1- Awal baru

144 7 3
                                    

HAPPY READING !!

***

Pagi yang sejuk dan cerah, matahari mulai muncul dibalik pegunungan. Embun pagi menghiasi dedaunan dengan suara burung saling berkicauan.

Semua itu sama sekali tidak mengganggu gadis cantik yang masih berkelana dialam mimpinya. Tanpa terusik sedikitpun gadis itu masih terlelap dengan gulungan selimut diatas queen size kesayangannya.

Alarm yang sedari tadi berbunyi saja masih menggema di dalam ruangan yang bernuansa putih polos itu. Entahlah, gadis ini manusia atau bangkai. Mengapa sulit sekali bangun.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.46 padahal hari ini adalah hari pertama gadis ini sekolah setelah beberapa minggu libur kenaikan kelas. Gadis cantik dan bar bar ini memang sulit sekali bangun. sepertinya jika terjadi kebakaran pun dia tidak akan terusik sama sekali.

Dia adalah syilen.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka lebar yang langsung menampilkan wanita setengah paruh baya sedang berkacak pinggang dengan disertai gelengan kepala saat melihat anaknya masih tertidur pulas diatas kasur sana.

"Ck ck ck, Syilen bangun !!" Pekik Leni yang masih diambang pintu.

Tak ada sahutan dari sang anak, Leni pun mulai menghampirinya. "Syilen bangun, astaghfirullah kamu ini" Ucap Leni sembari menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuh anaknya.

Syilen sedikit terusik, "ihh bentar bu... Masih ngantuk" Kata syilen merengek dengan mata masih tertutup rapat dan tangan menggaruk kasar kepalanya karena kesal.

"Bangun atau ibu siram kamu !!" Ancam Leni. "Ini hari pertama kamu sekolah sayang, masa iya terlambat?" suaranya memelan.

Mendengar kata terlambat, syilen membuka matanya lebar lebar. "jam berapa emang?" Tanya nya kemudian dengan memposisikan diri duduk.

"Jam 6" Celetuk Leni malas.

"HAH !!" tentu saja syilen terkejut, tanpa menatap ibunya, gadis ini bergegas terburu buru bangkit dan berlari ke arah kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Dia tidak menghiraukan apapun lagi, bahkan kakinya saja sempat terbentur meja.

Leni yang melihat anak nya rusuh seperti itu hanya bisa menggelengkan kepala semakin heran dengan sikap anaknya yang sudah remaja tapi masih seperti anak kecil. lalu ia pun mulai membereskan kamar syilen dan mematikan alarm yang sedari tadi menyala dan belum sempat dimatikan.

"Emang pada dasarnya anak rudi itu kebo semua" Cibir Leni dengan tangan lihai membereskan kasur tempat tidur syilen tadi.

***

"Selamat pagi" Sapa syilen yang sekarang gadis ini sudah siap dengan seragam sekolahnya. Wajahnya pun terlihat lebih segar dari yang Leni lihat tadi saat membangunkannya.

"Pagi" Sahut rudi~ayah syilen dan leni~ibu syilen serta rafka~abang syilen.

Syilen menghampiri meja makan lalu ia duduk dan langsung menyambar roti yang sudah disiapkan ibunya. Baru satu gigitan, syilen langsung meminum susu hingga tandas dan ia pun berdiri. Merapikan sedikit bajunya yang berantakan akibat duduk, syilen mendongak.

"Bu, yah, bang, syilen berangkat. Takut telat" Ucapnya dengan membenarkan tasnya.

"Buru buru amat neng" Sahut rafka tanpa menoleh. dia lebih asik dengan sarapannya dibanding adiknya yang sudah memandang malas dirinya.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang