23- Malam minggu

24 5 0
                                    

HAPPY READING !!

***

Siangnya, syilen bersama kawan kawannya sudah membuat rencana semulus mungkin. Agar kejadian kemarin tidak terulang lagi.

Mereka kini berada di sebuah mall terdekat di daerah bandung bersama sama. Yang dimana itu adalah BIP (Bndung indah plaza) Entah apa yang mereka lakukan disini. Yang pasti datang lalu mencari makan, itu list wajib hari ini.

Masih berdiri di outdoor mall. Mereka menimang nimang apa yang mereka cari dari pendapat mereka sendiri tanpa enggan masuk terlebih dahulu ke dalam mall.

"Cari cafe yang enak coba disini" Kata nayla mengusulkan. "Gue tau tapi cafe tempat ngopi yang gue tau" Ujarnya membuat mereka memutar bola matanya malas.

"Gak usah ngomong"

"Gimana kalo kafetaria korea? Makanan Korea semua sih. Tapi enak kok!" Usul anna.

"Berat berat gak makanannya? Secara tadi pagi opi-opi gorengan doang dirumah nih dedemit" Ucap nayla sembari melirik syilen. Syilen hanya melirik sinis sekilas nayla.

"Dedemit pala lo!"

"Gimana mau gak? Berat berat, kaya Japchae terus ada bibimbap ada juga kimbap" Ucap anna sembari melihat lihat menu online kafetaria tersebut.

"Gue pengen nasi goreng" Celetuk Vera dan bella kompak membuat mereka sendiri menoleh begitupun nayla, syilen dan anna.

"Ngaco, si anna nawarinnya gak ada opsi nasi goreng dodol!" Sahut nayla.

"Yaudah kalo nasi goreng paling di restoran itu yang deket Starbucks, mau? Gue juga sih pengen itu" Kata syilen membuat anna dan nayla menghela napas pelan. Sepertinya mereka melupakan keberadaan tempat mkan yng ada dimall lantai paling atas ini.

"Kalo mau itu ngapa so soan minta rekomen anaknya Bapak rudi!" Kesal anna.

Syilen tentu melotot tak Terima. "Apaan gue gak minta rekomen, nih si bahlul yang nanya mah" Ucapnya sembari menunjuk nayla.

"Ya, lagian malah pada bengong. Gue gak kuat laper" Sahut nayla lirih, jujur ia susah tak bisa menahan laparnya lagi.

"Yaudah ayo keluar mall lagi, orang gak ada disini restorannya" Mereka pun mengikuti langkah anna dengan lesuh.

Siang gini dengan teriknya panas matahari, mereka keluar main gara gara permintaan nayla dan anna. Kedua gadis itu memaksa untuk bermain ke mall. Katanya banyak diskon, dasar pemburu diskon. Namun tetap saja sudah sampai di mall bukannya belanja malah jajan cari makan.

Sesampainya direstoran, mereka kembali menghela napas pelan, lagi dan lagi entah ada apa hari ini dengan mereka?

Restoran yang dimaksud penuh, bahkan tempat duduk pun sudah tidak ada yang kosong. Kasir pun mengantri panjang. Apakah ini jam makan siang? Kalo ia biasanya hari sabtu tak sepenuh ini? Apakah hari ini tanggal merah? Membuat mereka banyak yang mengunjungi semua destinasi?

"Gila, rame bener!" Ujar anna dengan tangan berkacak pinggang.

"Kalo sepi namanya kuburan tong!" Celetuk Vera membuat anna menoleh lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang