Pagi yang sangat cerah, semua orang begerak cepat untuk aktivitas yang haus meeka kerjakan, bahkan Bellona, entah kenapa hari ini dia seperti terkena serangan mendadak hingga dia bangun pagi sekali dan bersiap sangat cepat walau Bellona sadar bahwa hari ini seharusnya adalah hari paling malas yang harusnya dia hindari, tidak pernah seumur hidup Bellona menghargai hari senin ini, karena dihari ini biasanya asisten rumah tangga nya akan selalu membangunkannya pagi sekali dan ayahnya akan segera menceramahinya untuk hal-hal yang harus dia lakukan seminggu kedepan, semua ekstrakulikuler yang tidak pernah dia ikuti serta nilai sekolah yang harus Bellona setor ke ayahnya.“Morning Pa” Sapa Bellona saat sampai diruangan yang khusus ada meja makan dan beberapa hidangan pagi diatasnya.
“Hmmm aku rasa anak gadis kita sudah semakin besar, sekarang dia bahkan tidak butuh alarm alam untuk dibangunkan” Jelas ayah Bellona kepada sebuah foto yang sengaja dipajang diruangan itu, ya foto oorang tua perempuan Bellona yang dia panggil dengan sebutan mama.
“Mama pasti bangga dengan Bellona sekarang, asal mama tau, papa juga sekarang sudah tidak sering pergi keluar kota lagi hanya untuk alasan bisnis dan sekarang papa lebih banyak menghabiskan waktu bersama Bellona ma” Balas Bellona.
Sudah sebulan terakhir semenjak kedekatan Bellona dan Chatra banyak hal yang sudah berubah, banyak kebahagiaan yang datang, Bellona yang semula tidak pernah bisa tersenyum ikhlas dihadapan ayahnya sekarang Bellona bisa merasakan kehangatan itu kembali, sudah lama Bellona ingin merasakan hal inilagi, sejak kepergian ibunya, ayah Bellona selalu mencari alasan untuk pergi agar tidak terjebak oleh luka dengan kenangan yang sebentar, namun seolah semua berubah dalam sekejap, mmungkin Bellona hanya punya waktu sebentar untuk bisa merasakan sentuhan ibunya, namun itu tidak berlaku untuk kehadiran ayahnya yang sampai sekarang harus tetap berada disamping Bellona.
“Pagi om” Suara Chatra yang sudah diperbolehkan masuk tanpa harus diterpa banyak pertanyaan oleh ayah Bellona.
“Ma, lihat dialah orangnya yang membuat Bellona dan papa bisa dekat lagi” Balas Bellona bangga.
“Tidak hanya itu dia juga sudah membuat Bellona selalu merasa tersipu” sambung ayah Bellona menggoda Chatra.
“Kenapa hanya berdiri, ayok ikut sarapan” Balas Bellona sambil menarik tangan Chatra.
“Jangan lagi merasa sungkan, ayok sarapan sebelum om bisa melepaskan kamu pergi dengan Bellona” Balas ayah Bellona.
Bellona merasa sangat bahagia, hawa dingin pagi yang harusnya menusuk tulang mereka, sekarang sudah berganti kehangatan yang sudah lama dirindukan Bellona, meja makan yang semulanya hanya ada sepi sekarang sudah dihiasi gelak canda oleh ayahnya dan obrolan hangat yang diceritakan oleh Chatra, Bellona hanya berharap semoga hal begini tidak berakhir dengan cepat.
“Kenapa jalan terburu-buru, lagi pula kita belum terlambatkan!?” Tanya Chatra saat melihat Bellona melangkah lebih cepat darinya.
“Kita harus cepat Chat, gue harus segerah bertemu dengan Xylia dan Shena” Balas Bellona seperti diledakan oleh bom besar.
Chatra hanya bisa mengikuti langkah Bellona, setelah sekian lama mencari waktu hari ini adalah hari yang tepat untuk membongkar semua apa yang sudah dilakukan Xylia kepada Bellona dan teman-temannya, wajar jika amarah Bellona meledak hari ini, lagipula sudah lama Bellona ingin mlakukan ini hanya saja Queennie dan Kiyoko selalu menudanya karena mereka tidak ingin Bellona hanya bertindak konyol jika mengikuti amarahnya saja.
“Hei duo bintang kelas yang ternyata berkelakuan buruk” Kata Bellona sambil memasuki kelas dan menemui Xylia dan Shena yang sedang asyik dengan diskusi mereka.
“Bell, tunggu dulu” Sahut Kiyoko yang berusaha sedikit meredam Bellona.
“Jangan hentikan gue lagi, gue ga pernah bisa menerima apa yang sudah dilakuakan dua orang ini, kerena selain sudah berani mengganggu persahabatan kita, mereka berdua sudah berani mencemari nama baik Queennie buka” Jelas Bellona yang terus menatap Xylia.
“Tapi setidaknya kita bisa lebih baik-baik bukan” Sambung Chatra.
“Chat gue mohon, untuk orang seperti mereka berdua tidak pantas menggunakan kata baik-baik” Jelas Bellona dengan penuh amarah.
Semua orang mendadak berkumpul karena mendengar Bellona mengeluarkan amarahnya, Xylia dan Shena langsung berdiri dari kursi diamana mereka duduk, mereka langsung menatap Bellona dengan penuh kekhawatiran diwajah mereka.
“Jangan menatap gue dengan tatapan pengecut seperti itu, katakan apa alasan kalian menyebar vidio Queennie dan Darel!?” Tanya Bellona dengan penuh ketegasan.
“Apa ini!?” Tanya Darel yang tiba-tiba datang dan bingung melihat keramaian.
“Kenapa kalian hanya diam saja, jawab Bellona” Sambung Queennie yang juga tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari Xylia dan Shena.
Seolah sedang berada dipengadilan yang besar dan Xylia dan Shena adalah tersangkanya, membuat Xylia dan Shena merasa terintimidasi oleh tatapan dan sorakan setiap orang yang hadir meminta mereka berdua mengakui kejahatan yang sudah mereka lakukan.
“Iya, gue dan Shena yang sudah melakukan ini semua, gue dan Shena yang sudah membuat persahabatan kalian renggang, itu semua karena kalian sendiri” Jelas Xylia dengan jujur namun penuh rasa takut.
“Sudah gue tebak” Balas Bellona sambil mengepalkan tangannya erat tanda amarahnya semakin membesar.
“Tenang dulu, dengarkan penjelasan mereka dulu” sambung Chatra segera menggenggam tangan Bellona seolah memberikan ketengana kepada Bellona.
“Aihhsss kenapa kalian lakuin itu!? Apa kita punya salah kepada kalian!? Apa ada hal yang harus kalian balas kepada gue, Bellona dan Kiyo sehingga kalian berdua berniat merenggangkan kita bertiga” Jelas Queennie kesal.
“Apa kalian tidak pernah menyadari kesalahan kalian bertiga, kalian bertiga selalu berikap seolah gue dn Xylia adalah budak yang bisa kalian tindas, setiap hari kita harus melakukan hal yang tidak sepantasnya kita lakukan, harta dan semua yang kalian miliki membuat kalian seolah adalah penguasa” Jelas Shena serius.
“Lalu apa harus menghancurkan suatu hubungan hanya karena amarah kalian terhadap kami, kalian bisa memberontak jika memang tidak mau dan jangan merusak nama seseorang” Balas Bellona.
“Tidak hanya itu, gue sengaja melakukan itu karena gue tidak ingin melihat kedekatan lu dengan Chatra, gue lihat saat kalian di UKS dan juga dikolam saat pesta dirumah Darel, gue yang sudah menyukai Chatra sejak lama tiak pernah bisa mendapatkan perhatian Chatra, karena itu gue merasa marah” Jelas Shena.
“Apa!?” Balas Bellona terkejut dengan pernyataan Shena yang seolah tidak masuk akal baginya.
“Biar aku aja yang ini” Sambung Chatra mengambil alih setalh tau penjelasan jujur yang dikatakan oleh Shena.
Chatra berjalan selangkah mendekati Shena dan Xylia dengan kondisi tangannya yang tetap menggenggam tangan Belona yang kini semakin erat, Bellona tau jika Chatra tidak bisa mengeluarkan emosinya kecuali itu ada sangkutpaut dengan keluarganya, sahabatnya dan sekarang Chatra bisa mengeluarkan emosinya jika itu juga berhubungan dengan Bellona.
“Mendengar penjelasan lo tadi, gue seolah ga menyangka, sang juara yang selalu mendapat peringkat teratas bisa melakukan hal konyo seperti itu, apa lo ga pernah bisa melihat persahabatan meeka bertiga, jika memang lo ga bisa melihat penindasan yang mereka lakukan lo bisa hukum mereka tapi jangan pernah pisahkan mereka, dan satu hal lagi jika lo berfikir untuk bisa memisahkan gue dengan Bellona hanya karena lo tidak suka melihat kedekatan kita, lo salah, lihat ini gue akan selalu menggenggam tangan Bellona tanpa pernah berfikir untuk melepaskannya” Jelas Chatra langsung membawa Bellona pergi dari hadapan semua orang.
“Udah bubar-bubar, acara udah selesai” Sambung Iden meminta semua orang untuk meninggalkan tempat dimana terjadi kericuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomanceManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...