HAPPY READING !!
***
Jam Wacker sudah berbunyi sedari tadi, namun sang pemilik enggan untuk membuka matanya dan mematikan jam tersebut. Gadis yang masih menggulung diri dengan selimut tebalnya itu tidak terganggu sama sekali dengan mentari pagi yang mulai muncul dari ufuk timur. Bahkan suara seseorang dari arah luar saja tidak mengusik tidur siang putri ini.
Tok tok tok
"Adek, woyyy kata ibu bangun!!!" Ujar rafka dari luar kamar dengan suara kencangnya.
Kesabaran rafka mulai menipis.
Dor dor dor dor
"Dobrak boleh gak ya? Kebo banget adek gue!" Gumam rafka. "GUE DOBRAK AWAS AJA KALO SAMPE BELUM BANGUN!!!"
"Satu... Dua... Tig-" Belum sampai hitungan ke tiga, pintu kamar terbuka hingga membuat rafka yang sudah mendobrak terpaksa terpental kedepan karena dengan tiba tiba pintu terdorong kedepan.
Brak
"Anying!" Pekik rafka.
Syilen membuka pintu dengan mata masih tertutup rapat "Hoam... Apa sih bang, masih pagi udah tereak treak! Lo pikir ini hut-" Ucapnya terhenti kala syilen membuka mata dan tidak mendapati abangnya dihadapannya. "Lo dimana bang?"
"Nunduk" Ujar rafka.
Syilen pun menunduk dan "abang! Ngapain disitu?" panik syilen.
"Bagus, gue jatoh gegara lo!"
Syilen menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Apa si, salah siapa diem didepan pintu?"
"Ck, dahlah bantuin gue berdiri"
Dengan malas syilen menarik tubuh kekar abangnya. "Ngapain?" Tanya syilen saat rafka sudah berdiri.
"Pake nanya, mandi katanya mau kerja kelompok. Anak gadis kok bangun nya siang hih!" Rafka pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari syilen yang sekarang sudah jengkel akibat abangnya pergi begitu saja.
"Emang punya abang prik banget dah gue!" Gumam gadis itu lalu ia masuk kembali ke dalam kamar.
***
"Pagi" Sapa syilen saat sampai dimeja makan. Yang kini gadis ini sudah rapi dan wangi dengan pakaiannya.
*ilustrasi
"Pagi" Sahut Leni sang ibu yang sedang mencuci piring di wastafel dapur.
"Loh, ayah mana bun?" Tanya syilen yang sudah duduk dikursi dan siap menyantap roti yang disiapkan ibunya.
Tanpa menatap sang anak, Leni berkata. "Lihat jam?"
Syilen pun melihat ponselnya dan ternyata sudah pukul 09.45 "hehe udah siang ternyata" Ujar syilen cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisahku bersamanya
Teen FictionMengisahkan cinta dua remaja saling mencintai, memiliki dan menyayangi satu sama lain. Namun jauh dari itu banyak rintangan yang perlu mereka hadapi dalam hubungannya. Kisah ini tak hanya menceritakan mereka saja. Namun ada kisah teman temannya juga...