“Lo kenapa!? Lo nangis!?” Tanya Keenan saat melihat Chatra yang hanya termenung diruang istirahat dimana mereka bekerja.“Hmmm gue ga nangis kok” Balas Chatra sambil menghapus jejak air mata nya.
Entah kenapa sejak apa yang dikatakan Bellona yang mana dia tidak akan bisa Chatra jauh dari nya, itu semua membuat sesak dada Chatra, entah kenapa kata-kata itu begitu menusuk sehingga air mata nya jatuh tanpa diminta, Chatra seperti harus membuat Bellona merasa sangat terluka disuatu hari kemudian, dan rasa kehilangan dan sakit itu hanya karena Chatra tidak bisa berada terus disisi gadis yang sudah mengenallkan cinta kepada dirinya itu.
“Hahahah terus, air mata yang jatuh itu apa!?” Balas Keenan.
“Ini, gue tadi kejatuhan debu dan kelilipan, serius gue ga apa-apa kok” Balas Chatra.
“Bagus deh, oh iya gimana soal disk yang ada di tas Bellona itu!?” Tanya Keenan serius.
“Gue sama Bellona juga belum tau siapa yang sudah meletakan disk itu, tapi setidak nya Bellona dan dua sahabat nya itu sekarang sudah mulai saling berbicara” Balas Chatra.
“Hmmm bagus deh, jadi dia ga sering ganggu lo lagi, setidak nya begitu” Balas Keenan.
Keenan ada benar nya, jika Bellona sudah mulai bergabung lagi dengan sahabat nya itu, setidak nya Chatra bisa lebih tenang dan tidak perlu khawatir, Bellona memiliki orang yang selalu ingin bersama dengan dirinya dan membuat nya selalu tersenyum, jika Bellona terluka maka mereka pasti akan mengobati Bellona agar sembuh dengan cepat dan tidak akan pernah bisa meninggalkan Bellona, lagi pula Chatra tidak bisa menepati janji nya dengan benar untuk bisa selalu bersama Bellona selama nya.
“Menyedihkan nya gue, bahkan hanya untuk selalu bersama Bellona saja gue tidak bisa menepati janji dengan benar, entah apa kata Bellona jika mengetahui jika gue tidak bisa menepati janji gue” Kata Chatra putus asa.
“Husss apa perlu lo berkata seperti itu, disaat Bellona sudah bisa menggenggam tangan lo tanpa melepaskan nya, Chat, Bellona tidak akan pernah kecewa terhadap lo, apapun keputusan nya nanti, percaya sama gue” Balas Keenan.
“Gue selalu berharap begitu, hmm gue harap juga Bellona bisa menjadi gadis baik seterusnya, karena dia begitu polos dan juga mudah terpengaruh” Balas Chatra sambil tersenyum.
“hahhaha ingat dia itu pacar lo, jangan pernah berkata buruk lagi tentang hubungan kalian, gue seratus persen akan mendukung” Balas Keenan.
“Thanks” Balas Chatra memeluk sahabat nya itu.
Entah sehangat apa pelukan yang diberikan Keenan kepada Chatra, namun walau begitu tetap saja duka dan luka akan kenyataan yang akan dihadapi oleh Chatra masih menusuk dinginya, cinta yang seolah datang setelah semua kebencian membawa Chatra kejalan yang sulit untuk dirinya memilih antara tetap membiarkan Bellona larut dalam kehidupan sukanya bersama Chatra, atau mungkin mengajari Bellona bagaimana seharusnya dia bersikap kepada Chatra, itu adalah hal terumit yang pernah dialami oleh Chatra yan baru saja merasakan yang nama nya jatuh cinta. Meski mungkin akan menjadi perjalanan yang akan menguras banyak tenaga dan air mata, tapi Chatra selalu berharap apapun yang akan dilukis oleh hujan hasilnya akan selalu penuh warna bak pelangi sesudah itu.
“Ayo pulang!?” Balas Keenan melepaskan pelukannya dan mengajak Chatra kembali kerumah yang selama ini sudah membuatnya damai.
“Pulang!? Tumben lu pengen pulang aja, lagian inikan malam minggu biasa juga kita bakal nongki dulu hmm!?” Balas Chatra.
“Gue harus istirahat ada lagian menghadapi kenyataan hari esok perlu banyak tenaga, lu juga harus istirahat, jadi ayok kita pulang saja” Jelas Keenan.
Meski ingin mengelak tapi Chatra tau apa yang dirasakan oleh Keenan sekarag, bukan hal baru pertemanan mereka terbentuk, sudah beberapa tahun mereka menjalin ikatan tanpa pamrih ini, karena itu apapun yang ingin disembunyikan Keenan, Chatra selalu bisa menebaknya.
“Lo ingin pulang bukan karena ingin istirahat, tapi karena lo mengkhawatirkan gue kan!? Secara gue udah curhat tentang Bellona ke lo, dan lo ngerasa sedih, lu masih sama Nan, ga bisa nangis depan gue” Jelas Chatra.
“Lu juga masih sama, selalu tau apa yang ingin gue lakuin, jadi lu ga mau pulang” Balas Keenan.
“Ya udah kita pulang, besok gue ada janji sama Bellona, mau jemput itu anak dan ngantarin dia” Balas Chatra.
“Baiklah jadi lo sekarang benar-benar sudah menjadi pangeran berkudanya Bellona” Balas Keenan menjahili sahabatnya itu.
“Setidaknya selama gue masih ada waktu, gue ingin dia bisa benar-benar merasakan kehadiran gue” Jelas Chatra.
“Jangan berbicara seolah waktu merenggut segalanya, akan banyak waktu yang tersiksa untuk lo dan Bellona” Jelas Keenan.
Memang tidak mudah menjadi Keenan yang tau segala hal tentang kepedihan yang dirasakan oleh Chatra, sejak bertemu dengan Chatra, Keenan selalu merasa bahwa suasana hangat yang selalu dihadirkan Chatra hanya semata-mata untuk menutupi dingin yang selalu timbul menjelma menjadi duka dan kesedihan tanpa batas untuk Chatra, Keenan tidak tega setiap mengetahui raut wajah Chatra yang tanpa sengaja menggambarkan luka yang sedang dirasakan, tidak hanya untuk orang tuanya, sekarang ada Bellona yang mungkin akan menjadi sangat berat untuk Chatra bisa membuatnya bahagia, Keenan mengetahui segala hal itu yang kadang tanpa dia minta air matanya akan membanjiri wajahnya hanya karena menyadari luka yang diarasakan oleh Chatra.
“Lu ga pengen nginap dirumah gue?” Tanya Chatra.
“Ga usah gue mau langsung pulang aja, lagian sudah beberapa hari gue ga balik, gimana kalo nyokab gue nyariin gue terus ngiranya gue udah pindah keluarga kan gue ga enak sama bokab gue yang udah besarin gue” Jelas Keenan sambil mengeluarkan ekspresi yang lucu.
“Lebay lu, lagian juga lu sering nginap ditempat gue sampai satu bulan” Balas Chatra.
“Iya tapikan gue pengen balik juga, lagian lu napa dah pengen gue nginap mulu, suka lu!?” Balas Keenan.
“Ya udah sana balik, ada-ada aja otak lu bilang gue suka ama lu, sana” Balas Chatra tanda jika kali ini Keenan memangkan perdebatan mereka.
Tidak ada yang lebih berarti daripada persahabatn yang sudah lama terjalin, Keenan dan Chatra bukanlah contoh pertama yang bisa membuktikan bahwa hubungan persahabatan tidak pantas untuk disepelekan begitu saja, banyak hal yang bisa dibentu oleh hubungan yang hanya sekedar terjalin tanpa ikatan yang didasari oleh darah, hanya terjalin karena waktu yang menhendaki nya, begitulah Keenan dan Chatra dari waktu mereka bersatu dan saling memberi tawa.
“Ya udah gue balik, lu balik juga dah karena besok lu ga boleh telat untuk jemput Bellona” Balas Keenan.
“Iya lo tenang aja, tidur yang nyenyak dan doakan gue supaya besok gue ga menjadi pangeran kesiangan” Balas Chatra.

KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomansaManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...