11- Bandung date

29 5 0
                                    

HAPPY READING !!

***

"CEPAT !!"

Seluruh siswa diarahkan untuk segera berbaris di lapangan. Seperti biasa, pagi ini pak darman selaku guru Wakasek yang selalu menyiapkan upacara pasti teriak teriak. Selain sulit di atur, siswa siswi pun memang tidak nurut dan tak bisa diam. Sudah seperti bebek yang belum dikasih makan. Jika sudah berada ditengah lapangan.

Padahal pak darman sering menegaskan ketika mereka sudah berbaris rapih dilapangan. Maka, mulut serta tubuhnya diam tanpa harus bergerak ataupun berbicara.

Meskipun bergerak boleh saja, asal sewajarnya. Jangan sampai bercanda sana sini, senggol teman sana sini dengan keadaan sikap siap.

"Kalian ini sudah besar, mesti di perintah dulu baru dilakukan. HARUSNYA DILAKUKAN TANPA DIPERINTAHKAN. PAHAM!!"

"PAHAM PAK!" sahut seluruh nya serentak.

"Baiklah, untuk seluruhnya saya ambil alih. ISTIRAHAT DITEMPAT GRAK!"

"Oke upacara dimulai. Jangan berisik!"

Upacara pun dimulai. Butuh sekitar 40 menit untuk melaksanakan pengibaran bendera dipagi ini.

"Anjir lah, panas gini" Keluh nayla yang membuat syilen berada disampingnya menoleh.

"Diem napa, bentar lagi. Nanti kita beli minuman dingin" Sahut syilen.

"Setuju!"

"Heh kalian berdua, bisik bisik. Suttt nanti ketauan bisa abis kita" Ujar anna yang berada dibelakang syilen.

"Iye iye"

Skip

Upacara pun sudah berakhir. Seluruh siswa-siswi memasuki kelas masing-masing lebih tepatnya pada mampir dulu ke kantin.

Seperti halnya syilen, nayla dan Vera. Seperti minggu kemarin. Hanya mereka bertiga yang ke kantin. Sedangkan bella dan anna menetap dikelas. Katanya bella dan anna "males penuh kantinnya juga"

Entahlah mereka kebanyakan malas jajan dibanding malas belajar. Tapi ada bagusnya sih.

"Gimana udah belum?" Tanya syilen kepada nayla dan Vera.

"Ih kehela gue pengen itu apa cireng" Ujar nayla lalu gadis itu berlari menerobos kantin membuat Vera dan syilen melongo.

Apakah gadis itu tidak ribet? Padahal kedua tangannya sudah dipenuhi jajanan.

"Temen lo kah?" Tanya Vera yang disambut gelengan pelan dari syilen.

Tak lama kemudian nayla keluar dari kepadatan manusia yang sedang mengantri jajan diwarung itu. Nayla keluar dengan senyuman lebarnya.

"Dapat" Ujarnya dengan menunjukan cireng pembeliannya barusan.

Syilen dan Vera hanya menghela napas pelan. "Ayo ke kelas."

"Go!"

Di perjalanan menuju kelas, tepat Ditengah koridor lantai bawah depan kelas Xll mereka berpas pas an dengan valen dan leo.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang