Part XXIV

4 4 1
                                    


“Bukankah ini hari minggu!? Apa kalian ada acara atau kegiatan sekolah!?” Tanya pak Alek saat mendapati Chatra tiba-tiba datang dengan motor kesayangannya dengan penampilan yang sangat rapi dan keren.

Chatra tidak tau harus membuat alasan apa pagi ini kepada ayah Bellona, Chatra merasa bahwa dirinya datang terlalu pai untuk menjemput Bellona hingga dia harus benar-benar memikirkan alasan yang pas agar bisa langsung mendapat izin untuk membawa Bellona pergi dengan kepercayaan dari ayahnya Bellona juga.

“Pagi pa” Sapa Bellona tiba-tiba saat Chatra masih memikirkan jawaban yang pas.

“Rapi sekali, tumben dipagi minggu kamu sangat rapi seperti, biasanya juga kamu masih molor!?” Balas Pak Alek bingung.

“Begini om, saya dan Bellona ada janji ingin menghabiskan waktu bersama, ehmm bersama Kiyoko dan juga Queenie kok om” Jelas Chatra.

“Hmmm ada acara anak muda, hmm ya silahkan, monggo” Balas pak Alek dengan senyum yang juga sama dimiliki oleh Bellona.

“Bellona pergi dulu pa, assalammualaikum” Balas Bellona sambil memberikan tanda sopan kepada ayahnya.

“Waalaikummussalam” Balas pak Alek tersenyum melihat tingkah lembut putrinya.

Chatra mengendarai motor kesayangannya dengan sangat pelan, melewati jalan tol yang lumayan ramai serta banyak lorog yang dia lewati bersama Bellona yang sedag menikmati perjalanan sembari melingkarkan tangannya dipinggang Chatra, meski mereka sudah tau tujuan yang sebenarnya dan jalan yang mereka lewati juga jalan yang sudah mereka lewati setiap hari namun kali ini Bellona merasa sangat berbeda dan begitu bahagia karena bersama dengan orang yang mengenalkan nya banyak hal tentang kebahagiaan.

“Papa pasti nanya-nanya kamu hal yang aneh ya, aku ga tau kalo tadi papa pulang tiba-tiba” Kata Bellona.

“Emangnya kenapa kalo papa nanya aku aneh-aneh, wajar aja kan aku bakal bawa putri cantiknya pergi” Balas Chatra.

“Jangan flirt deh” Balas Bellona.

“Siapa yang flirt, lagian emang benar kamu itu cantik, lihat awan aja minder sama cantiknya kamu” Balas Chatra.

“Sebentar lagi kita bakal sampai ditoko roti Kiyo, jadi diam saja” Balas Bellona yang tidak ingin merasa malu karena wajahnya mulai sepenuhnya memerah.

Tidak berselang berapa lama, Bellona dan Chatra sampai disebuah toko dengan konsep minimalis yang unik, sudah lama Bellona ingin mengunjungi toko roti milik Kiyoko ini, namun karena suatu hal Bellona harus menunda untuk mengunjungi toko Kiyoko ini.

“Maaf aku telat” Kata Bellona saat mendapati kedua temanya sudah duduk berkumpul.

“Duduklah, telat atau tidak itu bukan masalah, yang terpenting sekarang kita bisa bertiga” Balas Queennie.

“Lalu gue!?” Sambung Chatra bingung.

Bellona dan yang lainnya hanya saling memandang seolah Chatra sedang berada diposisi yang salah, meski seharusnya Chatra tetap disini namun dia meras ada baiknya membiarkan Bellona kembali berbaur dengan sahabatnya kembali tanpa harus mengganggunya, Chatra ingin bisa kembali melihat canda tawanya terukir bersama sahabatnya.

“Hmmm Bell, sorry ya kalo gue ngasih ide ini, gimana kalo cowok lu gue tempatkan dikasir aja, kan kasian kita sedang sibuk dengan diskusi sementara kasih ga ada yang  jaga, jadi lebih cowok lu jagain” Jelas Kiyoko.

“Hah gue!? Jaga warung ini konsepnya” Balas Chatra.

“Iya kamu, yuk sini, nah pake apronnya” jelas Bellona sambil mengalungkan apron bewarna coklat dengan paduan merah muda kepada Chatra.

“Yang benar aja, masa aku jaga warung roti sih!?” Balas Chatra masih tidak terima.

“Udah minta tolong, sebagai tanda bahwa lo bisa memiliki sahabat gue” Balas Kiyoko sambil tersenyum licik.

“Jagain toko roti ga akan berat ko dibanding jagain aku, kamu mau kan!?” Balas Bellona sambil memberikan ekspresi merayu.

“Walaupun berat tetap akan aku lakuin, kao jagain toko roti adalah  kemauan kamu, ok deal aku akan jaga toko roti ini” Jelas Chatra dengan semangat.

“Nah gitu dong, ya udah ayok Bell” Sambung Kiyoko.

Bellona dan Kiyoko kembali ketempat duduk mereka meninggalkan Chatra bersama dengan roti-roti yang masih dikepung oleh hawa panas yang mengeluarkan aroma lembut dan sedap, Bellona sampai tertawa geli melihat Chatra yang begitu maunya dipinta oleh Bellona untuk menjaga toko roti milik Kiyoko, sementara Bellona dan yang lainnya sibuk dengan misi mereka.

“Gimana kalo kita langsung aja” Kata Queenie yang ingin langsung kepembahasan inti.

“Gue rasa juga gitu, lebih cepat kita mendapatkan siapa pelakunya, maka kita bisa lebih tenang dan mengembalikan moment-moment yang dulu, meski ada yang baru” Jelas Kiyoko.

“Yang baru!?” Tanya Bellona bingung.

“Iya yang baru, maksud Kiyo, si penjaga toko roti imut itu” Kata Queenie sambil menunjuk kearah Chatra.

Bellona hanya tekekeh saat Queenie menunjukan kearah Chatra, Kiyoko ada benarnya, dengan cepat mereka bisa menemukan siapa pelaku yang sudah menyebarkan vidio yang sempat membuat mereka mengalami salah paham yang besar hingga ada pertikaian yang sebenarnya tidak mereka inginkan, Bellona juga tidak sabar untuk bisa mengetahui siapadan apa motifnya sehingga bisa begitu kejam melakukan hal ini.

“Lupakan si penjaga kasir itu, dia memang imut” Balas Bellona.

“Karena itu lo suka, sudah gue tebak, jika lo selalu menabrak tu orang lu bakal kecantol. Kan kecantol beneran” Jelas Queenie.

“Sudah, sudah, ada baiknya kita membahasa tujuan kita, lagipula gue benar-benar penasaran untuk apa orang ini ingin meusak persahabatan kita” Jelas Bellona.

“Mungkin saja motif pertama ada dendam yang mungkin tidak bisa orang ini selesaikan secara baik-baik!?” Jelas Kiyoko serius.

“Dendam!?” Balas Bellona bingung.

Apa yang dijelaskan oleh Kiyo mungkin bisa jadi masuk akal dan bisa tidak, jika benar karena sebuah dendam, akan sangat konyol untuk orang sekals Bellona dan kedua sahabatnya menghadapi manusia serendah itu, dengan menyebarkan vidio seolah semua yang dia inginkan bisa terwujud, tapi Bellona, Kiyoko dan Queenie bukanlah laan untuk siapapun.

“Bagaiamana jika yang melakukan itu adalah Darel sendiri!?” Sambung Queenie.

“Darel!?” Sambung Bellona masih dengan ekspresi yang sama.

“Gitu doang  jawaban lo, dari tadi lo cuam terkejut dengan ekspresi yang sulit kita terjemahkan” Balas Kiyoko.

“Habisnya kalian membuat pernyataan tanpa alasan, udah tau gue susah mikir masih aja ngasih info ga detail” Balas Bellona.

“Hahahaha otak lu masih sama ternyata, meski udah punya pacar yang super pintar, tapi itu tidak berpengaruh” Jelas Queennie.

“Bego, bego begini gue sahabat kalian” Balas Bellona dengan penekanan.

“Untung aja begitu, tetap bangga walau lu bego” Sambung Queennie.

“Dia ga bego, hanya memang sedikit lambat kinerja otaknya, gue harap kalian mengerti dengan kondisi yang dialami cewek gue, yang sabar menjelaskan hal penting sama dia” Balas Chatra dari meja kasir.

“Kita udah biasa, lu tenang aja” Balas Kiyoko jujur.

For a While Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang