20- Penculik tampan

23 4 0
                                    

HAPPY READING !!

***

Entah sudah ke berapa kalinya, nayla dan Vera berdecak. Kedua gadis itu sepanjang jalan hanya berdecak dan berdecak meratapi nasibnya yang belum beruntung.

"Nasib... Nasib..." Ujar Vera. Bagaimana tidak, kini kelima gadis itu tengah berjalan di trotoar jalan raya dengan keramaian kendaraan kota.

Mereka yang awalnya berencana main kerumah syilen dengan semangat dan gairah yang full kini diruntuhkan begitu saja oleh keadaan yang begitu malang.

Nayla, anna dan bella yang rela relaan demi bermain bersama dengan rencana awal yang terbilang mulus tidak akan membawa motor atau kendaraan, bahkan mereka rela berangkat sekolah tadi pagi bersama ojek hanya demi rencana. Dan kini rencana itu berantakan.

Ya, sebenarnya mereka memang sudah berencana dari hari hari sebelumnya bahwa hari jumat akan berkunjung ke rumah syilen. Dan mereka berniat tidak membawa motor ataupun mobil. Mereka sudah merencanakannya dengan menuju ke rumah syilen menggunakan transportasi umum. Atau bisa dibilang bus, taksi dan lainnya. Membayangkan nya saja pasti seru naik bus bersama sahabat sahabatnya. Namun ternyata itu tak sesuai ekspektasi.

Entah tiba tiba bus yang mereka tumpangi menuju rumah syilen mogok. Mengakibatkan seluruh penumpang diturunkan dipinggir jalan oleh sang supir.

"Nyesel gue gak bawa motor tadi pagi!" Dumel gadis berbandana biru dengan kaki menendang nendang angin akibat kesal.

"Gue pun sama anna!" Timpal nayla. "Mana rumah lo jauh lagi!" Ketusnya kepada syilen.

Syilen hanya bisa menghela napas pelan. "Ya gimana lagi?" Ucap hadis itu pasrah.

"Gue jujur nyesel juga tadi nolak ajakan valen buat pulang bareng" Lanjutnya membuat keempat temannya mendengus.

"Lo pulang sama tu cowo terus kita sama siapa?" Tanya Vera. "Gue timpuk nyaho lo!" Kesalnya.

Syilen menggerakkan telunjuknya ke kanan dan kekiri didepan wajah Vera. "Eitss lo kan ada leo!" Sahutnya.

"Terus mereka?"

"DL!"

Sontak bella, anna serta nayla menoleh sinis. Sepertinya satu mahluk itu ingin di bogem.

Ya, ini adalah salah satunya alasan mengapa tumben tumbenan syilen me gajaknya berkunjung ke rumahnya. Yaitu dikarenakan sang ibunda, sang ayah dan sang kakak pergi meninggalkannya seorang diri.

Mereka akan berkunjung ke rumah nenek atau orang tua dari ibunya syilen. Sebenarnya gadis itu diajak, bahkan dipaksa. Namun syilen menolak nya, dengan beralasan sekolah.

Memang benar mereka pergi menuju sukabumi dari pagi sekali. Sedangkan sepagi itu syilen harus berangkat sekolah. Masa iya dia harus izin? Tanggung satu hari lagi. Toh dia juga sudah sering ke sukabumi.

Dengan sangat berat hati keluarga syilen menuruti si bungsu. Mereka sebenarnya takut juga bila meninggalkan syilen seorang diri dirumah, yaa meskipun ada pembantu. Tetap aja khawatir. Akan tetapi dengan ide dan kecerdasaanmya syilen. Ia berhasil membujuk kedua orang tuanya agar ia tidak ikut. Dia membujuknya bahwa syilen tidak akan sendiri dirumah. Ia akan ditemani oleh ke empat temannya. Berhubung besok hari libur.

Leni berupa rudi pun sempat menelpon anna. Untuk memastikan ucapan syilen apakah benar anna dkk akan menginap. Jika iya maka Leni bersyukur dan ternyata memang benar.

Kondisi nayla sudah jauh dari kata baik baik saja. Rambut yang kusut dan wajah pun ikut kusut. Ia menghela napas pelan. "Kapan nyampe nya anjing!" Umpatnya dengan napas terengah engah.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang