7- Rumah camilan

22 5 0
                                    

HAPPY READING !!

***

Sesuai dengan janjinya semalam, mereka akan bermain setelah sepulang sekolah lebih tepatnya dirumah syilen. Namun ternyata siang ini ganti Skejoul.

"Jadi nya dirumah siapa?" Tanya Anna yang belum yakin sembari mengemasi buku bukunya.

"Dirumah gue aja" Ujar bella.

"Ck, emang bener bener kaku lo bel. Di chat cuek giliran gini kagak" Ujar Nayla. wajah nya sedikit ditekuk.

"Iya sorry semalem gue gak bales pesan yang itunya, soalnya gue sibuk"

"So sibuk" Celetuk Vera.

"Emang sibuk kok"

"Iya deh sibuk" Lerai Anna. "Lo bawa motor kan nay?" Tanyanya kepada gadis itu.

"Iya kenapa?"

"Gue nebeng ya?"

Syilen menajamkan tatapannya. "Terus gue?" Tanyanya. "Masa naik angkot sendiri?" pasalnya dia benar benar belum bisa mengendari motor.

"Lah iya lupa hehe" Anna dibuat cengengesan oleh kelakuannya sendiri.

"Lo naik bajay aja" Celetuk Nayla membuat syilen berdecak.

"Diem deh lo!"

"Piket piket, ngobrol terusss lo berlima!" Seru amel selaku bendahara kelas yang kebetulan menggantikan posisi seksi kebersihan karena kebetulan dia sedang sakit dan tidak masuk sekolah. alhasil, amel lah yang menggantikannya.

Mereka menoleh ke arah amel. "Hih, dia yang piket. Gue sih hari selasa ya!" Ujar Nayla menunjuk syilen.

"Iya, maksud gue si syilen nyed!"

"Yaudah, gih lo piket dulu. Gue tunggu diluar" Ucap nayla.

"Semangat bestie!" Ujar Anna dan Vera kompak.

"Gue diluar" Ujar bella yang diangguki syilen.

"Mel gue tinggal nyapu kan?" Tanya syilen.

"Iya"

"Oke" Dengan berat hati syilen pun memaksakan diri untuk piket. "Eh kalian cepetan dong keluar" Ujar syilen kepada cowo cowo yang masih terduduk.

"Tar dulu len, nih si farrel lama" Ucap Riski.

"Cepetan farrel putranya bapak anjar!" Ujar leo kesal.

"Anying, tar dulu leo anaknya pak bima!"

"HEH KELUAR NAPA, CEPETAN MAU ADA YANG PIKET INI!" pekik amel saat melihat syilen masih terdiam menatap malas para cowo cowo. hal yang paling tidak diinginkan adalah keberadaan cowo cowo ditengah jam pulang mereka masih berada didalam kelas.

"Iya iya amel!" mereka pun keluar dan duduk di teras entah apa yang akan dilakukan farrel karena sedari tadi laki laki itu yang membuatnya lama.

Syilen pun mulai menyapu dari arah pojok belakang hingga depan, ternyata tak hanya syilen ada juga valen yang tiba tiba membantu syilen mengangkat bangku. Padahal setau syilen, laki laki itu piket hari Kamis.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang