona yang sedang asyik dengan gosip terbaru para selebriti atau gosip baru yang hanya berkembang dilingkungan sekolah mereka saja, semuanya itu bisa didapat dari mulut Kiyoko yang selalu kepo.
“Nah itu dia mereka” Kata Kiyoko.
“Akhirnya datang juga, gue kira lo bawa kemana Bellona sampai dia tidak berbalik lagi kesini” Sambung Darel.
“Jika itu bersama dengan Chatra gue rasa, jika gue ga balik-balik itu bukan masalah besar buat gue karena gue bersama seseorang yang tepat” Jelas Bellona menggandeng erat Chatra.
“Bisa tidak jangan berlagak romantis didepan para jomblo ini” Balas Kiyoko meledek yang jomblo.
Chatra hanya terkekeh karena apa yang dikatakan Kiyoko benar-benar membuat banyak orang tersinggung, namun ada benarnya karena itu setiap orang tertawa mendengar apa yang dicetuskan oleh manusia setengah jepang setengah indo itu.
“Gimana Chat, lo udah putusin belum kalo lo bakal masuk ke team basket atau tidak!?” Tanya Darel membuka topik yang hanya dipahami oleh kaum adam saja.
“Gue udah bilang jika Chatra tidak bisa memainkan basket, manusia buku ini tidak bisa memegang bola dengan benar” Jelas Keenan membuat Chatra tidak langsung mengeluarkan pedapatnya.
“Kita ga minta buat dia ataupun lu langsung mahir, kita akan latihan bareng-bareng dan lalu juga fight bareng-bareng, lagi pula Chatra bukan orang yang lama dalam mempelajari sesuatu bukan” Sambung Iden.
“Iya lagi pula gue ada disetiap kalian latihan, jadi kalopun ada cedera atau apapun itu gue akan selalu ada untuk Chatra” Balas Bellona yang tidak mengerti kenapa Keenan begitu kekeh dengan pndapatnya.
Entah bagaimana Keenan bisa menjelaskan pada mereka semua, tidak mudah bagi Keenan membuat mereka mengerti dalam kondisi ang mana mereka belum mengetahui banyak hal, Keenan tau pastinya Chatra akan tetap memilih untuk memainkan bola besar berat yang dilempar kedalam keranjang yang menggantung itu karena sekarang Bellona juga ikut berbicara, lagipula Keenan tau jika Chatra tidak menyukai kalau Bellona ikut khawatir dengan apa yang ditunjukan oleh Keenan, namun apa yang harus Keenan perbuat, dia hanya berusaha menjadi seseorang yang bisa melindungi Chatra.
“Tapi sebentar lagi kita akan menghadapi banyak ujian bukan, ini tingkat ujian kelulusan, bagaimana bisa Chatra harus meninggalkan pelajarannya dan memilih latihan” Balas Keenan.
“Soal itu kenapa terlalu khawatir, kita semua juga akan belajar, bukan kalian saja yang ingin lulus dari sekolah sumpek ini, anggap saja sebelum hari kelulusan tiba setidaknya gue dan teman-teman gue pernah merasa bagaimana serunya satu team dengan kutu buku seperti kalian” Jelas Darel.
“Darel benar, sejak pertama masuk sekolah ini kita tidak pernah mengalami kata akrab bukan, dan sekarang semua sudah berubah, lalu kenapa kita tidak mencoba untuk akrab” sambung Iden.
“Hmmm sebentar gue rasa gue harus bicara empat mata dengan Keenan” Balas Chatra yang baru membuka suara sekarang.
Chatra membawa Keenan sedikit menjauh dari yang lainnya, bukan karena tidak ingin mereka mengetahui apa yang ingin Chatra katakan , hanya saja Chatra mengerti akan kekhawatiran yang dilukiskan oleh Keenan, lagipula jika dia mencoba untuk membicarakan ini didepan semuanya maka Bellona akan menaruh curiga pada apa yang terjadi dan menjadi khawatir dan Chatra tidak menginginkan wanita nya itu merasa perasaan yang tidak baik.
“Apa yang lo lakuin!? Kenapa lo bersikap seolah ada hal besar yang akan menimpa gue!?” Kata Chatra bertanya serius.
“Chat, bukan hal kecil yang gue khawatirkan hal ini menyangkut hidup lo, tidak masalah jika kita berteman dengan mereka, tapi masalahnya jika lo ikut team basket gue ga akan bisa terima Chat” Jelas Keenan.
“Kenapa!? Apa gue selemah itu hingga lo harus merasa khawatir sebesar ini, gue tau banyak hal dihidup gue yang harus dikhawatirkan, tapi gue ga mau orang-orang terdekat gue justru yang mengkhawatirkan gue” Jelas Chatra.
“Jika bukan sahabat gue maka untuk apa gue khawatir sebesar ini, Chat apa lo ingat saat lo dan gue terakhir kali ikut ekskul olahraga waktu SMP, apa yang terjadi, lo koma selama satu bulan, apa yang dikatakan oleh dokter pada saat itu!? Lu ingat, dokter bilang jika lo melakukan hal seperti itu lagi maka hidup lo akan sangat singkat” Jelas Keenan dengan tidak bisa menyembunyikan air matanya yang sudah berkumpul.
“Memangnya kenapa jika hidpu gue singkat, bukankah memang sudah jelas jika gue bukan tip umur panjang!? Lo sendiri tau itu jika gue tidak akan pernah bisa hidup lama bukan” Balas Chatra.
Keenan tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya lagi, air matanya sudah terlalu banyak dia tampung, keras kepala Chatra kali ini tidak bisa dia maafkan, karena tau akan semuanya membuat darah Keenan mengalir ke otak dalam waktu sekejap karena apa yang dikatakan oleh Chatra, tidak masalah jika harus kalah debat dari Chatra tentang hal lain, tapi jika Chatra mengatakan soal akan kehilangan sahabatnya Keenan tidak bisa terima.
“Brakkk” Suara pukulan Keenan yang mengenai tembok terdengar dan membuat semua orang dikantin sedikit kaget termasuk Bellona dan yang lainnya.
“Pukul gue kalo lo mau, tapi jangan pernah menyakiti diri lo sendiri karena gue, gue ga akan terima jika sahabat gue tersakiti” Balas Chatra.
![](https://img.wattpad.com/cover/354349633-288-k505329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomanceManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...