Part XXXI

8 0 0
                                    


“Akhirnya setelah  berminggu-mingu kalian bisa diandakan untuk soal termudah sampai soal tesulit” Jelas Chatra.
“Ya syukurlah kepala gue ga meledak gara-gara soal yang lo berikan setiap harinya, gue lebih baik mengingat resep kue dari pada mengingat rumus semua ini” Balas Kiyoko yang sudah lelah dengan pelajaran yang setiap hari diajarkan oleh Chatra dan Keenan.

Memang sudah berminggu-minggu mereka semua dibuat fokus hanya sama buku dan pelajaran saja oleh Chatra dan Keenan, bukan tanpa alasan mereka belajar sangat keras seperti ini selain ingin merubah nilai mereka semua yang memang tidak pernah tinggi, juga karena mereka ingin lulus dengan keadaan nilai yang bisa dibanggakan juga, terlihat dari setiap keringat mereka yang menetes karena diharuskan berfikir dan menyelesaikan soal yang diberikan oleh Chatra dan Keenan meski sangat melelahkan namun tidak ada dari mereka yang menyerah bahkan Darel, dia mungkin bisa dikatakan yang paling semangat dalam belajar ini.

“Lihatlah Darel dia bahkan maih semangat dari tadi, kenapa kalian malah yang terlihat lesu” Sambung Keenan.
“Gue rasa Darel sudah dirasuki oleh roh belajar, entah kenapa diantara kita dia yang begitu semangat, harusnya sebagai orang yang paling dulit diatur dia tidak seharusnya memiliki semangat yang besar” Jelas Iden bingung.
“Memang nya kenapa!? Gue juga manusia yang ingin berubah” Balas Darel.
“Yahh karena lo masih ingin mengejar Quennie bukan!? Begitu jika lo menyukai seseorang kejar dia dengan cara terbaik bukan malah membuat onar” Balas Chatra.
“Iya tentu saja, gue bakal menjadi ketua basket yang hebat serta pintar demi bisa mendapatkan Queennie” Balas Darel dengan semangat.

Bellona langsung merangkul sahabatnya itu yang sudah tidak tahan ingin mngungkapkan rasa bahagianya, terlihat dari wajah Queennie yang sedikit memerah, meski butuh proses yang tidak sebentar akhirnya Darel bisa menyadari bagaiman menjadi seseorang yang diinginkan oleh Queennie, mendengar penjelasan dari Darel entah kenapa Queennie mendadak kehilangan kata-kata dan merasa sangat bahagia.

“Akhirnya Darel jadi laki-laki juga setelah sekian banyak drama” Kata Bellona dengan senyum bahagia yang dia berikan untuk Queennie.
“Gue juga tidak menyangka ahirnya Darel yang terkenal bandel berubah menjadi Darel yang manis” Balas Queennie.
“Cieeeee suka kan lo” Sambung Bellona.
“Yupps” Balas Queennie sambil tersenyum maluu-malu.

Entah berapa banyak kesedihan yang sudah digantikan dengan kebahagiaan sekaran, sudah banyak juga senyuman yang dulunya tersembunyi dibalik kesedihan kini kembali bermekaran menunjukan identitas senyum itu, persahabatan ini memang belum lama terjalin bagi Chatra dan Keenan tapi mereka bisa merasakan kebersamaan dengan jelas, Keenan yang awalnya hanya merasakan caggung kini seperti tersulut api kebersamaan yang membuatnya dirinya bisa tertawa lepas bersama Darel dan lainnya, jika tidak memiliki banyak kendala pastinya mereka sangat berharap jika persahabatan ini jangan pernah berakhir begitu cepat.

“Setelah belajar ini kita selesaikan dengan baik, gue rasa ada biknya kita mulai latihan basket juga, bukankah kita ada pertandingan dengan SMA lain, jadi gue ga mau kita kalah dala pertandingan hanya karena kita terlalu fokus dengan yang lain” Jelas Darel dalam mode serius jika itu sudah menyangkut team basket nya.
“Tapi Rel, kita kekurangan pemain, apa kita minta anak kelas baru saja untuk ikut!?” Sambung Emilio.
“Kenapa kalian harus repot-repot untuk mencari anggota team lagi, gue dan Chatra mungkin bisa bergabung” Balas Keenan membuat semua orang bingung.
“Hah!? Keenan ga salah kan dengan apa yang dia bicarakan” Kata Bellona bingung.
“Gue rasa dia serius kali ini, tapi  kenapa  mendadak dia menyetujui untuk gabung dengan Darel dalam team basket!?” Balas Chatra.

Setelah kejadian yang cukup membuat kaget karena Keenan melarag Chatra untuk ikut dalam permainan basket dengan suatu alasan, entah kenapa sekarang Keenan seperti berubah pikiran dan kembali membuat semua orang bigung dengan pendapat yang dikemukakan oleh Keenan, memang segala hal yang masih belum dalam hal yang perlu disahkan setiap orang pasti memiliki hak untuk merbah pendapatnya sendiri, setelah sekian panjang yang dilalui Keenan bersama semuanya bukan hal yang besar jika Keenan harus merubah jalan pikirnya untuk sesaat.

“Ada apa ini, kenapa tiba-tiba lo malah mengajukan diri untuk bergabung dengan team basket, setelah melarang Chatra karena trauma kecelakaan yang pernah dialami oleh Chatra!?” Tanya Darel bingung.
“Tidak masalah bukan, jika gue harus menarik kata-kata gue tentang ketakutan yang tidak beralasan itu, gue tau trauma itu tidak perlu gue takutkan lagi, apa yang harus gue takutkan selama kita latihan dengan benar gue rasa tidak masalah jika gue dan Chatra bergabung, sama seperti kalian yang belajar keras untuk nilai yang lebih baik, gue dan Chatra bisa latihan untuk hasil yang baik juga kan” Jelas Keenan.
“Bagaimana jika cedera yang gue alami terjadi lagi!? Bukankah itu yang lo takutkan bukan!?” Balas Chatra.
“Walaupun itu terjadi lagi gue rasa tidak perlu terlalu berlebihan gue takuti, selalin ada gue dilapangan ada Bellona juga kan, jadi gue rasa lo benar gue hanya memiliki ketakutan yang mungkin tidak terjadi lagi, jadi gue pikir kenapa lo dan gue tidak mencoba dulu baru berpendapat” Jelas Keenan.
“Jika memang begitu baiklah, gue rasa kita sekarang sudah menjadi team yang serasi bukan, lagipula tidak hanya ada Keenan atau Bellona, kita semua akan saling menjaga disana” Sambung Darel.
“Kalo begitu baiklah, sekarang kita semua tidak hanya team belajar yang solid tapi juga team basket yang luar biasa” Balas Chatra dengan semangat penuh.
“Gue setuju, kita tos dulu” balas Darel seaku ketua team.
Walau masih merasa bingung dengan Keenan yang begitu mendadak dengan pendapat yang dia miliki, Bellona cukup bisa tersenum jika Keenan tidak berlebihan lagi dengan kekhawatirannya, hanya saja Bellona tidak merasa puas dengan alasan Chatra yang mengatakan ada cedera yang dia alami waktu itu, pasti ada alasan lain sehingga Keenan bisa mendadak berubah pikiran tanpa berfikir panjang.
“Tidak hany team cowok yang harus merasa senang, kita team cewe juga, sekarang kita semua adalah team yang harus saling menyemangati” Balas Kiyoko semangat.
“Kiyo benar, jadi sekarang kita adalah team yang hebat dan akan selalu kompak” Sambung Bellona.
“Kalo begitu, kita harus rayakan dengan makanan yang dimasak khusus oleh chef kita Kiyo, bagaimana” Sambung Queennie.
“Ya tentu saja, gue akan siapkan makanan yang banyak untuk kita semua, dan kita akan rayakan atas anggota yang baru saja bergabung diteam basket” Jelas Kiyo langsung memasang apron nya dan bersiap untuk memasak banyak makanan dengan semangat agar bisa disantap oleh mereka semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For a While Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang