“Chattt, lo ngapain ikut gue ke kelas juga, iya gue masuk ni” kata Bellona.“Nanti kalo gue pergi, lo malah ke kantin lagi, ya udah sana, gue bisa duduk di bagian sana” balas Chatra yang langsung mengambil tempat duduk dibagian belakang.
“Chat, kita harus ke kelas kita, lo ga lihat apa, semua orang disini pada liatin kita” sambung Keenan yang bingung mengikuti apa yang Chatra lakukan.
“Lo ke kelas aja, nanti bilang aja gue ada urusan, mungkin akan telat” jelas Chatra santai.
“Ehhh memang nya bisa begitu apa!? Udah gila lo ya, sana balik ke kelas lo” kata Bellona memksa.
“Udah sana duduk aja, sama gue mah aman, gue disini aja” balas Chatra yang tidak ingin pergi dari kelas Bellona.
Chatra tetap tidak mau pergi walau Bellona sudah memaksa nya untuk pergi meninggalkan kelasnya, karna Bellona takut jika orang-orang dikelas ini akan salah paham dengan mereka berdua, siapa yang bisa mengetahui pikiran masing-masing manusia yang selalu berbeda, yang Bellona akutkan adalah dua teman nya Kiyoko dan Quennie akan salah paham kepada hubungan Chatra dan Bellona nantinya, apalagi Bellona baru saja mengakhiri hubungan nya dengan Darel, bisa saja ini akan menjadi senjata untuk mereka menyerang balik Bellona, itu yang Bellona tidak inginkan, sedangkan Chatra ternyata tanpa sengaja menaruh sedikit perasaan kepada Bellona saat mereka pertama kali bertemu, itulah alasan kenapa Chatra selalu ada untuk Bellona didalam masa seperti ini.
“Selamat pagi anak-anak!” Kata seorang guru perempuan yang memasuki kelas Bellona dengan sangat rapi.
“Selamat pagi buuuuuu!” Balas semua murid.
“Ehh itu kamu Chatra, kok bisa ada dikelas ini!?” Tanya guru itu.
“Saya hanya ingin ikut pelajaran ibu saja, sambil nemenin cewek saya” balas Chatra santai tanpa beban apapun.
Bellona langsung terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Chatra, bisa-bisanya dengan mudah Chatra mengatakan bahwa dia berada dikelas ini ingin menemani Bellona, mendengar itu semua Bellona dengan wajah yang memerah karena tatapan para siswa mengerah kepadanya kali ini, dia tidak tau harus mengatakan apa, kecualin hanya meberikan kode serius melalui mata nya kepada Chatra.
“Cieeeeeeee” seru semua siswa yang ada dikelas ini.
Jantung Bellona langsung berdegup kencang dan tidak teratur saat semua siswa menyeru dirinya, dia tidak habis pikir bagaimana bisa Chatra yang begitu tidak ada rasa berasalahya mengatakan hal yang benar-benar membuatnya mati kaku dikelas ini.
“Apa-apaan sih lo, sinting apa ya” kata Bellona kesal.
“Belajarlah jangan hiraukan mereka, tuh udah mulai” balas Chatra.
“Sudah-sudah, biarkan saja Chatra, kita mulai pelajran kita hari ini, ibu akan menjelaskan tentang materi kita hari ini” jelas guru itu.
Semua siswa dikelas ini belajar dengan sangat hikmat dan fokus kepada pelajaran yang diajarkan guru kepada mereka, namun walau begitu Bellona juga tidak bisa fokus, selain sudah dengan sangat lancang memasuki kelas Bellona, Chatra juga mengganggu Bellona dengan sering memanggil namanya selain itu Chatra juga melemparkan kertas kecil dan menggoyang kan pelan kursi Bellona, Chatra memang sudah memancing emosi Bellona yang sedari tadi hanya diam dan sabar dengan perlakuan Chatra kepada dirinya, sampai bell istirahatpun berbunyi sehingga Bellona bisa meluapkan semua emosi nya kepada Chatra dengan sangat puas, namun sebelum Bellona bisa melakukan itu, Quennie dan Kiyoko tiba-tiba menghampiri dirinya dan mempertanyakan hubungan Bellona dan Chatra.
“Kapan lo jadian dengan dia!?” Tanya Quennie.
“Memang nya ada apa!?” Sambung Chatra membuka suara mendahului Bellona.
“Kita Cuma nanya doang kali, lagi pula Bellona ini kan sahabat kita jadi apa salahnya jika kita berdua ingin tau hubungan kalian berdua” jelas Kiyoko.
“Hmmm gue udah berapa kali bilang ke kalian berdua, bahwa gue bukan sahabat kalian lagi, harus nya kalian sadar itu, dan soal hubungan gue dan Chatra tidak ada kaitan nya dengan kalian” jelas Bellona.
Chatra dengan tiba-tiba menggenggam tangan Bellona dengan erat yang membuat darah dalam diri Bellona mendesir hebat berkat genggamanyang dilakukan oleh Chatra, Chatra memang bisa mencari momentum hebat, disaat Bellona butuh dukungan tanpa disuruh Chatra tau harus melakukan apa, karna itu mungkin alasan kenapa Bellona bisa nyaman saat bersama Chatra beberapa hari ini.
“Gue tau lo masih marah dengan kita berdua, marah saja sesuka lo dan seberapa lama lo ingin, tapi jangan pernah untuk memutuskan hubungan kita bertiga, bukankah kita sudah berjanji seberapa hebat kita bertengkar itu bukanlah menjadi alasan kita untuk memutuskan hubungan” jelas Quennie.
“Gue ingat dengan janji itu, tapi mau dikata apa lagi, penghianatan membutakan gue dengan amarah” balas Bellona.
“Bell, udah ga usah hiraukan mereka, sana ke kantin duluan dengan keenaan, gue harus merapikan tas gue dan semua kertas ini” sambung Chatra.
Bellona memang sudah sedari tadi ingin meninggalkan dua sahabatnya itu, namun karna harus menjawab semua perkataan yang dikatakan oleh Quennie dan Kiyoko, Bellona harus menunda langkah nya sebentar, namun Chatra memintanya kekantin duluan bersama dengan Keenan, karna itu Bellona langsung mengahampiri Keenan yang sedari tadi sudah menunggu diluar.
“Gue mohon jangan ada diantara kalian yang tersinggung karena jawaban dari Bellona, karena gue tau sendiri bagaimana dia begitu merindukan kalian” jelas Chatra.
“Kita tidak akan pernah tersinggung karena perkataan yang dikatakan oleh Bellona, yang kita lakukan hanya lah agar bisa kembali menghabiskan waktu bersama dengan Bellona” jelas Kiyo.
“Hmmm syukurlah, gue selalu berharap kalian bisa kembali, gue bisa melihat bagaimana itu Bellona begitu merindukan kalian, hanya karena rasa kecewanya dia lupa hal itu, selalu lah berusaha untuk membuatnya kembali, gue akan membantu kalian” balas Chatra.
Setelah menyampaikan sedikit pesan kepada Quennie dan Kiyoko, Chatra langsung pergi menyusul Bellona dan Keenan kekantiin sekolah, dimana mereka bisa menunda lapar mereka disana, namun saat dalam perjalanan ke kantin, Chatra tanpa sengaja melihat Darel dan teman-teman nya seperti ingin menghadang dirinya, Chatra langsung mengambil nafas dalam nya dan terus berjalan tanpa peduli dengan Darel dan Emil.
“Mau kemana lo!?” Tanya Darel menghadang Chatra.
“Kekantin” balas Chatra singkat.
“Hmmm ga semudah itu lo bisa jalan kekantin melewati kita berdua” balas Darel sok hebat.
“Mau apa lo!?” Tanya Chatra.
“Ga mau apa-apa, Cuma ingin memastikan sebuah rumor yang beredar di sekolah ini, lo benar-benar licik ternyata” jelas Darel.
“Hmmm maksud lo rumor tentang kedekatan gue dan Bellona!? Buat apa lo tau itu, bukankah Bellona memutuskan hubungan kalian, jadi mau Bellona melakukan apa saja bukan urusan lo lagi berarti” balas Chatra.
“Memang benar, siapa yang peduli dengan itu semua, namun yang gue pedulikan adalah lo harusnya sadar siapa diri lo sebenarnya, apakah pantas lo untuk Bellona” jelas Darel.
“Apa lo pantas!? Harusnya lo yang berkaca sebelum mengatakan hal yang akan berbalik kepada lo lagi” balas Chatra.
“Berani nya lo ngomong begitu!? Apa lo ga tau siapa kita” sambung Emilio.
Chatra hanya menatap Darel dan juga Emilio dengan sangat sombong, bagi Chatra mereka berdua hanya manusia yang memiliki kepercayaan yang tinggi sehingga dengan mudah memandang seseorang tanpa harus mengenal lebih lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/354349633-288-k505329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomanceManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...