“Hmmm gue lagi ga pengen berkelahi, jadi gue harap kalian berdua bisa minggir” balas Chatra tidak ingin panjang lebar berurusan dengan dua orang yang selalu menjadi biang masalah disekolah nya ini.“Gue juga ga pengen berkelahi sama lo, gue Cuma pengen ingatin lo, jauhin Bellona karena dia ga seharusnya berada disamping lo” balas Darel.
“Huft” Chatra hanya menghela nafas sambil memikirkan kata-kata yang pantas untuk membalas pernyataan yang dikatakan oleh Darel.
Chatra bukanlah orang yang gampang mengatur emosi, tapi jika harus berhadapan dengan orang-orang seperti mereka berdua maka dia harus bisa menahan emosi agar tidak menimbulkan keributan yang akan memancing keramaian, jika terjadi maka yang akan di salahkan disini pastilah Bellona, karena yang dipermasalahkan oleh Darel sekarang adalah kedekatan Chatra dan Bellona yang semakin dekat setiap harinya, Chatra hanya melakukan apa yang seharusnya dia lakukan kepada Bellona, dia tau perasaan nya sendiri saja belum bisa dia kendalikan sendiri terhadap Bellona, itu karena nya Chatra tidak bisa membuat Darel dan dirinya berkelahi hanya karena dia juga sepertinya sudah menyukai Bellona.
“Baiklah, perintah yang tidak tertulis itu tidak akan gue laksanakan, karena lo sendiri tau dan mengetahuinya bahwa Bellona dan lo sudah tidak memiliki hubungan apapun, lo mencintai sahabatnya Quennie jadi tetaplah pada cinta lo, dan biarkan Bellona bahagia” sambung Chatra.
”Walau gue jatuh cinta kepada Quennie, gue tetap tidak bisa melepaskan Bellona begitu saja, terutama melepaskan Bellona kepada orang seperti lo” balas Darel.
“Bellona akan bahagia bersama gue, jangan jadi egois, karena lo, Bellona kehilangan kebahagiaan nya yang sebenarnya, yaitu sahabat nya” jelas Chatra sambil menjatuhkan tangan Darel yang sedari tadi menghalagi dirinya untuk terus berjalan.
Darel bisa menyadarinya, bahwa semua masalah yang sudah terjadi adalah kesalahan dari dirinya yang sudah begitu egois menjadikan sebuah persahabatan sebagai tumbal dari keegoisan nya, namun karena sifat sombong nya telah meluas kedalam jati dirinya Darel tidak akan pernah bisa mengakui kesalahan yang sudah dia buat itu.
Saat berjalan menyusul Bellona ke kantin, Chatra kembali dihadang oleh seseorang yang hampir sama tinggi dengan nya, dengan rambut yang sedikit ikal dan wajah yang agak kebulean menghentikan langkah Chatra dengan sangat ramah sembari dihiasi senyum yang ramah dibibir merah alami pria dengan seragam sekolah yang sama seperti Chatra, Iden sengaja menghentikan Chatra hanya untuk mengatakan hal yang mungkin tidak akan dianggap penting oleh Chatra.
“Gue ga sengaja lihat lo ngobrol banyak dengan Darel, yang lo bilang itu ada benarnya, dan gue sebagai orang yang pernah berada dipihak Darel, gue cuma pengen bilang, sebagai cowok gue minta maaf” jelas Iden dengan badan tegap dan rasa bersalah yang berada dipundak nya.
“Buat apa!?” Tanya Chatra bingung.
“Hmmm gue tau, ini ga pantas gue katakana ke elo, tapi gue tau kedekatan lo dengan Bellona, apa yang dilakukan Darel tidak pernah benar, Bellona sampai harus kehilangan dua sahabat nya karena Darel, dan gue tau selama ini Darel dekatin Bellona hanya untuk Quennie, tapi gue ga bisa mencegah hal itu, karena itu gue harus nya merasa bersalah juga kan” jelas Iden.
“Bukankah maaf itu harusnya untuk Bellona!?” Kata Chatra.
“Hmmm iya gue tau, gue ga akan minta maaf ke Bellona, tapi gue akan nyatuin persahabatan nya lagi, karena lo dekat dengan nya sekarang, gue mohon bantu gue buat yakinin Bellona untuk maafin Kiyoko dan juga Quennie, karena yang bersalah sebenarnya itu adalah Darel” balas Iden.
“Lo ga perlu khawatir, terus berusaha agar Bellona dan sahabat nya bisa bersatu, gue akan ada di pihak lo” balas Chatra dan pergi.
Chatra hanya tau sekarang kebahagiaan yang dibutuhkan oleh Bellona hanyalah dua sahabatnya itu, hanya mereka berdua yang bisa membuat Bellona bisa kembali merasakan senyum yang tidak ada drama nya, Chatra akan menjadikan Bellona orang bahagia yang akan dia usahakan sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
For a While
RomanceManusia akan merasa sangat kehilangan jika dirinya telah terlalu berlebihan dalam mencintai, semua akan terasa direnggut bila cinta itu sendiri telah terlalu merasuki benak nadi manusia itu sendiri, bahkan merekan akan lupa jika apa yang mereka cin...